Pagi ini pagi yang sangat cerah secerah hati Carina yang sedang melamun menghadap jendela dengan memikirkannya Eros.
"Kak Eros ganteng banget sih" gumam Carina seraya memikirkan wajah tampan Eros yang selalu hadir dalam memori ingatannya.
"Kak Carin!!" Teriak Sinta membuat lamunan Carin menjadi buyar, dengan kssal ia menatap Sinta yang malah cengengesan.
"Apa?" Tanya Carin."ganggu aja, padahal kakak tadi lagi ngelamunin pacar kakak" lanjut Carina.
"Hehe, maaf Kak, tadi Bunda nyuruh kakak kepasar buat beli sayuran" ucap Sinta membuat Carina segera keluar dari kamarnya dan menuju kearah dapur, dimana disana sudah ada Bunda yang menunggunya.
"Bunda nyuruh Carin kepasar?" Tanya Carina membuat Bunda mengangguk lalu Bunda segera memberikan uang kepada Carin.
"Nih uangnya, kamu beli sayuran ya, Bunda nggak sempet kepasar" ucap Bunda membuat Carina mengangguk lalu segera berpamitan kepada Bunda.
"Carin pamit Bunda" ucap Carina seraya menyalimi tangan Bunda.
"Hati hati dijalan" peringat Bunda membuat Carina mengangguk.
Carin sekarang berjalan menuju jalan raya, dan ia akan menunggu angkutan umum, dan benar saja ketika ia sudah sampai di jalan raya, sudah ada angkutan umum yang lewat membuat nya segera menghentikannya dan memasuki angkutan umum tersebut.
Setelah sampai dipasar, Carina segera membeli sayuran, saat ini ia sedang memilih-milih sayuran sampai akhirnya ada tubuh seseorang yang menabraknya, membuat Carina segera melihat kearah orang tersebut, dan betapa terkejutnya Carina ketika melihat Eros yang jatuh, dengan cepat Carina menolong Eros.
"Kak Eros" ucap Carina membuat Eros melihat kearah Carina.
"Tolong gue" lirih Eros membuat Carina menjadi khawatir dengan keadaan Eros, dengan cepat Carina menarik tangan Eros agar berdiri.
"Kakak kenapa?" Tanya Carina khawatir.
"Lo jangan banyak tanya dulu" ucap Eros membuat Carina menjadi gemas dengan Eros.
"Bu, Carin beli sayur ini ya" ucap Carina dan segera membayar, lalu ia menarik tangan Eros dan membawanya keluar dari pasar, lalu ia mengajak Eros menaiki angkutan umum, membuat Eros kaget.
"Kak.. muka kakak kenapa bisa luka gitu?" Tanya Carina khawatir, karena memang benar wajah Eros seperti habis dipukuli oleh orang.
"Gue dikeroyok" jawab Eros santai.
"Hah, dikeroyok? Kak Eros nyuri uang orang sampe dikeroyok?" Pertanyaan Carina membuat Eros mendelik tajam, yang malah membuat Carina tersenyum lalu mencubit pipi Eros.
"Gemes tau kalau kakak gini" ucap Carina seraya mencubit pipi Eros membuat Eros mengaduh kesakitan.
"Sakit bego" ringis Eros membuat Carina terkekeh.
"Maaf Kak" ucap Carina.
"Nanti Kakak kerumah Carin dulu ya, biar Carin obatin luka kakak, biar kayak di novel-novel gitu" perkataan Carina membuat Eros memukul kening Carina pelan.
"Kebanyakan baca novel jadi nggak bener" ucap Eros.
"Kak Eros nggak tau ya, kalau Carin ini ngejar-ngejar kakak biar kayak dinovel-novel gitu, terus kak Eros tipe Carin banget, mana dingin sama cuek,nggak kebayang kalau kita pacaran pasti bakal jadi pasangan yang serasi" dan kembali ucapan Carina membuat Eros memukul kening Eros.
"Mimpi lo ketinggian" ucap Eros.
"Nggak papa mimpi tinggi-tinggi, siapa tau impian tertinggi Carin bisa jadi kenyataan" ucap Carina seraya menatap Eros.
"Jadi kakak mau ya jadi pacar Carin" ucap Carina seraya mengambil tangan Eros lalu menggenggamnya.
"Nggak" tolak Eros seraya melepaskan genggaman tangan Carina.
