CHAPTER 13 - MASA LALU

37.2K 2.1K 59
                                    

Malam ini, Aska duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya. Ditemani dengan sebotol wine dan pemandangan langit malam kota Jakarta yang indah, ia duduk termenung. Memikirkan memori buruk masa lalu nya yang tiba tiba terlintas di benaknya.

2 tahun yang lalu.

Pagi ini, Aska pergi ke mall tanpa sepengetahuan pacarnya, Nessa. Ia berniat untuk mengambil kado ulang tahun Nessa yang akan tiba 1 minggu lagi.

Sesampainya di mall, ia pun pergi ke sebuah toko yang menjual aksesoris seperti gelang dan kalung.

"Mbak, pesanan saya sudah siap?" Tanya Aska kepada salah satu pengawai toko.

"Pesanan atas nama siapa ya?" Tanya pengawai tersebut.

"Aska mbak." Jawab Aska.

"Oh bentar ya, saya ambilkan dulu." Balas pengawai tersebut.

Pengawai itu pun pergi untuk mengambil pesanan Aska.

"Ini dek, totalnya ××××××× rupiah." Ucap pengawai tersebut sambil menenteng sebuah kotak yang berisi pesanan Aska.

Aska pun menyerahkan kartu kreditnya untuk membayar pesanannya. Selesai dengan transaksi pembayaran, Aska pun keluar dari toko tersebut dan berjalan ke sebuah restaurant yang terletak di dalam mall untuk mengisi perutnya.

Saat sedang menunggu pesanan, Aska melihat seorang gadis yang sangat ia kenali. Nessa, gadis yang saat ini menjabat sebagai pacarnya. Gadis yang mengisi hati Aska selama 1 tahun terakhir. Dan ia sedang berjalan dengan pria lain saat ini tanpa sepengetahuan Aska.

Amarah Aska pun memuncak. Terlebih saat melihat jika pria yang berada di samping Nessa adalah Trevan, musuh bebuyutan Vasilios sekaligus ketua geng motor Vertile. Dengan mesra nya mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

Aska segera meletakkan beberapa lembar uang lima puluh ribu dan langsung berjalan ke arah Nessa dan Trevan.

Awal nya Nessa terkejut melihat kedatangan Aska yang tiba tiba. Namun sedektik kemudian ia merubah raut wajahnya.

"Kenapa kamu bisa jalan sama dia?" Tanya Aska tanpa basa basi berusaha meredakan amarahnya.

Kenapa Aska emosi? Karena ia tahu jika Nessa tidak memiliki saudara laki laki dan hubungannya dengan sepupu, keluarga atau kerabat jauh tidak lah baik. Jadi kemungkinannya hanya dua. Trevan adalah selingkuhannya atau Trevan adalah temannya. Tetapi tidak ada teman laki laki dan perempuan yang memegang tangan saat jalan bukan, terlebih Nessa sudah memiliki pacar.

"Kekny uda saatnya kita kasih tau orang bodo ini ya babe." Ucap Trevan kepada Nessa.

"Yes babe." Balas Nessa.

"Maksud kalian apa?" Kali ini, nada bicara Aska naik satu oktaf.

Untung saja mereka tidak berada di tengah jalan. Jika tidak, sudah dipastikan mereka akan menjadi pusat perhatian dan pembicaraan. Atau mungkin famous mendadak di sosial media dengan judul "Dua laki laki dan satu perempuan terlibat pertikaian ditengah mall" atau mungkin "Seseorang telah terciduk sedang berselingkuhan". Sungguh tidak lucu!

"Well, seperti yang lo lihat, gue pacaran sama Nessa." Ucap Trevan dengan santainya.

"Maksud lo apa anjing, Nessa pacar gue." Ucap Aska yang emosinya semakin tersulut.

"Well, well. Lo bodoh ya Ska. Lo kira gue bakalan mau pacaran sama cowok kayak lo?" Tanya Nessa.

"Ness, tell me, what do you mean?" Tanya Aska lirih.

"Dari awal gue gak pernah cinta sama lo Ska! Tentu saja gue ada motif waktu deketin lo. Cih." Balas Nessa sambil memainkan kuku kuku warna warninya.

"Cukup Ness, biar gue aja yang jelasin sama orang bodoh ini." Ucap Trevan.

"Sure." Jawab Nessa.

"Nessa adalah pacar gue dari dulu. Gue yang suruh dia buat deketin lo biar gue tahu tentang rencana rencana Vasilios. How do you feel, being tricked?." Lanjut Trevan.

