Kevin Hexony Adiputra, ketuanya geng motor Athens sekaligus merupakan sepupu Zoe, dan Amanda Nicolin Graham, murid baru setelah Zoe yang ternyata merupakan adik kandung dari Trevan.
Amanda kecil baru saja kembali ke Indonesia. Ya! Ia lahir di Indonesia. Namun saat usianya belum genap tiga tahun, keluarga Amanda pindah ke Australia.
Hingga kini, saat Amanda berusia enam tahun, barulah mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Hari ini, Amanda senang sekali. Karena akhirnya, kedua orang tuanya mengijinkannya untuk bermain di taman dekat kompleks perumahannya.
Amanda kecil yang kesenangan pun berlarian di sekitar rerumputan. Kedua orang tua Amanda pun tertawa melihat kelakuan putri mereka. Amanda berbeda sekali dengan putra mereka.
Ketika Amanda suka menghabiskan waktunya bersama mereka, Trevan justru suka mengurung diri di kamarnya. Kedua orang tua mereka pun sudah pasrah dengan kelakuan Trevan yang selalu memilih untuk menjauh dari mereka. Berkali kali saat mereka mengajak Trevan berkomunikasi, Trevan hanya akan menjawab dengan sepatah dua kata.
Padahal, kedua orang tua mereka bukanlah orang yang suka membandingkan anak anak mereka. Apalagi sampai bersikap tidak adil. Mereka berdua sama sama mencintai kedua putra dan putri mereka.
Amanda yang sudah lelah berlarian pun menghampiri kedua orang tuanya. Ayahnya pun mengangkat Amanda dan mendudukkannya di bangku taman.
"Dad, Amanda mau ice cream coklat." Ucap Amanda.
"Sebentar ya, dad beli dulu." Balas ayahnya.
Ayah Amanda pun pergi membeli es krim. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan dua gelas es krim.
"Ice cream coklat buat Amanda, dan ice cream vanilla buat mom and dad." Ucapnya sambil menyodorkan gelas yang berisi es krim rasa coklat dengan taburan meses warna warni.
Dengan lahap, Amanda mulai memakan es krimnya. Namun, tiba tiba saja sendok yang ia gunakan terjatuh ke lantai. Amanda pun mulai menangis.
"Huaaa, sendok Amanda. Hikss, huaaa, maafin Amanda." Amanda terus terusan menangis.
Kedua orang tua Amanda pun berusaha menenangkannya. Ayahnya langsung berlari ke stand yang menjual es krim tadi untuk meminta sendok baru. Sedangkan ibunya terus terusan menenagkan Amanda.
"Manda, gpp yah sendoknya jatuh. Itu dad lagi minta yang baru. Okay? Don't cry." Ucap ibunya sambil sesekali mengelap air mata putrinya.
Tiba tiba, seorang anak kecil menghampiri keduanya. "Hai." Sapa anak kecil tersebut lalu berjongkok di hadapan Amanda.
"Kenapa nangis?" Tanyanya lagi.
"Itu, sendok es krim Amanda jatuh. Hikss." Jawab Amanda masih sesengukan.
"Hei, jangan nangis lagi." Ucap anak kecil tadi.
Ibu Amanda yang melihat kelakuan anak kecil tersebut pun tersenyum.
"Siapa namamu nak?" Tanya ibu Amanda.
"Halo tante, nama aku Kevin." Kevin memperkenalkan dirinya.
"Anak tante lucu, cantik lagi." Ucap Kevin lagi.
Mendengar seseorang mengatakan dirinya cantik, Amanda pun tak lagi menangis. Satu fakta yang harus kalian ketahui, Amanda sangat suka dipuji.
"A-aku beneran cantik?" Tanya Amanda malu malu.
"Iya." Jawab Kevin langsung.
"Hehe. Thank you." Amanda tersenyum.
Ayah Amanda yang baru saja kembali pun terheran heran. Bagaimana anaknya yang tadi sedang menangis, bisa terlihat sangat senang saat ini. Padahal ia tahu betul, jika Amanda sudah menangis, maka akan sangat sulit sekali untuk menenangkannya.
Cara ajaib apa yang anak laki laki itu gunakan?
"Halo om, nama aku Kevin." Ucap Kevin begitu melihat ayah Amanda.
Ayah Amanda tersenyum. "Orang tua kamu di mana?" Tanyanya. Pasalnya, tidak mungkin seorang anak laki laki berkeliaran sendirian di taman seluas ini.
Kevin menunjuk kearah kedua orang tuanya berada. "Itu om." Ucap Kevin.
Kedua orang tua Kevin yang melihat orang tua Amanda pun tersenyum. Tanda menyapa. Orang tua Amanda pun membalas senyuman tersebut.
Kevin mengalihkan perhatiannya ke Amanda. Lalu melepaskan gelang berwarna hitam yang sebenarnya masih baru karena ia baru membelinya tadi, dan memakaikannya di tangan kanan Amanda.
"Hadiah dari aku. Disimpan ya." Ucap Kevin.
Amanda melihat gelang yang kini berada di pergelangan tangan kanannya dengan mata berbinar binar.
"Makasih. Akan aku pakai terus." Ucap Amanda.
Kevin tersenyum. "Yauda, aku pergi dulu ya. See you when I see you." Pamit Kevin.
"Kevin pamit ya om, tante." Pamit Kevin lagi kepada orang tua Amanda.
(Sampai jumpa saat aku melihatmu.)
"We will meet again." Ucap Amanda.
(Kita akan bertemu lagi.)
"Hati hati nak." Ucap ayah Amanda.
Kevin pun mengangguk anggukkan kepalanya, lalu berjalan kearah kedua orang tuanya berada.
-----
"Ternyata kita beneran ketemu lagi ya." Ucap Amanda.
Setelah acara tadi, Kevin pun mengantarkan Amanda pulang. Dan saat ini keduanya sedang berada dalam perjalanan kerumah Amanda.
"Gak nyangka. Padahal dulu gue kira, hal itu gak mungkin banget." Balas Kevin.
"Waktu udah besar aja, gue ketawa pas tiap kali lihat gelang ini dan teringat sama ucapan gue dulu." Ucap Amanda.
"Apalagi saat gue kelas enam, gue kembali ke Australia, dan waktu itu juga belum tau kapan bakalan balik ke Indonesia lagi." Lanjut Amanda.
"Semuanya udah jodoh ya Man." Ucap Kevin.
"Kalau diingat ingat, masih gak nyangka banget. Like seriously, seandainya Trevan gak ada hubungannya sama kalian, seandainya hari itu gue gak makai gelang ini ke rumah Zoe, mungkin sampai ini kita gak bakalan kenal." Amanda tertawa.
Benar kata orang, semuanya yang akan terjadi sudah ditakdirkan.
Okay, first special chapter is done. There's still more to come ihiy. Kei akan usahain buat selesaiin semuanya bulan ini yah 😁. Ditunggu next updatenya, semoga gak ada halangan.
Btw, ini banyak yang mau sequel gak? Eh bukan sequel deh, tapi cerita tentang anak anak mereka nanti. Kei masih bimbang nih :). Comment yah guys.
17 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Vasilios
Teen FictionAlaska Zeroun Braditya, ketua geng motor Vasilios berhati beku dipertemukan dengan seorang Zoe Artemis Adiputra, murid pindahan yang terlihat seperti gadis pada umumnya namun menyimpan sejuta rahasia dan misteri dalam hidupnya. Namun, ini tidak han...