CHAPTER 38 - SIAPA?

24.4K 1.4K 84
                                    

'I'm not playing. Just wait!'

"Zoe, lo serius ini cuman orang iseng?" Tanya Xandra setelah melihat tulisan yang tertulis di kertas yang dipegang Zoe.

Hari ini, lagi lagi Zoe mendapatkan kertas serupa dengan tulisan tangan yang sama.

"Gue gak tau." Balas Zoe.

Ia mulai berpikir jika orang yang menulis kertas ini bukanlah orang iseng. Melainkan memang orang tersebut memiliki maksud tertentu.

"Gue yakin pasti ada apa apa deh." Ucap Kalista khawatir.

"Jangan khawatir Kal, gue bisa jaga diri kok." Ucap Zoe menenangkan.

"Tapi tetap a-"

"Shushh. Trust me, I'll be fine." Ucap Zoe memotong perkataan Kalista.

"Kita cek CCTV aja." Ucap Xandra tiba tiba.

"Iya. Pelakunya pasti kerekam di CCTV." Balas Bella.

"Gak usah. Gue bakalan cari tau sendiri." Jawab Zoe. Ia tidak mau melibatkan sahabatnya dalam masalah ini. Siapapun pelakunya, pasti dapat membahayakan sahabatnya.

"Gak ada bantahan Zoe. Atleast kami bakalan lebih tenang kalau tau pelakunya." Ucap Xandra penuh penekanan.

Dengan pasrah, Zoe mengiyakannya dan mereka berempat pun langsung menuju ruang CCTV.

"Pak, kami boleh lihat rekaman CCTV kelas XI IPS 1 pagi ini?" Tanya Bella sopan kepada penjaga ruangan tersebut.

"Emang ada masalah apa ya?" Tanya penjaga tersebut.

"Ada yang harus kami lihat pak. Ini penting." Ucap Xandra.

"Aduh non, maaf. Bukannya bapak gak mau kasih, cuman para murid dilarang untuk melihat rekaman CCTV." Jelas penjaga tersebut.

"Duh, gimana nih?" Tanya Kalista kepada sahabatnya.

"Oh iya, kalian bisa tanyain kepala sekolah, mungkin saja dikasih izin." Ucap penjaga tersebut tiba tiba.

"Gitu ya pak. Yauda makasih ya, maaf ganggu. Kami pamit dulu." Pamit Zoe sopan.

Keempatnya langsung menuju ruang kepala sekolah.

TOK! TOKK!

"Permisi buk."

"Masuk!"

"Loh kalian, ada apa?" Tanya kepala sekolah.

"Maaf buk, kami mau minta izin buat lihat rekaman CCTV, boleh?" Tanya Xandra sopan.

"Kenapa? Kalian tau kan peraturan sekolah ini, murid dilarang melihat rekaman CCTV." Jelas kepala sekolah.

"Aduh, gini buk." Ucap Bella menggantung. Ia tidak tau jika ia harus mengatakan kebenarannya atau tidak.

Melihat Zoe yang menganggukkan kepalanya tanda 'bilang aja', Bella pun berucap "Kami ingin melihat peneror yang telah meneror Zoe beberapa hari ini." 

"Hah? Zoe diteror?" Tanya kepala sekolah kaget.

"Iya buk, belakangan ini." Jawab Zoe.

"Hmm gitu ya. Ibu bisa memberikan izin, namun harus atas persetujuan pemilik sekolah ini." Ucap kepala sekolah merasa sekolah.

Bagaimana lagi, ini sudah menjadi peraturannya. Bahkan para guru pun tidak diperbolehkan untuk melihat rekaman CCTV.

"Yahh. Susah dong kalau gitu." Jawab Kalista lesu.

"Yauda buk, kami pamit." Pamit mereka.

Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, keempatnya berjalan dengan lesu melewati koridor.

VasiliosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang