Jensen - Misha

159 3 0
                                    

"Misha tunggu dulu kau salah sangka, aku hanya menolong wanita itu"
"Menolong apa menolong nya atau menciumnya" Misha mendorong Jensen yang terus menghalangi langkahnya
"Misha kumohon, percayalah"
"Bagaimana caranya aku akan percaya dan ini bukan wanita genit pertama yang kau tanggapi" Misha berjalan cepar.
Jared yang baru pulang heran melihat Jensen tampak gusar.
"Bertengkar lagi"

"Begitulah, aku tidak mengerti ia terus saja curiga padaku""Kalian terus saja bertengkar sedangkan kalian akan menikah""Itu yang aku takutkan ia akan menunda atau membatalkannya, Jared""Aku juga khawatirkan hal yang sama tentang kalian, sampai kap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Begitulah, aku tidak mengerti ia terus saja curiga padaku"
"Kalian terus saja bertengkar sedangkan kalian akan menikah"
"Itu yang aku takutkan ia akan menunda atau membatalkannya, Jared"
"Aku juga khawatirkan hal yang sama tentang kalian, sampai kapan kalian akan terus begini"
"Entahlah" Jensen menghembuskan nafasnya lelah dan menelungkupkan wajahnya dimeja.

"Begitulah, aku tidak mengerti ia terus saja curiga padaku""Kalian terus saja bertengkar sedangkan kalian akan menikah""Itu yang aku takutkan ia akan menunda atau membatalkannya, Jared""Aku juga khawatirkan hal yang sama tentang kalian, sampai kap...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan memasang wajah seperti itu, kau itu sudah salah sangka dengan  Jensen...aku tidak membayangkan jika kalian menikah kalian bertengkar setiap hari"
"Dia mencium wanita itu, Jared...tentu aku marah"
"Mereka hanya terpeleset dan kejadian deh"
"Kau terus membelanya"
"Tentu saja dia seperti kakakku" Misha mencebik
"Aku tidak mau putus dengannya"
"Aku tahu, ia takut kau membatalakan pernikahan"
"Mana mungkin terpikirkan saja tidak"

"Berhentilah curiga dengannya kalian seperti anjing dan kucing sekarang sering bertengkar""Maaf aku terlambat" Jensen ngos ngosan"Jensen, Jared kau mengajaknya juga?""Aku lergi dulu, Jensen aku tidak pulang malam ini""Yah thank's Jared, hati hati"...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhentilah curiga dengannya kalian seperti anjing dan kucing sekarang sering bertengkar"
"Maaf aku terlambat" Jensen ngos ngosan
"Jensen, Jared kau mengajaknya juga?"
"Aku lergi dulu, Jensen aku tidak pulang malam ini"
"Yah thank's Jared, hati hati" Jared bangkit langsung pergi mengabaikan Misha
"Jangan salahkan dia, aku yang memintanya karena ini satu satunya cara agar aku bisa bertemu denganmu" Misha bangkit
"Aku pergi" Jensen mencekal lengannya
"Jangan keras kepala duduklah, kita tidak bisa selamanya seperti ini" Misha duduk pandangannya dialihkan kearah lain.
"Aku tidak pernah mempermainkanmu dan selingkuh darimu, Misha"
"Ini bukan yang pertama kali, aku yakin ini lebih dari kecelakaan Jensen"
"Percayalah Misha" Jensen menggenggam tangan Misha erat, Misha memandang wajahnya dan mengangguk pelan.