"Perlu lo ingat Ska, gue gak pernah suka sama lo. Gue cuman suka sama Trevan. So, lo boleh anggap selama ini semuanya cuman akting gue." Sambung Nessa.

Aska terdiam. Ia tidak menyangka jika selama ini gadis yang merupakan pacarnya hanya memanfaatkannya. Otaknya tidak dapat bekerja saat ini. Semuanya terasa kosong. Satu satunya kalimat yang dapat ia ucapkan adalah "Kita putus, dan lo Van, ingat. Karma berlaku."

Lalu Aska pun berjalan keluar dari mall tersebut dan langsung mengendarai mobilnya ke markas Vasilios. Beruntung, ketiga sahabatnya sedang berkumpul di sana. Ia pun menceritakan segalanya.

Sore nya, ia mendapat kabar jika Nessa telah meninggal dunia. Bagaimana ia tahu? Beritanya disiarkan di tv dan Evan yang saat itu sedang menonton pun segera menelfon Aska.

Kejadian tabrakan yang terjadi di jalan raya itu menewaskan Nessa yang sedang duduk di jok sebelah kursi pengemudi. Sedangkan Trevan yang mengendarai mobil, mengalami luka berat dan pingsan.

Hari itu, menjadi hari terburuk dalam kehidupan Aska. Dimanfaatkan oleh Nessa yang notabenya merupakan first lovenya, dan kecelakaan tidak disengaja yang menewaskan Nessa. Sungguh tidak adil. Mengapa hanya Nessa yang meninggal. Kenapa Trevan tidak.

Tidak ingin berlama lama terlarut dalam masa lalunya yang menyedihkan, Aska pun berjalan meninggalkan balkonnya dan duduk bersandar di kasurnya. Dirinya membuka sebuah profile picture Line Zoe.

"Gue gak bisa ngelak kalo gue tertarik sama lo Zoe. Tapi, lo terlalu rumit, lo terlalu tertutup tentang kehidupan lo, seakan akan lo punya banyak rahasia. Gue takut kalau lo sama aja kayak dia."

Terlalu lelah berpikir, ia pun tertidur dengan posisi terduduk.

Disisi lain. Seperti biasa, hanya ada Zoe dan para pembantu di rumahnya. Ia duduk di kursi meja bar yang terletak di dekat dapur. Tangannya sedari tadi tidak berhenti menuangkan whisky ke dalam gelasnya. Mulutnya pun tidak berhenti untuk menegak cairan yang terasa dingin karena ditambah es batu tersebut.

"Kenzo, gue kangen sama lo, i need you back." Zoe meracau tidak jelas.

"Kapan lo balek lagi Zo, kalau saja gue yang ketabrak hari itu, lo pasti masih ada disini sama gue."

Zoe benar benar sudah mabuk. Bagaimana bisa ia masih bersama Kenzo jika dirinya lah yang tertabrak. Tidak ada yang berbeda, pasti ia sudah berada di alam yang berbeda jika hal itu benar benar terjadi.

"Gue bakalan cari pelakunya. Gue benci lo!" Teriak Zoe.

"Lo bikin gue kehilangan dia. Lo tunggu. Gue bakalan bikin lo menderita." Sambungnya sambil mengeluarkan smirk yang terlihat sangat mengerikan.

Para pembantu yang mendengar pun sudah biasa. Karena ini bukan pertama kalinya Zoe seperti ini. Bukan juga dua kali atau tiga kali juga, tetapi sudah tidak terhitung.

Mereka pun tidak berniat untuk menghentikan Zoe. Karena pernah sekali, mbok Na menyuruh salah satu bodyguard untuk membawa Zoe ke kamar, ia malahan menjadi sasaran empuk Zoe dan berakhir masuk rumah sakit selama satu minggu.

Sejak saat itu pun, Zoe meminta mereka untuk tidak mengganggunya jika ia sedang berada dalam kondisi mabuk parah.



Satu chapter khusus untuk masa lalu. Gimana guys? Sorry ya agak telat updatenya. Jangan lupa vote dan comment ya! Oh ya, Kei udah buat account instagram buat Vasilios. Usernamenya @vasilios.xz boleh di follow yah. Untuk follback, kalian tinggal DM dan kenalin diri kalau kalian readers di wattpad. Thank you ❤.

8 May 2020

VasiliosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang