"One two three four."
"One two putar."
"Yap, bagus sekali."
Pagi pagi gini di hari sabtu, kandidat Mr and Ms Rajawali sudah berkumpul di aula utama dan berlatih berdansa berpasangan.
"Anak anak, ada yang ingin saya sampaikan. Para petinggi menyuruh kalian untuk membuat video. Seperti video promosi agar murid murid lainnya dapat mengenal kalian lebih jauh." Ucap pak Tono.
"Loh, untuk apa pak?" Tanya Rafaela, kandidat pasangan nomor satu.
"Tahun ini akan ada nominasi most favourite. Jadi video tersebut akan memudahkan siswa siswi lainnya untuk mengenal kalian." Jelas pak Tono.
"Ada pertanyaan lain?" Tanya iby Lily.
"Berpasangan atau individual buk?" Tanya David. Kandidat pasangan nomor dua.
"Berpasangan. Dan juga, videonya harus berisi visi misi dan talenta kalian. Buatlah semenarik dan sekreatif mungkin." Ucap ibu Lily.
"Ada pertanyaan lagi?" Tanya pak Tono.
"Tidak."
"Baik, kita mulai latihannya lagi."
Kesepuluh kandidat tersebut pun kembali ke posisi masing masing.
"One two three four five six seven eight."
"Beri salam."
"Letakkan tangan kalian pada posisi."
"Tatap pasangan kalian."
"One two three four."
"One two three."
"One two three four."
"Imelda, David, jangan kecepatan."
"One two putar."
"One two one two."
"Ganti posisi."
"Rafaela, Andi, ikuti irama."
"Stella, Haru, posisi kalian salah."
"One two three four five putar."
"Akhhh!" Pekik Zoe tiba tiba.
Melihat Zoe yang hampir terjatuh, Aska dengan sigap langsung menahan Zoe. Dengan posisi tangan Aska yang bertengger di pinggang Zoe, kedua tidak bergerak. Mata Aska menatap Zoe dengan lekat, begitupun dengan Zoe.
"Ada apa Zoe?" Tanya ibu Lily menginterupsi acara kedua insan tersebut.
"Ganggu aja nih guru." Batin Aska.
"Eh, ah maaf buk. Seperti sepatu saya rusak." Ucap Zoe kikuk sambil bergerak dari posisi semula menjadi berdiri.
Memang, para kandidat perempuan diharuskan menggunakan sepatu hak tinggi saat latihan berdansa. Gunanya, agar mereka lebih terbiasa pada saat hari H.
"Baiklah kalau begitu, cepat ganti sepatu kamu." Ucap ibu Lily.
Zoe lalu melepaskan sepatu hak tinggi nya yang sudah rusak lalu berlari kearah sepatu sneakers nya berada.
"Jantung gue." Gumam Zoe.
Dengan cepat ia memakai sepatunya tersebut lalu kembali berlari keatas panggung. Tidak ingin membuat yang lainnya menunggu lama.
"One two three four five six seven eight."
Zor sedari tadi tidak konsen. Namun, ia berusaha melakukan yang terbaik agar tidak dimarahi guru pembimbing. Bagaimana Zoe bisa konsen?! Aska terus terusan menatapnya dengan intens. Cewek mana yang tidak salah tingkah ditatap seperti itu oleh ciptaan tuhan sesempurna Aska ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vasilios
Teen FictionAlaska Zeroun Braditya, ketua geng motor Vasilios berhati beku dipertemukan dengan seorang Zoe Artemis Adiputra, murid pindahan yang terlihat seperti gadis pada umumnya namun menyimpan sejuta rahasia dan misteri dalam hidupnya. Namun, ini tidak han...