"Aku tidak pernah mempermainkanmu dan selingkuh darimu, Misha""Ini bukan yang pertama kali, aku yakin ini lebih dari kecelakaan Jensen""Percayalah Misha" Jensen menggenggam tangan Misha erat, Misha memandang wajahnya dan mengangguk pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jared pulang dan ia menggelengkan kepalanya melihat keduanya tertidur di sofa.
"Begitu juga bertengkarnya begitu juga akurnya, dasar" Jared beranjak kekamarnya ia lelah.
Misha terbangun mendengar ketukan dipintu rumah ia berdiri pelan ia tidak mau membangunkan Jensen, pintu ia buka perlahan matanya membulat.
"Mau apa kau kemari?"
"Kau manis sekali dimana Jensen manis?" dahinya berkerut
"Dia sedang tidak ada, kau boleh pergi"
"Jutek amak sih?"
"Siapa itu Mis....." Jensen menelan air liurnya kasar wanita itu langsung mendorong Misha ia masuk dan merangkul lengan Jensen, gigi Misha gemeretak.
Misha melepaskan wanita itu dari lengan Jensen ia kesal sekali hingga Jensen harus memeluk erat sekali Misha agar tidak lepas kendali
"Kau pergi dari sini, kau hanya biang kerok" wanita itu pergi dengan acak acakan dan bingung mengapa Misha marah padanya.
"Sudah tenang Misha, dia sudah pergi"
"Pernikahan batal" bentak Misha sambil melepaskan pegangan Jensen ia ikut pergi pulang.

Jensen hanya terdiam ia memandang kepergian Misha hatinya mencelos mendengar Misha membatalkan pernikahan mereka itu yang ia takutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jensen hanya terdiam ia memandang kepergian Misha hatinya mencelos mendengar Misha membatalkan pernikahan mereka itu yang ia takutkan.

Misha memandang tuxedo putih di sebuah toko yang ingin ia beli untuk pernikahannya, Misha menarik nafas panjang ia berpaling dan berjalan sepanjang lorong toko ia memikirkan Jensen.
Misha berhenti melangkah itu wanita yang berjalan kearahnya ia terlihat sangat marah lagipula Misha siap menghadapi wanita mengerikan itu.
"Kau dan Jensen pacaran bukan dan kalian akan menikah, sungguh menjijikkan"
"Hei setidaknya aku tidak selingkuh seperti kau"
"Aku yakin kalian pasti sudah melakukan lebih bukan?" Keduanya menjadi tontonan
"Jaga mulutmu, aku tidak serendah kau" Misha terkejut wanita itu ternyata membawa pisau ia berniat membunuh Misha.

"Kau dan Jensen pacaran bukan dan kalian akan menikah, sungguh menjijikkan""Hei setidaknya aku tidak selingkuh seperti kau""Aku yakin kalian pasti sudah melakukan lebih bukan?" Keduanya menjadi tontonan"Jaga mulutmu, aku tidak serendah kau" Misha ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Misha menutup matanya namun ia tidak merasakan sakit sedikitpun hingga ia membuka matanya ia melihat Jensen yang memegang pisau itu hingga tidak mengenai Misha.
"Jensen" ucap Misha pelan
"Jangan pernah berpikir kau bisa menyakitinya, dasar jalang" Jensen berdiri dihadapan Misha, ia menarik pisau itu wanita itu ketakutan ia tidak pernah melihat Jensen semarah itu
"A-aku hanya terlalu mencintaimu"
"Yang kau panggil cinta itu nafsu, kau pikir aku tidak tahu entah berapa banyak laki laki bodoh yang sudah tidur denganmu...Misha jauh lebih baik darimu" Misha melepaskan syalnya dan membalut tangan Misha, wanita itu pergi dengan wajah malu dan merah karena marah juga orang orang meneriakinya, Jensen menggelengkan kepalanya melihat wanita iu pergi ia kemudian memandang Misha orang orang bubar setelah bertepuk tangan itu membuat Misha malu tapi sekaligus bahagia.
"Kau tidak apa apa?"
"Jensen yang terluka itu kau bukan aku, apa sakit" Jensen menggeleng
"Tidak, karena syalmu" wajah Misha semakin merah
"Ayo beli tuksedo putih"
"Oh ternyata kau sudah menyiapkan nya hmm?" Misha mengangguk pelan kedua berjalan sambil Jensen memeluk Misha kembali ke toko pakaian.

End

Mpreg Random 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang