Henry - Evan

178 3 1
                                    

Mereka hanya saling pandang dari jauh dan Evan berhasil tertawa melihat Henry yang senang menggoda atau membuat wajah lucu.
"Cieee yang lagi LDR an" Evan menoleh senyumnya hilang
"Jacky, ada apa?" Evan duduk
"Kau tidak mengetuk pintu main masuk keruanganku" Jacky duduk diujung meja
"Maaf ya aku sudah mengetuk beberapa kali namun orang yang lagi asyik pacaran tidak mendengar" Evan mencibir
"Siapa yang pacaran hah"
"Jangan bohong deh aku kan teman kalian berdua, kau sudah lama menyukainya bukan?" Evan terdiam ia memandang Henry
"Aku tidak mau berharap, ia memiliki pacar Jacky aku juga yakin ia straigh" Evan bersandar memandang Henry yang sibuk dengan berkasnya
"Hanya pacar bukan istri kan, Evan .... aku rasa kalian saling mencintai hanya saling sangkal betul bukan?"

 aku rasa kalian saling mencintai hanya saling sangkal betul bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mengaku dan menyerah tidak gunanya aku menyangkal Jacky, tapi..." ucapannya terhenti ia melihat seorang gadis berpakaian minim menghampiri Henry dan mencium Henry sambil bergelayutan manja dilengan kekarnya hati Evan sakit melihatnya
"Sampai kapan kau akan menahannya Evan, lihat wanita itu seperti wanita murahan bukan wanita yang berkelas tidak serasi sama sekali" Evan bangkit
"Aku pulang" Evan mengenakan jasnya dan berjalan keluar meninggalkan Jacky yang memandang punggungnya prihatin rupanya Henry juga melihat kepergian Steve kemudian memandang Jacky yang memandangnya balik dengan pandangan tajam.

Evan bersandar memandang lalu lalang ia ditaman sambil menikmati kopi dan roti isi rasanya hambar mengingat pa yang ia lihat tadi.
"Seharusnya aku beli alkohol saja tadi"
"Itu tidak sehat untukmu, ini makanlah" Evan mendongak itu Henry
"Sudah kuduga kau disini karena tadi aku ke apartemen mu namun security mengatakan kau belum pulang" Evan mengambil kotak makanan dari Henry dan sebotol air mineral
"Terima kasih" singakat dan ia langsung memilih makan tanpa mengatakan apapun

"Kau marah padaku Evan?" Evan menggeleng sambil diam sibuk dengan makanannya"Kau jadi diam, dingin dan seperti menghindar dariku""Tidak" Evan membuka dan meminum air mineral ia kehilangan selera dengan arah pembicaraaan mereka"Kau berbohong padaku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau marah padaku Evan?" Evan menggeleng sambil diam sibuk dengan makanannya
"Kau jadi diam, dingin dan seperti menghindar dariku"
"Tidak" Evan membuka dan meminum air mineral ia kehilangan selera dengan arah pembicaraaan mereka
"Kau berbohong padaku" Evan terkekeh
"Aku ini siapa dan punya alasan apa untuk marah, Henry" Evan bangkit dan melangkah pergi
"Evan tunggu" Henry berlari menghampirinya memutar tubuh Evan agar menghadapnya
"Ada apa sebenarnya, apa kesalahanku Evan?" Evan tersenyum tipis dan menggeleng
"Kau tidak bersalah Henry, akulah yang salah berharap lebih dan bodohnya aku karena aku sudah tahu akhirnya namun aku tetap berharap" Henry termangu Evan pergi bergegas.

"Kau marah padaku Evan?" Evan menggeleng sambil diam sibuk dengan makanannya"Kau jadi diam, dingin dan seperti menghindar dariku""Tidak" Evan membuka dan meminum air mineral ia kehilangan selera dengan arah pembicaraaan mereka"Kau berbohong padaku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mengatakan apa yang aku katakan perasaanku namun tidak secara lugas padanya hanya emosiku, aku tidak mau ia memandangku Jijik Jacky" Jacky meletakkan kantong buah titipan Evan saat menelpon ia hendak mampir saat tahu Evan tidak kekantor.

