Hari ini senin, artinya semua murid harus pergi ke sekolah lagi. Seperti biasa, setelah upacara selesai, semua murid langsung berbondong bondong memasuki ruang kelas masing masing."Pegel kaki gue cuy." Ucap Bella setelah pantatnya menempel pada kursi.
"Haduh, panas banget." Ucap Xandra sambil mengipas ngipas mukanya mengunakan buku tulis.
"Gue benci senin." Sambung Kalista.
Zoe hanya tertawa melihat ketiga sahabatnya yang terus terusan mengerutu dari upacara dimulai hingga sekarang.
Setelah beberapa jam mendengarkan guru menjelaskan materi yang bisa membuat siapa saja mengantuk, akhirnya bel tanda waktu istirahat berbunyi.
"Baik anak anak. Pertemuan kali ini, kita akhiri di sini." Ucap guru yang mengajar.
Seluruh penghuni kelas XI IPS 1 langsung bersorak senang. Akhirnya mereka dapat mengisi perut ataupun ngapelin pacar yang berada di kelas yang berbeda.
Seperti biasa, Zoe dkk pergi ke kantin untuk sekedar mengisi perut mereka. Karena diantara mereka berempat tidak ada yang mau makan, mereka menyempatkan untuk membeli susu kotak sebelum duduk di meja yang biasa mereka pakai.
"Eh gue dengar dekat sekolah ada buka cafe baru deh." Ucap Xandra.
"Iya, gue juga dengar. Pulang sekolah pergi yuk." Ajak Kalista.
"Gue ok ok aja." Jawab Zoe.
"Erm, sorry guys. Pulang sekolah gue mau jalan sama Darius." Ucap Bella merasa tidak enak.
"Anjir, makin dekat aja lo berdua." Pekik Xandra tertahan.
"Dulu aja sok sokan cek cok terus. Dekat juga kan sekarang." Celetuk Kalista.
"Cie ciee Bella." Goda Zoe.
Sedangkan yang digoda hanya tersenyum malu. "Besok aja deh kita perginya. Bisa kan?"
"Bisa." Jawab ketiganya.
"Ehem, sorry gue ganggu." Ucap seorang kakak kelas mereka.
"Ada apa kak?" Tanya Bella sopan.
"Maaf gue ambil waktu kalian. Gue mau ngomong sama Kalista." Ucap kakak kelas tersebut yang mereka ketahui bernama Brandon.
"Saya kak?" Tanya Kalista memastikan.
"Iya." Jawabnya.
"Maaf kalau mungkin gue terlalu cepat buat nyatain ini. Tapi gue udah suka sama lo dari lama. Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Brandon to the point sambil berlutut dihadapan Kalista.
Bahkan kini di tangannya sudah ada sebuket bunga mawar merah yang sepertinya sedari tadi ia sembunyikan dibalik badannya.
Banyak murid murid yang menyaksikan aksi Brandon yang notabenya merupakan kakak kelas hits di SMA Rajawali. Meskipun tidak sehits Aska dkk.
Banyak yang berteriak "Terima! Terima! Terima!"
Sedangkan Kalista saat ini sedang dilanda kebingungan. Jika ia menolak sekarang, sama saja membuat Brandon malu. Bagaimanapun Kalista harus memikirkan perasaan Brandon.
Tetapi tidak mungkin juga ia menerima Brandon. Mau dikemanain Alex, lagian hatinya hanya milik Alex seorang.
"Maaf kak." Ucap Kalista pelan.
Belum sempat Kalista melanjutkan perkataannya, tubuh Brandon tertarik kearah belakang.
"Maksud lo apa bangsat!" Umpat Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vasilios
Teen FictionAlaska Zeroun Braditya, ketua geng motor Vasilios berhati beku dipertemukan dengan seorang Zoe Artemis Adiputra, murid pindahan yang terlihat seperti gadis pada umumnya namun menyimpan sejuta rahasia dan misteri dalam hidupnya. Namun, ini tidak han...