Rami lagi merajuk dengan Chris ia berkali kali mengajak Chris liburan namun Chris menolak ia tidak sempat
"Ya tuhan, baby aku tidak bisa"
"Sudah lama baby, please please" Rami menggesek gesekkan pantatnya dipangkuan Chris yang tentu saja mati matian Chris mengendalikan pikiran cabulnya.
"Baby, sabar ya janji bulan depan kita liburan hmm terserah mau kemana"
"Maunya sekarang" Rami merangkul leher Chris dan Chris mengusap punggungnya ia tahu Rami menangis dibahunya Chris tidak mungkin liburan denga setumpuk pekerjaan, pada akhirnya Rami tidur dipangkuannya sambil Chris berkerja ia sedang diruang merja sekarang.Chris tersenyum kali ini Rami meminta ikut Chris kekantor ia menarik nafas panjang Rami beruntung ia punya Chris sebagai suami yang punya sabar tingkat dewa.
"Nanti bosan jangan minta pulang ya, Daddy ada meeting hari ini" Rami mengangguk sumringah ia langsung bangkit memakai sweater hoodie kebanggaannya, punya suami tajir tapi doyan hoodie.
Mereka memperhatikan Chris yang menggendong ala Koala Rami dengan beberapa orang kiri kanan asisten membacakan jadwal Chris siapapun iri melihat Rami dan beberapa iri dengan Chris punya bottom unyu unyu macam Rami.
"Daddy meeting dulu ya jangan keluar atau mengacak acak kantor" Rami mengangguk dengan mata asyik memperhatikan hp main game, Chris mencium pucuk kepalanya dan segera ruangan sunyi hanya suara hp yang terdengar.
"Anna bawakan makan siang untuk satu orang jika aku telat keruanganku" Anna mengangguk ia senang ada Rami, mereka berteman jadi ia berencana makan siang menemani Rami diruang Chris."Kupikir akan makan siang sendiri" Anna masuk membawa beberapa kotak makanan dan kantong berisi minuman ia tersenyum
"Mana mungkin aku biarkan bayi bagong bos yang unyu kaman sendiri" Rami menjadi manyun dipanggil bayi bagong
"Ish aku bukan bayi bagong" Anna tertawa pelan
"Sudah sudah ayo makan kau pasti lapar" Rami mengangguk.
Chris tidak menemukan Rami maupun Anna yang ada hanya alat makan masih ada sisa setengah, Chris berjalan ke toilet ruang istirahat miliknya ia masuk menemukan Rami yang muntah muntah dan Anna mengusap punggungnya.
"Apa yang terjadi?" Anna menggeleng tidak tahu
"Daddy" Rami berbalik langsung merengek mengacungkan tangannya tanpa ba bi bu Chris langsung menggendong Rami ala koala
"Ana tinggalkan kami" Anna mengangguk ia pergi sekalian membawa alat makannya
"Sakit daddy" Chris mengernyitkan dahinya
"Apa yang sakit baby?"
"Semuanya" Rami mengeratkan rangkulannya di leher Chris
"Kita kerumah sakit sekarang" Rami hanya mengangguk ia masih merasa mual dan pusing.Chris khawatir kenapa membutuhkan waktu yang lama untuk periksa, dokter menghampirirnya
"Tuan Chris sebaiknya anda ikut saya" Chris mengangguk dan Rami didorong dengan kursi roda mereka berdua kebingungan dan Chris semakin bingung saat mereka masuk keruang Obgyn disana seorang dokter sudah menunggu.
"Ini anda lihat gumpalan kecil itu" Chris mengangguk pelan
"Itu adalah calon bayi kalian" Chris dan Rami saling pandang
"Saya tidak mengerti dok, Rami itu laki laki asli" Rami mengangguk cepat
"Tuan Rami itu istimewa ia memiliki rahim, selamat ya?" Dokter menyalami Chris dan menyeka perut Rami dari gel yang masih rata.
Chris menggendong Rami yang dari tadi hanya diam saja, Chris mencium lengan Rami.
"Ada apa baby, kenapa diam saja dari tadi" Rami menggeleng geleng pelan ia tidak mau menjawab.Chris memandang pelayan dengan memicingkan matanya ia minta penjelasan kenapa Rami tidur disofa ruang tamu.
"Anu tuan, kami juga sudah meminta tuan muda tidur dikamar namun tuan muda menolak" Chris mengangguk dan menghampiri Rami.
"Baby, ayo pindah kekamar"
"Hmmm nggak mau daddy disini nyaman dan hangat"
"Baby ini tidak nyaman nanti jika bangun badan baby akan sakit sakit" Rami duduk mengucek matanya matanya sebentar dan bangkit berjalan kekamar mereka Chris terkejut Rami tidak minta digendong.
Chris coba maklum ia pikir bawaan hormon namun Chris tidak suka perubahan Rami, ia merindukan baby Rami yang manja."Baby apa yang sebenarnya terjadi mengapa berubah, daddy tidak suka ini" Rami menunduk memainkan jarinya menyembunyikan wajahnya
"Rami Malek Pine, what is wrong with you and what is my fault?" Rami gemetar itu berarti Chris sudah hampir kehilangan kesabaran
"D-d-daddy a-aku t-takut" Chris berjongkok dihadapan Rami
"Daddy......daddy pasti lebih sayang anak ini dibandingkan aku" satu detik dua detik tiga detik tawa Chris pecah ia sampai terduduk dilantai
"Itu mana mungkin yang ada daddy makin sayang sama baby Rami" Rami wajahnya merah padam ia malu
"Benar daddy, daddy tidak bohongkan?" Chris jadi gemas melihat wajah Rami dan kepolosannya
"Tidak, apa daddy pernah bohong sama baby?" Rami menggeleng
"Tidak" Rami menunduk malu ia sudah bersikap kekanak kanakan, Chris memegang dagu Rami mengangkat wajahnya dan mencium bibirnya lembut
"Lusa kita liburan hmmm Daddy janji dan dokter juga mengijinkan asal baby tidak kelelahan" mata Rami berbinar senyumnya mengembang
"Benar daddy, Rami mau ke Bali"
"Siap bos" Rami merentangkan tangannya
"Gendong?" Rami mengangguk manja ia sedang bahagia dan juga Chris.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.