Ansel menggaruk kepalanya yang tidak gatal memandang miris mobil bundanya menabrak mobil mewah yang terparkir dihalaman rumahnya, pintu terbuka bundanya berdiri dengan seorang laki laki yang sering menemui bundanya entah ada urusan apa.
"Bunda maaf, potong saja uang jajanku"
"Ya tuhan, kau tidak apa apa?" Bundanya memeriksa anak semata wayangnya, bundanya mengusap dahi anaknya
"Ish bun sakit" Ansel menjauhkan tangan bundanya dari dahinya ia mengabaikan kehadiran pria itu
"Anu itu mobil saya siapa yang bayar perbaikan?" Ibu dan anak menoleh
"Nak Nick, biar tante yang bayar maafkan Ansel"
"Uh tidak usah saja tan, kan saya calon menantu tante" Ansel mengerutkan dahinya bingung sejak kapan ia punya saudara perempuan
"Bun, aku punya kakak ya?" Bundanya tersenyum dan menuntun anaknya kedalam diikuti Nick
"Sayang, Nick itu calon kamu" langkahnya terhenti ia berdiri kaku
"Bunda, bunda sejak kapan minum minum?"
"Ayo masuk dulu bunda ceritakan semuanya" Ansel dirangkul masuk kedalam rumah."Kenapa almarhum papa dan bunda melakukan ini padaku kalian menjodohkanku padahal aku saja belum lahir dan tidak tahu yang lahir laki laki" bundanya tertawa pelan canggung
"Aku tidak keberatan kok tan"
"Baiklah, kamu bawa orang tuamu kemari besok hmmm dia sudah tau semuanya"
"Tunggu tunggu tunggu bunda nggak nanya aku setuju atau tidak?" Bundanya membekap mulutnya
"Kamu ibaratnya pihak perempuan diam saja dan setuju" mata Ansel mendelik ia siap ditubruk molen deh ini bunda enak saja ngubah ngubah kelamin.
Beberapa kali Ansel menelan ludah ia sudah menjadi pusat perhatian gemas dengannya ditambah Nick tidak melepaskan pandanangan darinya sambil menggenggam kedua tangannya mengabaikan pendeta yang entah apa ia katakan sampai benda kenyal menyentuh bibirnya, Nick mendelik ia tidak membalas ciuman Nick ia masih dalam mode loading.Ansel bersembunyi di balik selimut matanya mendelik mengintip melihat Nick keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit dipinggangnya.
"kau tidak tidak mau mandi, itu bisa mengurangi lelahmu" Ansel menggeleng gelengkan kepalanya tanpa mampu bicara, Nick menciumnya lagi dan lagi lagi Ansel tak kuasa menolak dan ia meleleh seperti es krim ia mulai ragu ia seorang straigh
"Kau sangat manis dan cantik Ansel mirip sekali dengan bundamu" Nick memegang dagu dan mendongakkan kepala Ansel menciumnya lebih dalam.
Awalnya ia hampir menangis karena rasa sakit serasa dirobek dua bagian namum lama lama keenakan dan mendesah sampai pagi setelah mencoba berbagai gaya dari gaya batu sampai kupu kupu (emang ada? 🤔), ansel jatuh tertidur lelap dan Nick tidak ia menepikan surai Ansel memandang wajah mulusnya yang tampak seperti bayi inilah ia merasa tidak keberatan saat di jodohkan ka menyukai Ansel saat pertama kali melihatnya.
"Bundaaaaaa itu tidak lucu" Ansel kalah cepat dengan Nick yang merampas fot lama miliknya dan spontan Nick tertawa keras"Kapan ini tante?"
"Oh ini waktu Halowen tahun lalu, itu ide tante dan tebak ia pemenangnya dipesta kostum halowen "
"Ini lucu sekali tante" wajah Ansel sudah seperti pelangi karena malu mengingat ia jadi olok olokan teman temannya.
"Bunda aku mau istirahat saja" Ansel bangkit masuk kekamar dan berbaring membelakangi pintu kalau bisa menangis ia pasti sudah menangis sekarang.
"Sayang bunda dulu ya?" Bundanya melihat Ansel rupanya sudah tidur padahal waktu masih awal untuk tidur
"Tante mau aku antar?" Mertuanya menggeleng memilih pulang pakai taksi.
"Ansel aku tahu kau tidak tidur" Ansel membuka matanya ia cemberut mengabaikan Nick
"Maafkan aku tapi sungguh kau sangat menggemaskan sebagai malaikat hmm"
"Aku benci saat itu, aku menjadi bahan olokan teman teman"
"Jangan dipikirkan lagi, hmm" Ansel diam saja dan memejamkan mata.Nick masih mengantuk sampai ia memdengar Ansel berteriak memanggil namanya ia berlari terbirit birit menabrak meja dan tersandung membuat pelayan rumah menahan tawa melihat tingkah majikan mereka
"Ansel ada apa?"
"Perutku sakit sekali" Ansel cemberut
"Kita kerumah sakit saja mungki sudah waktunya, ya tuhan aku pikir kau jatuh atau apa" Nick membantu Ansel bangkit ia kesulitan bergerak sejak hamilnya semakin besar.
"Tante" mertuanya masih ngos ngosan menghampirinya
"Kau buat aku panik, di dibius total"
"Ya tante, itu juga keinginan Ansel juga sih" keduanya menunggu penuh dengan rasa khawatir sampai terdengar suara tangis bayi keduanya seperti anak anak kegirangan, orang yang melihat hanya maklum menggeleng geleng dengan tingkah menanti dan mertua itu.Ansel baru saja selesai menidurkan sikecil ia terkejut saat Nick memeluknya dari belakang menciumi leher dan bahunya.
"Aku sangat mencintaimu" bisiknya
"Kau tidak mencintai, Chase?" Nick terkekeh
"Aku mencintai kalian berdua, aku sudah menyukai mu sejak pertama kali melihatmu Ansel"
"Aku pikir, kau dan ibu...." Nick mengeratkan pelukannya
"Itu sudah aku duga kau mengabaikanku dan bahkan memalingkan wajah dariku setiap kali aku memandang" Ansel berbalik
"Aku sangat mencintaimu Nick, maafkan aku berpikiran buruk mengenaimu" keduanya berciuman dan sibunda yang hendak menghampiri ngibrit kedapur.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.