"panas ya" ucap seseorang setelah melihat oeang tersebut Carina memutar bola matanya malas.
"Udah tau panas, malah nanya lagi" ucap Carina kesal.
"Jadi galak lo sekarang? Nih minum gue tau lo haus" ucap Putra seraya tersenyum.
"Thanks" balas Carina seraya meminum air yang tadi diberi oleh Putra.
"Rin" panggil Putra.
"Hm" deham Carina.
"Lo ganti seragam sana, nggak pantes lo pakek seragam kek gini, ini juga, ngapain bibir lo dipakein gincu Carina? Mending kayak biasanya aja, lo tanpa makeup udah cantik, jangan kayak gini lah" ucap Putra seraya menatap Carina, ia bingung dengan penampilan Carina hari ini, masa hilang satu malam bisa membuat seseorang berubah drastis.
"Suka-suka gue mau pakek apa, nggak usah sok peduli lo sama gue" ucap Carina ia malas mendengar ucapan Putra tadi.
"Gue cuma mau lo balik lagi kayak kemaren" jelas Putra.
"Sayangnya gue nggak mau balik lagi kayak dulu" balas Carina dengan angkuh.
"Gelang dari gue mana?" Tanya Putra tiba-tiba.
"Gelang apa? Perasaan lo nggak pernah ngasih gue gelang" ucap Carina.
"Gelang yang gue kasih ke lo waktu lo Ultah, masa lo lupa, bahkan lo janji nggak akan ngelepasin gelang itu" ucap Putra, entah kenapa ia tiba-tiba merasa curiga dengan gelagat aneh Carina.
"Gue laper anterin gue kekantin, lagi pula bel istirahat udah bunyi" ucap Carina mengalihkannya topik pembicaraan.
"Yaudah ayo" ajak Putra akhirnya mereka berdua meninggalkan lapangan dan sekarang menuju kantin.
"Ngapain lo liat-liat? Mau gue colok mata lo?!" Gertak Carina ketika melihat ada yang meliriknya sinis.
"Liat aja seragam sama gayanya, udah kayak jal*ng aja" terdengar seseorang membicarakan Carina, membuat Carina naik pitam.
"Woi kalok berani sini ngomong didepan gue!!" Teriak Carina ia ingin menghampiri orang yang tadi berbicara tersebut namun sayangnya Putra malah menariknya.
"Udah jangan sampe lo ribut lagi" ucap Putra menarik paksa Carina.
"Tapi mereka kurang ajar" ucap Carina memberontak.
"Udah lah jangan berisik, kita udah mau sampe kantin ini" ucap Putra sampai akhirnya Carina menjadi diam walaupun raut wajahnya masih menampilkan wajah kekesalannya.
"Duduk" perintah Putra.
"Iya, dasar bawel" ucap Carina dan Putra malah terkekeh.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Putra.
"Apa aja yang penting gue bisa makan" ucap Carina.
"Baik tuan Putri" balas Putra lalu ia menuju stan bakso untuk memesan dua mangkok bakso.
"Akhirnya setelah lama menunggu pesanan gue dateng juga" ucap Carina lalu ia dengan cepat mengambil bakso miliknya dan mulai memakan baksonya.
Brak
Carina dan Putra sangat terkejut karena tiba-tiba ada yang menggbrak meja mereka berdua.
"Setelah Eros lo mau ngambil Putra juga?" Tanya seseorang kalian pasti sudah tau dia siapa.
"Cih Carin masalah lo sama gue, nggak cukup dengan tamparan tadi pagi?" Tanya Carina seraya tersenyum miring.
"Udah Rin, jangan diladenin" ucap Putra.
"Lo diem, ini masalah antara gue sama dia" ucap Carina seraya menunjuk Starla.
Carina berdiri dari duduknya, ia menghadap kearah Starla membuat Starla memundurkan sedikit langkahnya.
"Baru gini aja lo udah takut, sory ya tangan gue nggak sudi megang cewek murahan kayak lo" ucap Carina ia akan meninggalkan kantin namun..
Byurr
"Carina!!" Teriak Putra ia merasa khawatir dengan keadaan Carina saat ini.
