Adam memandangi mereka yang berlari terbirit birit dan ia menghampiri sosok yang meringkuk, beberapa kali sosok itu menepis tangannya ia dapat mendengar isakan pelan, Adam melepas jaketnya dan menutupi tubuh yang gemetaran iris biru menatapnya sayu dan lemah.
"Aku hanya ingin membantu, mereka sudah pergi dan tidak akan menyakitimu aroma mu manis kau omega dimana obatmu" sosok itu menggeleng dan Adam Alpha dominan ia cukup mampu mengendalikan serigala miliknya namun entah Adam kehilangan akal sesaat ia menggigit pundak pemuda itu hingga ia berteriak kesakitan dan tidak sadarkan diri.
Mata itu memandang sekitar seluruh tubuhnya masih terasa sakit memandang sekitar ruangan terapat furnitur mewah, ia berusaha bangkit dan turun dari tempat tidur ia berusaha berdiri hampir jatuh namun pinggangnya ada yang menahan ia baru sadar ia tidak sendiri ditempat tidur ia gemetar
"Kau jangan takut, aku tidak akan menyakitimu" ia berbalik dan memandang Adam
"Matamu sangat indah" wajah nya berubah merah, perutnya tiba tiba berbunyi membuat Adam tertawa pelan dan Letto wajahnya sudah semakin merah
"Kembalilah ketempat tidur aku akan meminta pelayan mengantar sarapan untukmu" Adam bangkit dari tempat tidur dan Ia kembali keatas tempat tidur duduk bersandar."Ini kebesaran" Adam tertawa
"Untuk sementara pakai ini dulu, aku akan membelikanmu pakaian nanti
"Tidak usah aku meminta tas ku kembali" ia mengacungkan tangannya
"Pakaianmu kotor dan basah semua" ia terdiam berusaha menarik kemeja kebesaran menutup pahanya.
"Apa tidak ada celana panjang yang muat untukku?" Adam menggeleng ia jadi gemas sekali
"Kau ingat apa yang aku lakukan padamu?" Letto mengangguk
"Ya, tapi kenapa aku?"
"Aku ingin memyelamatkanmu dan mulai sekarang kau milikku" Letto hanya terdiam."Menikah denganku?"
"Kenapa, kau tidak mau?" Letto menggeleng
"Bukan, kita tidak saling kenal dan baru bertemu aku merasa kita..."
"Aku sudah menandaimu Letto"
"Maaf, baiklah" ia menurut saja ia baru tahu Adam itu sosok yang menuntut dan mau segala keinginannya harus terpenuhi.Pernikahan berjalan lancar mereka hanya bingung kapan Adam memiliki pasangan karena mereka tahu Adam itu pemilih, Adam memandang Letto yang sudah tidak sadar dan keringat masih terlihat Adam tersenyum melihatnya namun ada ribut ribut dibawah ia bergegas turun setelah berpakaian.
"Adam apa kau gila, anak kurang ajar menikah tanpa mengatakan apapun pada kami orang tuamu"
"Orang tua, aku pikir kalian tidak akan suka dengan pilihanku dan melarangku seolah aku anak tk"
"Apa maksudmu, anak siapa itu dan apa ia sederajat" Adam tertawa dingin
"Ia bukan siapa siapa" sahut Adam dan meninggalkan orang tuanya yang marah marah."Kau tidak apa apa?"
"Adam, aku mau pulang"
"Ada apa, kau tidak suka aku ajak jalan jalan?" Letto menggeleng
"Aku merasa ada yang mengawasai kita"
"Itu hanya perasaanmu saja"
"Kumohon" Letto memegang tangannya
"Baiklah tunggu didepan, aku akan meminta mereka membungkus makanan dan membayarnya" Letto mengangguk keduanya bangkit, Letto menunggu diluar namun alangkah kagetnya Letto seorang wanita menyerangnya marah marah mengaku pacarnya Adam dan mendorongnya hingga terduduk.
Adam memandang dingin kearah wanita itu
"Jika terjadi sesuatu padanya nyawamu taruhannya" wanita itu memucat
"Kau seharusnya menikah denganku bukan dia"
"Kau yang menolakku, kau yang selingkuh denganku, kau memoroti uang ku kau hanya ingin hartaku. Pergi dari hidupku, atau saat ini juga kau pergi tinggal nama" wanita itu pergi terburu buru."Adam" Adam terbangun rupanya ia ketiduran dan menghampiri Letto
"Apa yang terjadi, ini dimana?"
"Kau pingsan ini dirumah sakit"
"Aku tidak ingat apa yang terjadi"
"Sudah jangan dipikirkan, kau membuatku bahagia dan hebatnya kau mengubah pikiran orang tuaku awalnya mereka menolakmu kini mereka menyukaimu"
"Apa yang aku lakukan?" Adam membantunya duduk
"Kau hamil Letto" Adam mencium bibirnya dan Letto sendiri bingung sendiri ia tidak tahu, orang tua Adam masuk mereka tersenyum sebelumnya mereka sangat dingin padanya itulah ke kenapa Adam suka membawa Letto keluar entah itu jalan jalan atau makan diluar
"Bagaimana keadaanmu nak?"
"Baik" Letto tersenyum canggung matanya tidak berani memandang ayah Adam
"Maafkan kami sudah bersikap buruk kepadamu sayang"
"Eh tidak tidak, kalian sangat baik padaku" sanggah Letto
"Entah apa kesalahanmu sehingga kau mendapatkan anak durhaka itu"
"Apa?" Letto bingung memdengar ucapan ayah Adam si ibu tersenyum menahan tawa dan Adam wajahnya sudah semasam cuka mendengar sindiran ayahnya.End
KAMU SEDANG MEMBACA
Mpreg Random 2 (End)
General Fictionini season kedua, enjoy and homophobic get lost.