Ben - Ilja

86 6 0
                                    

Ben memandang seseorang yang basah kuyup dihadapannya ia merasa tidak mengenal sosok kurus.
"Maaf mengganggu anda malam malam tuan" Ben tersenyum tipis
"Apa yang kau lakukan malam malam begini dan mengetuk rumahku"
"Saya hanya meminta izin menumpang diteras saja setelah reda saya akan pergi"
"Baiklah, tapi jangan diteras ayo masuklah diluar sangat dingin" pemuda itu menggeleng
"Eh kenapa, ayo masuklah tidak apa apa nanti kau sakit lihat bibir sampai pucat begitu"
"Nanti lamtai anda kotor dan basah" Ben masuk sebentar dan keluar dengan handuk dan pakaian kering
"Ini keringkan dulu, maaf aku tidak punya baju yang kecil ini kemeja kebesaran dan celana pendek" pemuda itu mengambilnya dengan tangan bergetar dan segera mengeringkan diri
"Gunakan kamar mandi dapur" pemuda itu mengangguk dan masuk.

"Maaf mengganggu anda malam malam tuan" Ben tersenyum tipis"Apa yang kau lakukan malam malam begini dan mengetuk rumahku""Saya hanya meminta izin menumpang diteras saja setelah reda saya akan pergi""Baiklah, tapi jangan diteras ayo masuklah diluar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu sempat kaget Ben bersandar ke meja dapur memandangnya ia tertunduk, Ben menyerahkan semangkuk sup dan teh panassetelah mengambil handuk dari tangan kurus.
"Aku Ben, siapa namamu?" Pemuda itu menunduk duduk dimeja makan
"Ilja (baca 'ilia' 😙)" Ben duduk dihadapannya memandangnya
"Apa yang kau lakukan malam malam diluar dengan cuaca seperti ini?"
"Aku ....." Ilja terkejut mendengar gedoran dipintu, Ben bergegas kepintu
"Malam tuan maaf, anda ada melihat pemuda ini?"

Ben memandang foto itu jelas sekali itu Ilja ia melihat orang itu satu persatu dan menggeleng "Tidak, mana mungkin ada pemuda seperti in berkeliaran di cuaca seperti ini" Ben merasa mereka bukan orang yang baik dan beruntung orang orang itu percay...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben memandang foto itu jelas sekali itu Ilja ia melihat orang itu satu persatu dan menggeleng
"Tidak, mana mungkin ada pemuda seperti in berkeliaran di cuaca seperti ini" Ben merasa mereka bukan orang yang baik dan beruntung orang orang itu percaya padanya.
Ben tidak menemukan Ilja ia mencari sekitar hingga menemukan nya meringkuk disudut meja dapur Ben pun berjongkok memegang tangannya pemuda itu memandangnya
"Siapa mereka Ilja?"
"Mereka ..... mereka itu human traficking dan penjual organ" suara Ilja bergetar
"Kau yakin?" Ilja mengangguk jelas sekali pemuda itu tidak berbohong
"Ayo bangkit kau aman disini" Ilja menggeleng cepat ia sangat ketakutan
"Percayalah, aku akan melindungimu dan besok aku akan antar kau pulang" lagi lagi Ilja menggeleng
"Aku tidak mau pulang" Ben tidak tahu harus bagaimana ia tidak mungkin menghubungi polisi mengingat pekerjaannya.
"Kau boleh tinggal disini tapi jangan sampai terlihat oleh siapapun hmm?" Ilja mencium pipinya dan memeluknya erat, Ben mengangkat tubuh kurus itu menggendongnya kekamarnya ia merasakan tubuh Ilja sangat panas.

"Sudah bangun, akhirnya ayo dicoba aku membelikan mu beberapa pakaian dan obat nanti diminum setelah kau sarapan" Ben menyerahkan beberapa kantong kertas berisi pakaian Ilja mengambilnya"Terima kasih ini tidak perlu, aku bisa memakai yang tadi mal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun, akhirnya ayo dicoba aku membelikan mu beberapa pakaian dan obat nanti diminum setelah kau sarapan" Ben menyerahkan beberapa kantong kertas berisi pakaian Ilja mengambilnya
"Terima kasih ini tidak perlu, aku bisa memakai yang tadi malam setelah kering"
"Aku membuangnya" Ilja terkejut mendengar ucapan Ben
"Aku menunggu diluar" Ben meninggalkan nya sendiri, Ilja keluar dengan keadaan cukup segar meski masih terlihat pucat Ben sedikit terpana melihatnya.

"Ini pasti mahal" cicitnya pelan"Harga bukan masalah bagiku Ilja kau tidak usah sungkan, ayo sarapan setelah itu minum obatmu" Ilja duduk ia sarapan bersama Ben namun tidak lama ada gedoran lagi"Itu pasti mereka lagi" bisik Ilja dengan tangan berg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini pasti mahal" cicitnya pelan
"Harga bukan masalah bagiku Ilja kau tidak usah sungkan, ayo sarapan setelah itu minum obatmu" Ilja duduk ia sarapan bersama Ben namun tidak lama ada gedoran lagi
"Itu pasti mereka lagi" bisik Ilja dengan tangan bergetar, Ben bergetar dan menarik Ilja ia memasukkan Ilja keruang rahasia bawah karpet dikamarnya yang berisi senjata membuat Ilja ketakutan
"Tetaplah disini dan tutup telingamu, jangan bersuara" Ilja mengangguk ia takut sesuatu terjadi pada Ben ia mencium bibir Ben dan Ben membalas ciumannya Ilja senang itu membuatnya tenang.
Ilja mendengar suara suara yang membuatnya gemetar dan ada suara teriakan samar samar namun ia tidak mendengar suara Ben ia yakin, Ilja bersandar kedinding ia mendengar lamgkah kaki mendekat dan pintu terbuka Ilja mendongak
"Ayo semua sudah aman" Ilja menaiki tangga dan Sesampai diatas ia lamgsung memeluk Ben erat ia sangat takut sesuatu terjadi pada Ben.

Ilja mendengar suara suara yang membuatnya gemetar dan ada suara teriakan samar samar namun ia tidak mendengar suara Ben ia yakin, Ilja bersandar kedinding ia mendengar lamgkah kaki mendekat dan pintu terbuka Ilja mendongak"Ayo semua sudah aman" I...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ben memandang tim bersih bersih membereskan mayat mayat dirumahnya ia melakukan pekerjaannya tanpa bayaran kali ini namun imbalannya ia anggap sesuai karena ia mendapatkan apa yang ia anggap miliknya, Ilja mendekat dan bergelayutan dengannya Ilja takut melihat mayat dan darah.
Ben memegang belakang kepala Ilja dan memeluk tubuh kurus itu ia tidak mau Ilja melihat apa yang ia lakukan pada orang orang itu
"Kau tidak takut padaku bukan, inilah pekerjaan ku Ilja" Ilja menggeleng ia mengeratkan pelukannya
"Tidak, Ben orang baik aku tahu itu" Ilja mendongak Ben mencium bibir nya lembut
"Manikahlah denganku Ilja" tentu saja Ilja mau siapa yang keberatan diajak menikah orang setampan Ben (thor mah kagak .... kagak nolak maksudnya 🤣).

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang