Jake sibuk membentak beberapa bawahannya yang terlambat hingga ia terdiam melihat office boy baru yang bertugas mengantar minumannya.
"Tunggu, siapa namamu?" Gino jadi atut
"Anu eh Gino, pak"
"Kalian pergi dan Gino tetap disini" mereka lega terselamatkan oleh kehadiran Gino
"Kau baru pertama kali aku lihat, sesaat aku pikir kau seorang wanita" Gino memajukan bibirnya lagi orang mengira ia seorang gadis.
"Ini hari pertama saya dan bukan anda saja mengatakan hal ini hari ini" Jake tertawa pelan
"Ya aku tidak heran Gino" Gino ditarik ke cermin besar ia berdiri didepan Jake menghadap cermin
"Mata, bibir hidung dan semuanya sesaat orang akan mengira kau seorang gadis"
"Anu pak, bisa lepaskan pegangan anda di pinggul saya?" Jake menarik tangannya tertawa
"Maaf khilaf, kau boleh pergi" Gino buru buru pamit wajahnya sudah merah padam ia berdebar saat Jake menyentuh nya.Gino sangat semangat dan sangat senang Bos nya itu sangat baik dan perhatian padanya hingga ia melihat Jake bersama seorang wanita mereka sangat mesra Gino yang mengantar minuman bergegas pergi.
"Kau kenapa kok cemberut begitu?" Itu office boy lain salah satu orang yang sangat baik padanya, ia menggeleng
"Kalau begitu jangan cemberut dong" Billy itu namanya
"Aku bermimpi terlalu tinggi Bill, bodohnya aku" Bille bersandar
"Ini lasti tentang pak Jake ya, kau menyukainya?" Jake tidak menjawab ia segera bangkit
"Aku makan siang dulu sudah jam istirahat" Gino berjalan gontai ke lemari nya mengambil kotak makannya ia tidak sendiri ada yang lain makan bersamanya Gino makan sambil melamun pikirannya kemana mana.Jake merasa Gino menghindarinya dan ia merasa tahu alasannya yakni cemburu, Jake mencarinya diruang istirahat para office boy namun mereka mengatakan kalau Gino sudah pulang baru saja Jake berlari berharap bisa mengejar Gino yang termangu diam di halte bis sebuah mobil hitam berhenti tidak jauh dari halte Gino menoleh ia lihat itu Jake ia berlari Jake mengejarnya sial karena batu ia terjatuh ia mengaduh.
"Kau ini tidak hati hati saat berlari, ayo aku antar pulang" Gino menggeleng
"Gadis itu adikku bukan kekasihku Gino" mata Gino mengerjap lucu ia ketahuan sedang cemburu Jake menggendong tubuhnya pikir Jake kaki Gino terkilir membuat Gino diam malu wajahnya merah padam."Terima kasih pak" Jake mengemasi bekas mengibati luka disiku dan telapak tangan serta pergelangan kakinya
"Ini salahku juga sih, maaf karena aku kau terjadi sudah seperti filem India pake kejar kejaran syukur gak hujan mungkin menari nari berputar putar seperti orang gila" spontan Gino tertawa ia mengangguk baru sadar Jake orangnya kocak.
"Nanti biar aku antar pulang, kau tinggal bersama orang tua mu?"
"Tidak, aku tinggal sendiri"
"Kalau begitu menginaplah disini, Gino" Gino berpikir sebentar ia akhirnya mengangguk.
"Aku tidur dimana, Pak?"
"Panggil aku daddy, ya tidur dikamar ini" wajah Gino merah
"Uh daddy sendiri?" Gino malu malu"Apartemen ini besar tapi hanya satu kamar dan yah kau tahu jawaban nya" Gino semakin salah tingkah mendengar ucapan Jake
"Kalau begitu saya disofa saja" ujar Gino gugup
"Tidak tidak, kau tidak usah khawatir janji gak bakal aneh aneh" Gino tidak percaya ia memicingkan matanya curiga membuat Jake tergelak
"Tuh kan nggak bisa dipercaya"
"Kalau kayak gini modelnya siapa yang nggak bakal khilaf" Gino bingung ia jelas polos hal hal mesum."khilaf, kenapa denganku model apa memangnya?" Jake tepok jidat
"Ini salah satunya" Jake mencium bibir Gino yang seolah menggodanya sudah lama ia ingin mencium bibir Gino yang tampak lembut dan manis ternyata Gino membalasnya jadi kebablasan hingga keduanya entah kan sudah naked.
Gino mendesah keenakan dan tentu Jake merasa senang jelas sekali ini pertama bagi Gino, sakit sudah tidak dirasakan oleh Gino hingga ia akhirnya kelelahan wajahnya di kecupi oleh bibir kenyak Jake membuat Gino bahagia ia merasa beruntung.
"Istirahatlah, hmmm besok kita tidak kekantor" Gino memiringkan kepalanya
"Besok sabtu ,Ginooo" Jake tertawa Gino lupa.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.