"Bundaaa" teriak Carina saat sudah sampai di Panti, disampingnya juga ada Eros yang berdiri.
"Kakak duduk dulu, Carin mau nyari Bunda sebentar" ucap Carina yang langsung diangguki oleh Eros.
"Sinta, Bunda mana?" Tanya Carina membuat Sinta yang sedang bermain bersama anak Panti lainnya menatap Carina.
"Dikamar Kak, Kak Carin dicariin sama Bunda, Bunda sampai khawatir" ucap Sinta membuat Carina dengan cepat berlari menuju kamar Bunda, namun sebelum itu ia berbicara kepada Sinta.
"Sinta.. diluar ada temen Kakak, kamu temenin sana" suruh Carina membuat Sinta menghela nafasnya kesal.
"Nanti Kakak beliin jajan" lanjut Carina membuat Sinta segera berlari kearah teras Panti.
Tok..tok...tok..
"Bunda" panggil Carina membuat Bunda dengan cepat membuka pintu kamarnya.
"Carina, kamu buat Bunda khawatir aja, dari mana kamu? Main sampe sore begini" marah Bunda membuat Carina terkekeh lalu memeluk Bunda dari samping.
"Bunda jangan marah dulu, Carin tadi diajak ketemu calon mertua Carin" ucap Carina membuat bunda melihat Carin.
"Maksud kamu apa Carina?" Tanya Bunda.
"Carin udah deket sama Kak Eros!!" Pekik Carina membuat Bunda tersenyum senang.
"Senangnya anak Bunda" ucap Bunda membuat Carina tersenyum.
"Senang, bahkan senang banget" ucap Carina lalu mengajak Bunda untuk keluar menemui Eros.
"Kamu mau ngajak Bunda kemana Carina?" Tanya Bunda.
"Mau ngajak ketemu Kak Eros" jawab Carina.
...
Sinta dengan cepat berlari menuju teras Panti, lalu ia menemukan seorang laki-laki yang sedang duduk, membuat Sinta juga duduk di samping laki-laki tersebut.
"Kakak temennya Kak Carin?" Tanya Sinta, membuat Eros langsung menatap Sinta lalu tersenyum tipis.
"Iya, kamu adiknya Carina ya?" Tanya Eros membuat Sinta langsung mengangguk.
"Kakak cowok yang ada dikamar Kak Carin!! Iya Sinta inget" ucap Sinta heboh seraya menunjuk Eros, membuat Eros mengerutkan keningnya bingung.
"Maksudnya?" Tanya Eros tak mengerti.
"Iyaa, jadi dikamar Kak Carin, ada lukisan Kakak, Kak Carin yang gambar, terus dikasih bingkai, dan selalu dilihat Kak Carin kalau mau tidur" lanjut Sinta.
"Kakak tau nggak?" Tanya Sinta membuat Eros menaikan sebelah alisnya, lalu menggelengkan kepalanya, pertanda ia tak tahu.
"Setiap Sinta nanya tentang cowok yang digambar Kak Carin, pasti Kak Carin selalu jawab kalau kakak itu calon Pacar dan calon suaminya Kak Carin" lanjut Sinta seraya tertawa, membuat Eros juga tertawa.
"Terus kalau-" ucapan Sinta terpotong, saat Sinta melihat Carina berdiri didepannya, dengan menyedekapkan tangannya didepan dada.
"Sinta cerita apa aja ke Kak Eros?" Tanya Carin seraya menatap Sinta tajam.
"Nggak ada, iya kan Kak?" Tanya Sinta seraya menatap Eros memohon bantuan Eros, agar mau diajak kerja sama.
"Iya, kita cuka ngobrol biasa" jawab Eros membuat Carina menatap Eros dan Sinta penuh curiga.
"Yaudah, kalau gitu Sinta mau kedalem aja, mau main lagi sama mereka" ucap Sinta lalu segera meninggalkan Carina, Eros dan Bunda.
"Oh iya Kak, ini Bunda Carin" Carina memperkenalkan Bundanya, membuat Eros berdiri dari duduknya, dan menyalimi tangan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
أدب المراهقينSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...