"Dar, cepetan anjir." Lihatlah, Alex harus mengumpat pagi pagi karena kelakuan sahabatnya ini.
"Iya sabar bentar. Gue lagi nyari hp gue, gak tau di mana." Balas Darius. Sibuk mencari hpnya yang entah ia letakkan di mana.
"Ada yang lihat gak?" Tanya Darius kepada Alex dan Evan.
"Kantong lo." Jawab Evan singkat.
"Sialan lo Van, bukannya daritadi." Ucap Darius setelah meraba kantong celananya dan merasakan benda pipih tersebut.
"Lo gak nanya." Balas Evan santai.
"Gak tau lah gue ngambek." Kesal Darius lalu berjalan keluar duluan.
Alex pun hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Pusing melihat kelakuan sahabatnya yang tidak pernah berubah dari jaman sekolah.
Alex dan Evan pun berjalan menuju mobil Evan yang sudah terparkir rapi di depan rumah Alex.
Empat puluh lima menit. Waktu yang diperlukan untuk sampai di bandara. Evan melihat jam tangannya yang ia pakai di tangan kirinya.
15:56
"Bangun, udah sampai." Ucap Evan.
Langsung saja keduanya pun terbangun.
"Kalian kira gue supir kalian gitu? Susah susah gue nyetir tapi tidur kalian di jok belakang?" Tanya Evan sambil mengacak asal rambutnya.
"Lah ngamok." Ucap Darius.
"Tumben ngomong panjang lebar. Biasa pelit." Ucap Alex. Masih dengan muka bantalnya.
Benar benar kebo. Bisa bisanya mereka tidur pada jam segini. Padahal, saat Evan pergi menjemput Darius tadi pagi, laki laki tersebut masi tidur. Dan saat itu sudah pukul sebelas.
Sama halnya dengan Alex. Setelah Darius siap berberes, mereka langsung menuju rumah Alex. Dan tentu saja sahabatnya yang satu ini pun masih bergelut dengan selimutnya.
"Ribut." Ucap Evan lalu membuka pintu mobilnya dan turun.
"PMS kali ya?" Bingung Darius.
Keduanya pun cepat cepat ikut turun. Tidak mau sampai mereka terjebak di dalam mobil.
Ketiganya berjalan dengan santai memasuki bandara. Evan berada di tengah dan dirinya mengenakan hoddie berwarna maron tua. Lalu Darius yang berada di sisi kiri Evan, mengenakan kaos hitam polos. Sedangkan Alex yang berada di sisi kanan Evan, memilih untuk memakai kaos putih dan jaket kulit hitam.
Fashion yang stylish, ditambah dengan wajah mereka yang sungguh rupawan, membuat hampir semua yang ada di sana, menghentikan kegiatan mereka sejenak.
Baru saja sampai di area menunggu penumpang, mereka langsung melihat Aska yang memakai serba hitam. Mulai dari topi, baju, celana, hingga sepatunya.
"Ska sini sini." Teriak Darius sambil melambaikan tangannya di udara.
Evan dan Alex dibuat malu dengan tingkahnya. Bahkan Aska pun berpura pura tidak mengenalmya.
"Dasar malu maluin." Batin mereka bertiga.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, keempatnya kini sudah berada di mobil. Dan Evan pun langsung melajukan mobilnya pulang, menuju rumah Aska.
"Eh Lex, lo udah ambil jas?" Tanya Darius.
"Belum. Nanti sore baru gue ambil." Jawab Alex.
"Gue ikut deh." Ucap Aska. Memang, dirinya tidak membawa pulang satu pun setelan jas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vasilios
Teen FictionAlaska Zeroun Braditya, ketua geng motor Vasilios berhati beku dipertemukan dengan seorang Zoe Artemis Adiputra, murid pindahan yang terlihat seperti gadis pada umumnya namun menyimpan sejuta rahasia dan misteri dalam hidupnya. Namun, ini tidak han...