"Carina bangun" ucap Eros seraya menepuk-nepuk pipi Carina pelan.
"Carin mau!!" Pekikan Carina membuat Eros mengerutkan keningnya bingung.
"Mau apa?" Tanya Eros menatap Carina.
"Jadi pacar Kakak" jawab Carina dan malah membuat Eros semakin bingung.
"Sejak kapan gue nembak lo Carina?" Pertanyaan Eros membuat Carina juga menjadi bingung.
"Tadi, barusan Kakak nembak Carin" jawab Carina polos.
"Lo mimpi, dari tadi lo tidur terus" ucapan Eros membuat Carina membelalakkan kedua matanya terkejut.
"Cuma mimpi?" Tanya Carina polos.
"Iyaa, sekarang lo turun dari mobil gue" perintah Eros membuat Carina menggelengkan kepalanya.
"Carin nggak mau" ucap Carina membantah perintah Eros.
"Lo harus turun Carina, kita udah sampe di Panti" ucap Eros menatap Carina tajam, namun Carina tetap menggelengkan kepalanya.
"Carin nggak mau turun sebelum Kak Eros mau jadi pacar Carin" ucapan Carina membuat Eros menghembuskan nafasnya kasar.
"Gue nggak mau jadi Pacar lo" ucap Eros frustasi.
"Kenapa nggak mau? Carin pinter, rajin, suka menabung, terus suka mikirin kakak juga, apa kekurangan Carin, Kak?" Pertanyaan Carina membuat Eros menjadi semakin frustasi.
"Gue nggak suka sama lo Carina" ucap Eros dingin.
"Kalau nggak suka, Kenapa sikap Kakak ke Carin kayak gini?" Tanya Carina.
"Karna gue ada alasannya" jawab Eros.
"Apa alasannya?" Tanya Carina lagi.
"Lo nggak perlu tau" ucap Eros.
"Ayo lah kita pacaran" ajak Carina.
"Gue nggak mau, ingat kita cuma teman" ucap Eros dan menekan kata teman.
"Emang hubungan kita nggak bisa lebih dari teman kak?" Tanya Carina lirih dan Eros langsung menggelengkan kepalanya.
"Carin kira Kakak suka sama Carin" lirih Carina.
"Gue nggak pernah suka sama lo, Sekarang juga lo harus turun" ucap Eros tajam dan menatap Carina dengan tajam pula.
"Sayangnya Carin nggak mau turun, kecuali Kakak mau jadi pacar Carin" ucap Carina dan menyedekapkan kedua tangannya didepan dada.
"Kak mau kemana?" Tanya Carina ketika melihat Eros melepaskan seatbeltnya dan membuka pintu mobil.
"Mau turun" ucap Eros membuat Carina menjadi bingung.
Eros turun dan memutari mobilnya, lalu membuka pintu untuk Carina, tak lupa ia membuka seatbelt Carina, membuat jantung Carina serasa mau lompat dari tempatnya.
Tak sampai disitu, ternyata Eros menggendong Carina ala bridal style membuat jantung Carina semakin berdisko, Carina pun langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.
"Huaa Kak Eros jangan buat jantung Carin lemah!!" Pekik Carina membuat Eros memutar kedua bola matanya malas.
Bruk
Dengan santainya Eros menjatuhkan Carina dibawah pohon yang ada dihalaman panti, membuat Carina meringis karena tubuhnya yang terasa sakit.
"Selamat tinggal" ucap Eros dan menepuk kepala Carina pelan, membuat Carina mengerucutkan bibirnya.
"Kak Eros!! Kalau mau jatuhin Carin bilang-bilang dong, biar Carin ada persiapan!!" Pekik Carina namun Eros tak memperdulikannya, Eros langsung memasuki mobilnya lalu membuka kaca jendelanya.
"Hati-hati di pohon banyak kunti" ucap Eros seraya tertawa membuat Carina merengut kesal, dengan cepat Carina membuka sneakernya dan melemparkannya ke mobil Eros, dan Eros dengan cepat menutup kaca jendela mobilnya lalu melajukan mobilnya, meninggalkan Carina yang sedang menyumpah serapahi dirinya.
"Dasar cowok ngeselin!!" Pekik Carina. "Untung Carin sayang!!" Lanjut nya dan segera mengambil sneaker miliknya.
"Kalau Carin nggak suka sama Kak Eros, udah Carin gantung Kak Eros dipohon toge" gumam Carina, ia masih kesal dengan Eros, setelah memakai sneaker nya, Carina berjalan menuju pintu Panti, dan membukanya.
"Carina" panggil Bunda, membuat Carina menghampiri Bunda.
"Kenapa Bunda?" Tanya Carina lembut.
"Bunda lihat, kamu lagi kesal" ujar Bunda membuat Carina menganggukan kepalanya.
"Iya Carin lagi kesal" ucap Carina dan langsung memeluk Bunda dari samping.
"Kesal karna apa?" Tanya Bunda lagi.
"Karena Kak Eros, rasanya Carin pengen gantung Kak Eros dipohon toge" ucap Carina seraya mengepalkan kedua tangannya.
"Heh, nggak boleh ngomong gitu" ucap Bunda membuat Carina mengerucutkan bibirnya.
"Habisnya Carin kesel banget sama Kak Eros" geram Carina membuat Bunda terkekeh.
"Udah, mending sekarang kamu tidur" ucap Bunda seraya mengelus kepala Carina lembut.
"Emang anak-anak yang lain udah tidur semua?" Tanya Carina dan bunda langsung mengangguk.
"Bunda kenapa belum tidur?" Tanya Carina, dan Bunda langsung tersenyum mendapatkan pertanyaan dari Carina.
"Bunda nunggu Carin pulang dulu, kalau Carin belum pulang, Bunda jadi cemas, kalau Carin udah pulang bunda jadi nggak kepikiran Carin lagi" ucapan Bunda membuat Carina kembali memeluk Bunda dengan erat.
"Carin sayang banget sama Bunda, makasi Bunda, berkat Bunda Carin bisa hidup sampai sekarang, bayangkan kalau Carin nggak dibuang dipanti, dan malah dibuang di sungai, Carin yakin pasti Carin udah mati" lirih Carina air matanya menetes, dan Bunda dengan cepat menghapus air mata Carina.
"Carina nggak boleh sedih, tunjukkan kepada kedua orangtua Carin, kalau Carin mampu hidup tanpa mereka, meskipun Carina nggak tau dimana kedua orang tua Carina, tapi Bunda yakin pasti kedua orangtua Carin bangga punya anak seperti Carin" ucap Bunda menyemangati Carina, dan Carina malah semakin terharu mendengar ucapan Bunda.
"Iya... Carin akan tunjukkan ke orang-orang termasuk kedua orangtua Carin, kalau Carin mampu menjalani kehidupan ini" ucap Carina semangat empat lima.
"Nah gitu, ini baru anak Bunda" ucap Bunda membuat Carina terkekeh.
"Yaudah sana kamu tidur" suruh Bunda tegas.
"Siap Bunda" ucap Carina tegas dengan tangan kanannya yang hormat, lalu segera menuju kamarnya.
Carina membuka pintu kamarnya, lalu segera merebahkan dirinya dikasur kesayangannya.
"Kak Eros, kakak tenang aja, Carin nggak akan nyerah buat ngejar cinta Carin ke Kakak" ucap Carina seraya memandang lukisan Eros yang ia lukis ketika pertama kali bertemu dengan Eros.
"Selamat malam Kak, mimpi indah" gumam Carina dan memejamkan kedua matanya.
...
Haii author comeback 🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen yaSalam manis dari author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Teen FictionSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...