Jason - Vadim

109 3 0
                                    

Vadim itu senang menghabiskan waktu sendiri entah apapun itu bukan karena ia tidak mau berteman tapi karena rasa iri orang orang sekitarnya entah di sekolah maupun kampus risih dengan wajahnya Vadim sendiri tidak masalah hingga hari ini seseorang duduk dihadapannya spontan Vadim kaget saat menoleh.
"Siapa kau, main duduk apa kau tidak lihat ada orang duduk dimeja ini?"
"Nona lihatlah sekitarmu" Vadim menoleh ia tidak sadar semua meja penuh" Vadim tidak punya rasa takut
"A...aku tidak tahu, tapi aku sudah lebih dulu duduk disini"
"Memangnya kau menunggu seseorang?" Vadim menggeleng ia cemberut.
"Ngomong ngomong siapa namamu?"
"Memangnya itu penting?" Vadim bangkit mengambil tas nya dan pergi begitu saja.

"Ngomong ngomong siapa namamu?""Memangnya itu penting?" Vadim bangkit mengambil tas nya dan pergi begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vadim sedang menunggu kereta api memang sedang ramai karena jam usai sekolak, kuliah maupun kerja.
"Eh ketemu lagi?" Vadim menoleh matanya mendelik
"Kau lagi, memang dunia sesempit ini sampai aku harus bertemu denganmu lagi?" Pria besar itu terkekeh
"Aku yang kebesaran untuk dunia yang kecil" Vadim memutar matanya malas.
"Ayolah nona"
"Aku bukan nona" pria itu memandang dadanya mendadak Vadim mendekap dadanya
"Cabul" pria itu tertawa
"Namaku Jason, dan kau?" Vadim memgabaikan Jason kereta api datang mereka masuk saat pintu kereta Jason berdiri disamping Vadim hingga saat kereta api jalan hampir Vadim ia hmpir jatuh karena belum berpegangan hingga Jason menahan tubuhnya
"Terima kasih" ujarnya tanpa menoleh Jason.

"Dia laki laki tercantik yang pernah aku lihat, awalnya aku pikir dia seorang gadis sehingga ia ngambek dan aku lihat dada nya rata" temannya tertawa"Pantas saja dia marah kau itu seperti om om pedo tau" Jason mendengus"Enak saja om aku masih muda...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia laki laki tercantik yang pernah aku lihat, awalnya aku pikir dia seorang gadis sehingga ia ngambek dan aku lihat dada nya rata" temannya tertawa
"Pantas saja dia marah kau itu seperti om om pedo tau" Jason mendengus
"Enak saja om aku masih muda kali" temannya semakin ngakak
"Ingat umur woi"
"Ehm bagi gue ya bagi elo nggak elo kan dah nikah gue belum"
"Dasar bajingan" Jason terkekeh
"Aku akan mencari tahu siapa dia, dia tipeku sekali" temannya hanya diam.

"Dia laki laki tercantik yang pernah aku lihat, awalnya aku pikir dia seorang gadis sehingga ia ngambek dan aku lihat dada nya rata" temannya tertawa"Pantas saja dia marah kau itu seperti om om pedo tau" Jason mendengus"Enak saja om aku masih muda...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus ya?" Vadim menoleh membuatnya tepok jidat
"Ya tuhan kau lagi kau lagi" Jason tertawa mendengarnya
"Ale melihat kau masuk kemari jadi aku mengikutimu"
"Udah mesum, stalker pula"
"Kalo yang model model seperti ini, aku rela jadi stalker dan mesum" Vadim mendengus.
"Vadim" Jason menoleh
"Maaf?"
"Namaku Vadim, jadi jangan mengikuti ku lagi" Jason tersenyum
"Masih keturunan Rusia?" Vadim mengangguk tanpa menoleh.
"Mau aku antar?" Vadim mengintip kedalam mobil yang berhenti dihadapannya
"Tidak usah, aku menunggu jemputan" Vadim berbohong
"Kau tidak bohongkan?" Vadim berdiri tegak ia ketahuan bohong dan masuk kedalam wajahnya menunjukkan ia kesal dan Jason kesenangan ia jadi tahu dimana Vadim tinggal.

Vadim kaget melihat Jason ikut turun"Kok ikut ikutan turun?""Vadim?" Vadim berbalik itu bundanya"Bunda""Ibu menghubungi mu namun hape mu tidak aktif, eh siapa yang gede gede itu?" Vadim melihat hapenya yang ternyata mati"Maaf bun, aku lupa menghid...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vadim kaget melihat Jason ikut turun
"Kok ikut ikutan turun?"
"Vadim?" Vadim berbalik itu bundanya
"Bunda"
"Ibu menghubungi mu namun hape mu tidak aktif, eh siapa yang gede gede itu?" Vadim melihat hapenya yang ternyata mati
"Maaf bun, aku lupa menghidupkannya" Vadim langsung masuk mengabaikan Jason
"Saya Jason, nyonya temannya Vadim"
"Ayo mampir dulu maafkan Vadim, dia memang seperti itu" Jason tersenyum senang ia mengangguk.
Vadim kesal mengapa bundanya mengajak Jason masuk bahkan mengajak nya  ikut makan malam ayahnya pun sepertinya cocok dengan ayahnya mereka bicara bisnis yang membuat Vadim pusing.

"Maksudnya?" Vadim menoleh ke arah ayah dan ibunya yang mengaku cocok dengan Jason"Ayolah bun, yah, badannya aduh dan tato?" Ayahnya tertawa"Itu wajar namanya juga anak muda sekarang namun yang penting wajah dan otaknya pas dengan ayah""Di juga ta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudnya?" Vadim menoleh ke arah ayah dan ibunya yang mengaku cocok dengan Jason
"Ayolah bun, yah, badannya aduh dan tato?" Ayahnya tertawa
"Itu wajar namanya juga anak muda sekarang namun yang penting wajah dan otaknya pas dengan ayah"
"Di juga tampan kok bahkan rapi" Vadim mengerutkan dahinya
"Ia akan datang akhir minggu ini dengan orang tuannya" Vadim mencium aroma aroma jelek
"Buat apa?" Vadima memandang orang tuanya yang sumringah
"Melamar lah apa lagi?"
"HAH?" Vadim bangkit kaget sekaget kagetnya ia mematung di tempatnya berdiri.

"Maksudnya?" Vadim menoleh ke arah ayah dan ibunya yang mengaku cocok dengan Jason"Ayolah bun, yah, badannya aduh dan tato?" Ayahnya tertawa"Itu wajar namanya juga anak muda sekarang namun yang penting wajah dan otaknya pas dengan ayah""Di juga ta...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti memandangku seperti itu, jijik" sarkas Vadim ia menerima lamaran Jason atas desakan orang tuanya tapi jujur kenapa ia menyukainya
"Tuh kan kau mencintaiku, aku tahu jangan marah marah melulu kita akan sering menikah kalo pms melulu kapan ena ena nya" Vadim mendelik buku ditangannya ia pukulkan kepala Jason.
"Calon suami durhaka"
"Bodo"
"Nanti jadi sinetreon azab"
"Biarin"
"Calon suami durhaka" Vadim cuek.

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang