Paul pulang terlambat Robert sudah beberapa kali menguap ia sudah beberapa kali hampir tertidur hingga ia benar benar jatuh tertidur lelap, Paul terkejut melihatmya tidur disofa.
"Robert bangun, ayo tidur dikamar" Robert terbangun dan segera bangkit berjalan kekamar diikuti Paul dari belakang
"Maaf aku pulang terlambat Robert, aku diundang minum..." Robert tidur membelakangi Paul dan Paul tahu ia sedang marah, Paul tahu ia sering pulang terlambat bahkan saat hari minggu waktunya dihabiskan bersama teman temannya.Paul berjalan masuk ikut bergabung dengan Robert dan putra mereka.
"Ayo kita jalan jalan?"
"Ayo ayah" suara cadel putra mereka bersemangat langsung menyahut
"Robert"
"Kalian saja aku tidak ingin keluar, sedang malas" sahut Robert dingin
"Ayolah aku......"
"Sudahlah, kalian saja" Robert memakaikan putra mereka sweater, Paul hanya terdiam.
Robert memandang keluar sepertinya akan segera hujan ia harap mereka segera pulang ia memijit pangkal hidungnya dan bersandar, akhir akhir ini ia sering diserang sakit kepala dan lemas membuatnya jarang pergi kekantor memilih mengerjakan perkerjaan nya di rumah sambil menghabiskan waktu dengan putranya, ia tidak mau orang lain yang mengurus putranya.
"Robert, lihat aku membelikan roti kesukaanmu" Paul tersenyum, Robert mengambil kantong itu dan bangkit kedapur, Paul memeluknya dari belakang
"Paul jangan aku sedang malas, temani Exton"
"Kau terus menghindariku, aku minta maaf jika aku selalu tidak punya waktu untukmu dan Exton, Robert" Paul melepaskan pelukannya dan pergi menuju Exton yang asyik dengan mainan barunya.Exton duduk dipangkuan Robert selagi Paul menyetir mereka akan kerumah sakit pemeriksaan rutin untuk mereka setiap bulan terutama Exton.
"Kita makan siang diluar saja" ujar Paul
"Terserah saja" sahut Robert
"Udahan dong marahnya"
"Serah aku tidak perduli"
"Robert jangan kekanak kanakan seperti ini" Robert menoleh mereka sedang dirumah sakit menunggu diluar selagi Exton diperiksa, pandangan Robert sangat dingin.
"Tuan Robert dan Tuan Paul" keduanya menoleh itu perawat memanggil mereka karena dokter ingin membicarakan sesuatu.
Keduanya tercengang dengan diagnosa dokter mereka pikir sesuatu dengan Exton tapi ternyata Robert
"Aku....aku tidak tahu kalau...." Robert bingung ini diluar rencananya
"Ini hasil pemeriksaanya, menyatakan kalau hasilnya positif" Robert mengambil amplop coklat itu dan membukanya
"Robert kau hamil" ujar Paul setelah ikut melihat isi amplop tadi terdengar suara Exton masuk berlari dan Paul menggendongnya."Aku tidak tahu, tidak ada gejala apapun hanya akhir akhir ini kepalaku memang sakit sekali" Saat Paul menanyakan apa Robert merasakan sesuatu
"Seharusnya kau katakan padaku Robert bukan menyimpannya sendiri"
"Mengatakan? Kau pulang tengah malam dan akhir pekan kau habiskan dengan teman temanmu, kapan aku bisa katakan padamu?"
"Kau bisa menghubungiku jika kau butuh aku, Robert"
"Aku tidak janji aku tidak berminat menyusahkanmu" Robert bangkit kekamar Exton.
"Paul" Paul terkejut, buru buru ia kekamar Exton ia melihat Robert terduduk memeluk perutnya.Paul menggeleng geleng sesampai dirumah lagi lagi Robert tidur disofa Paul yakin Robert lelah sepulang dari rumah sakit.
"Robert, bangun jangan tidur disini"
"Disini nyaman" sahutnya pelan
"Mau ku gendong?" Matanya terbuka dan bergegas bangun namun dia ditarik dan terduduk dipangkuan Paul
"Paul jangan, aku sedang tidak ingin" tangan Paul sudah di balik pakaiannya
"Aku sudah lama tidak mendapatkan hakku Rob" Paul menciumi leher dan pundaknya Robert tidak kuasa menahan lenguhannya."Paul"
"Hmmm?"
"Aku mau itu"
"Itu apa Robert"
"Sisa kopi mu" Paul bingung
"Jangan, nanti aku minta pelayan membuatkanmu kopi lagi"
"Tidak mau, aku mau yang itu" Paul menghembuskan nafasnya pelan dan menyerahkan kopinya, Paul meminum kopi Robert yang tidak disentuh dan dingin
"Kau ngidam ya?" Robert mengangguk sambil menghirup kopinya mereka sarapan ditempat tidur, Exton masuk dan langsung naik ke tempat tidur
"Papa, ayah selamat pagi"
"Pagi sayang, pagi pagi kemari ada apa?"
"Aku mau ketemu adik" Paul dan Robert saling pandang perasaan mereka belum memberitahu
"Siapa yang memberitahu?" Exton memeluk perut Robert
"Doktel" keduanya ber oh ria dan tertawa pelan.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.