"Yaudah nggak papa sekarang Carin ditolak, tapi Carin akan ramal suatu hari nanti pasti kakak akan jadi pacar Carin" ramal Carina.
"Lo kebanyakan nonton film Dilan kayaknya" ucap Eros membuat Carina terkekeh.
"Pak berhenti" ucap Carina menghentikan angkutan umum tersebut lalu segera turun bersama Eros dan setelah itu Carina segera membayar ongkosnya.
"Ayok Kak ikutin Carin" ajak Carina membuat Eros mau tak mau mengikuti Carina menuju rumahnya.
"Rumah lo masih jauh?" Tanya Eros.
"Enggak Kak, bentar lagi juga sampai" ucap Carina.
"Nah udah sampai" dan setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di Panti membuat Eros mengerutkan keningnya bingung.
"Lo mau sedekah kepanti?" Tanya Eros membuat Carina menggelengkan kepalanya.
"Kakak tunggu disini, Carin mau masuk terus ambil obat buat ngobatin luka kakak" pamit Carina dan Carina sudah menghilang saja dari pandangan Eros.
"Kak Eros duduk dulu" ucap Carina tiba-tiba membuat Eros terkejut dengan kehadiran Carina.
"Kaget ya?" Tanya Carina.
"Nggak" bohong Eros, yang malah membuat Carina tertawa.
"Ketahuan bohong nya" ucap Carina seraya tertawa, lalu segera duduk dan berhadapan dengan Eros.
"Astaga Kak lukanya banyak banget, untung Kakak ganteng jadi masih ganteng, tapi kalau kakak jelek, pasti nambah jelek" ucap Carina disela-sela membersihkan luka Eros.
"Kakak kenapa bisa dikeroyok? Terus siapa yang ngeroyok kakak?" Tanya Carina.
"Gue dikeroyok sama musuh gue" jawab Eros datar membuat Carina menghentikan kegiatan mengobati luka Eros, lalu Carina segera menatap Eros.
"Musuh? Kakak orang baik, kenapa bisa punya musuh?" Tanya Carina.
"Kepo lo" jawab Eros membuat Carina kesal lalu menekan luka Eros membuat Eros mengaduh kesakitan.
"Sakit bego" ringis Eros.
"Makanya jangan ngeselin" ucap Carina.
"Gue mau nanya boleh?" Tanya Eros membuat Carina mengangguk.
"Boleh, kakak mau nanya sampe besok pun Carin siap menjawab semuanya" jawab Carin dengan lantang.
"Lo tinggal dipanti ini?" Tanya Eros membuat Carina menganggukan kepalanya.
"Iya" jawab Carina.
"Orang tua lo?" Tanya Eros lagi.
"Carin nggak tau, soalnya kata Bunda, Carin ditinggalin gitu aja didepan pintu Panti" jawab Carina tenang.
"Lo anak yatim piatu?" Tanya Eros lagi.
"Enggak tau, mungkin iya, mungkin juga enggak" jawab Carina. Setelah itu hanya ada keheningan diantara keduanya membuat suasana menjadi canggung.
"Pertanyaan terakhir" ucap Eros membuat Carina menatap Eros serius.
"Apa Kak?" Tanya Carina.
"Kenapa lo suka sama gue? Padahal gue sslalu nolak lo" tanya Eros membuat Carina tersenyum senang karena pertanyaan Eros ini.
"Karena Carin cinta sama kakak, simpel kan" ucap Carina.
"Kakak kenapa nanya itu? Jangan-jangan kakak mulai suka sama Carin? Terus kakak mau jadi pacar Carin lagi" ucap Carina dengan senang.
"Mimpi lo" ucap Eros tegas lalu segera berdiri dari duduknya.
"Makasi udah ngobatin luka gue, gue pamit" ucap Eros membuat Carina tersenyum masam.
"Iya hati-hati calon pacar" ucap Carina.
"Hm" deham Eros lalu segera meninggalkan Carina yang hanya bisa menatap punggung Eros yang sudah jauh dari pandangannya.
"Huaa Carin ngobrol panjang sama kak Eros!!" Teriak Carina heboh membuat Bunda yang mengintip Carin dari jendela menjadi tersenyum tipis.
...
Hallo up lagi nihh🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen yaSalam manis dari author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Fiksi RemajaSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...