Carina merasa kepalanya basah, dan aroma jeruk langsung menembuh indra penciumannya, namun bukannya malu atau takut, Carina malah tersenyum miring ia membalikkan badannya menghadap kearah Starla yang memegang sebuah gelas ditangannya.
"Mau main-main rupanya lo" ucap Carina ia memajukan langkahnya menghampiri Starka, Starla memundurkan langkahnya karena takut.
"Rin lo nggak papa?" Tanya Putra dengan wajah khawatirnya.
"Gue nggak papa" ucap Carina datar ia kembali memajukan langkahnya sampai akhirnya ia benar-benar berada didepan Starla.
"Mungkin setelah ini lo akan kapok karena buat gue jadi kek gini" ucap Carina ia tersenyum miring, lalu ia mengambil mangkok Bakso milik orang lain dan langsung menumpahkan isinya dikepala Starla, jangan lupakan wajah Carina yang terlihat bahagia, sedangkan Starla merasa kepanasan.
"Carina!!" Teriak Eros, ia sangat terkejut dengan apa yang ia lihat, belum lagi keadaan Kantin yang tiba-tiba hening, mereka masih belum percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.
Carina, cewek polos dan baik hati itu kini sudah berubah menjadi monster, membuat orang-orang menjadi takut untuk mendekatinya.
"Aaa Panasss" teriak Starla, seluruh badannya terasa kepanasan karena ulah Carina.
"Panas? Mau gue dinginin?" Tanya Carina lalu ia mengambil Es teh milik orang lain yang bsru dibeli kemudian menuangkannya diatas kepala Starla.
"Gimana udah dingin kan?" Tanya Carina ia tertawa melihat penampilan Starla saat ini.
"Hahaha penampilan lo kek sampah, dasar Sampah" bisik Carina ia terus tersenyum.
"Kalian berdua ikut gue" ucap Eros ia menarik tangan Starla dan Carina secara bersamaan.
"Putra, lo juga ikut gue" perintah Eros seraya menatap wajah Putra tajam.
...
"Kamu ini Carina, kenapa malah berantem sama Starla?!!" Tanya Bu Eka, ia adalah guru Bk yanh disegani di SMA Nusantara.
"Starla yang mulai duluan" jawab Carina santai.
"Ibu bisa liat kan wajah Starla yang ketakutan, dia takut bu kalau dihukum" ucap Carina seraya menatap Starla yang dari tadi hanya menunduk.
"Ibu tak habis pikir dengan kamu Carina, kamu itu murid beasiswa, seharusnya kamu itu menjadi murid yang baik, bukan malah jadi berandalan gini" ucap Bu Eka, ia merasa pusing dengan kelakuan salah satu anak didiknya ini.
"Yaudah Bu, tinggal cabut aja beasiswa saya, lagi pula saya nggak butuh sekolah disini" ucap Carina santai ia berdiri dari duduknya meninggalkan ruang BK begitu saja.
"Carina, saya belum selesai berbicara!!" Teriak Bu Eka.
"Bicara saja sama Starla si anak sampah itu, saya nggak tahan duduk disamping dia" balas Carina seraya menutup hidungnya, ia mengejek Starla secara tidak langsung.
"Nih seragam buat lo" ucap Putra.
"Ganti seragam lo, basah gitu" lanjut Putra seraya memberikan seragam baru untuk Carina.
"Thanks" balas Carina.
"Woi Eros, kasih pacar lo seragam sana, kasian dia kek sampah" ucap Carina seraya tertawa ketika melihat Eros yang membawa seragam juga, Carina dan Putra melewati Eros begitu saja.
Eros menatap Carina yang mengobrol dengan Putra, sampai akhirnya mereka berdua menghilang dari pandangan Eros.
"Seharusnya seragam ini buat lo Rin" gumam Eros ketika melihat seragam yang ada ditangannya.
"Eros, ini seragam buat aku kan?" Tanya Starla seraya tersenyum manis.
"Iya, sekalian lo mandi sana" ucap Eros setelah memberikan seragam tersebut untuk Starla, ia meninggalkan Starla yang masih tersenyum menatap Eros.
"Akhirnya kamu perhatian lagi ke aku" ucap Starla ia merasa bahagia dengan seragam pemberian Eros.
...
Author comeback 🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komenSalam manis dari Author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Teen FictionSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...