"Aku mengatakan apa yang aku katakan perasaanku namun tidak secara lugas padanya hanya emosiku, aku tidak mau ia memandangku Jijik Jacky" Jacky meletakkan kantong buah titipan Evan saat menelpon ia hendak mampir saat tahu Evan tidak kekantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Evan bagaimana jika ia diam diam juga mencintaimu?" Evan menelungkupkan kepalanya dimeja beralas lipatan tangannya
"Aku tidak ingin berharap tinggi, Jacky aku tidak sanggup lagi ..... aku akan meminta dipindahkan ke bagian lain atau cabang lain saja akhir bulan ini" Jacky terdiam ia merasa kasihan dengan sahabat nya itu.

Baru hendak masuk Jacky sudah dihadang Henry yang berjalan menghampirinya"Jacky dimana Evan kata mereka ia tidak bekerja hari ini, apa ia sakit?" Jacky memandang Henry"Kau mencintaimya atau tidak Henry, jika tidak kau akan kehilangannya ia berenca...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru hendak masuk Jacky sudah dihadang Henry yang berjalan menghampirinya
"Jacky dimana Evan kata mereka ia tidak bekerja hari ini, apa ia sakit?" Jacky memandang Henry
"Kau mencintaimya atau tidak Henry, jika tidak kau akan kehilangannya ia berencana mengajukan mutasi Henry" Jacky pergi melewati Henry yang membeku kemudian tersadar bergegas keparkiran.
Henry mengetuk pintu seperti orang gila dan Evan bergegas membuka pintu namun ia langsung disosor oleh Henry dan Henry menutup pintu serta menguncinya tanpa memutuskan ciumannya.
Henry sudah mengungkung tubuh Evan yang naked gerakan ya belum berhenti meskipun sudah melakukan beberapa kali hingga pejuh tercium dikamar Evan, Evan mendesar telungkup menggigit pergelangan tangannya sendiri sakit, sedih dan bahagia campur aduk hingga sekali lagi mereka keluar bersamaan dan Henry terbaring di sampingnya menormalkan nafasnya
"Jangan tinggalkan aku Evan, aku membutuhkan mu aku mencintaimu aku menjadi gila melihat kau menghindar dariku" Evan memandangnya
"Aku bukan siapa siapa mu dan aku tidak tahan melihatmu bersama gadis itu" Evan menelungkupkan wajahnyake tempat tidur ia tidak mau Henry melihatnya menangis
"Kau kekasihku, aku sudah putuskan dia lagipula aku tidak pernah mencintainya ia yang terus mendesakku Evan ... aku mengerti arah kemana ucapanmu kemarin maaf kan aku, aku tidak bermaksud melukaimu" Henry mencium bahu Evan yang memiliki beberapa tanda bekas gigitan.

"ciee yang baru jadian, kapan nih undangannya" keduanya menoleh"Kami tidak ingin terburu buru Jacky" Evan menjawab"Cepetan dong, aku kan mau menyusul buruan atau mau sama sama?""Lah sudah ada calon, siapa ornag tidak beruntung itu?" Jacky memukul ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ciee yang baru jadian, kapan nih undangannya" keduanya menoleh
"Kami tidak ingin terburu buru Jacky" Evan menjawab
"Cepetan dong, aku kan mau menyusul buruan atau mau sama sama?"
"Lah sudah ada calon, siapa ornag tidak beruntung itu?" Jacky memukul bahu Henry
"Henry apa apaan sih, jangan lupa yang gini gini aku ikut andil loh dengan jadiannya kalian"
"Emak gorila ngamuk" ucapan Evan membuat Jacky mencak mencak namun marahnya hilang saat dipeluk Evan dan Henry
"Aku sayang kalian berdua, langgeng ya?" Ia memeluk mereka erat.

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang