Hari ini hari senin. Atau mungkin bagi kebanyakan murid, hari terburuk. Hari dimana upacara diadakan dan seluruh murid diwajibkan untuk memakai atribut lengkap dan datang lebih cepat. Jika biasanya gerbang akan ditutup pukul 7:30, maka setiap hari senin, gerbang akan ditutup pukul 7 pas.
Pagi ini, Zoe berangkat ke sekolah dengan terburu buru. Bahkan ia tidak sempat untuk memakan sarapan dan langsung berangkat ke sekolah.
Jika kalian pikir saat upacara nanti, ia akan pingsan seperti cerita romansa kebanyakan, maka kalian salah besar. Seorang Zoe tidak selemah itu. Ingat!
Beruntung, ia sampai di sekolah semenit sebelum gerbang ditutup. Ia segera memarkirkan mobilnya di parkiran lalu segera berlari ke arah lapangan. Tasnya? Ia tinggal di dalam mobil.
Beruntung lagi, upacara belum dimulai sehingga ia tetap aman dan tidak terhitung telat.
Sesampainya di barisan kelasnya, ternyata ketiga sahabatnya sudah berbaris di bagian paling belakang. Ia langsung ikut berbaris dan memakai topinya.
Upacara berjalan dengan biasa. Setelah kepala sekolah mengakhiri pidatonya, kini saatnya para guru untuk mengecek atribut setiap murid.
Saat ini, Zoe baru menyadari jika ia lupa memakai dasi. Sepertinya keberuntungannya hari ini berakhir sampai sini saja.
Ia mencoba untuk menutupnya dengan jas sekolah, namun sepertinya cara seperti itu sudah biasa dilakukan oleh para murid sehingga guru guru pun sudah mengetahuinya.
"Zoe, dimana dasi kamu?" Tanya guru BK.
"Erm anu itu buk, tadi pagi dasinya kecemplung air jadinya basah." Zoe memberikan alasan yang sungguh tidak masuk akal.
"Jangan berbohong, kamu memiliki beberapa dasi bukan? Ikut saya kedepan!" Ucap guru BK tersebut tak terbantahkan.
Zoe pun dengan lesu mengikuti guru BK tersebut dari belakang. Sesampainya di depan, ia melihat banyak murid yang juga tidak memakai atribut. Semuanya anak cowok yang bandel atau yang sering membuat masalah. Yang artinya, Zoe adalah satu satunya perempuan di sini.
Ia tidak mempermasalahkan itu. Yang menjadi masalah adalah ada Aska disana. Seorang Alaska Zeroun Braditya yang telah membuat jantungnya berdisco 2 hari yang lalu.
"Perhatian semuanya, untuk yang memakai atribut lengkap, sudah boleh memasuki kelas masing masing sekarang." Ucap guru BK yang berdiri di podium.
"Nah kalian yang tidak memakai atribut lengkap, silahkan berdiri sambil hormat bendera sampai jam istirahat selesai. Tidak ada yang melarikan diri, karena saya akan mengawasi kalian dari koridor." Lanjutnya.
Terdengar helaan nafas dari sebagian murid yang berdiri di sana.
"Cepat atur posisi dan hormat sekarang juga." Ucap guru BK lantang.
"Baik buk!" Jawab semuanya.
Lalu mereka segera mengatur posisi dan menghormat kepada sang merah putih yang terus berkibar.
Akhirnya bel istirahat berbunyi, artinya hukuman sudah berakhir.
"Baik anak anak, kalian boleh meninggalkan lapangan. Ingat, lain kali jangan diulangi. Saya tidak mau melihat kalian berdiri di depan lagi minggu depan." Ucap guru BK panjang lebar.
"Baik buk!" Serempak semuanya lalu mulai meninggalkan lapangan.
"Eh Zoe, apa kabar, kok bisa dihukum?" Tanya Darius.
"Lo gak bisa liat?" Ketus Zoe.
"Cuman basa basi loh Zoe. Masa dianggap serius." Jawab Darius sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vasilios
Teen FictionAlaska Zeroun Braditya, ketua geng motor Vasilios berhati beku dipertemukan dengan seorang Zoe Artemis Adiputra, murid pindahan yang terlihat seperti gadis pada umumnya namun menyimpan sejuta rahasia dan misteri dalam hidupnya. Namun, ini tidak han...