Tak terasa sudah tiga jam Carina berada dimarkas Putra, dan Carina juga semakin mengenal teman-teman Putra yang ternyata ada banyak sekali, mereka semua baik ke Carina, walaupun tampang mereka menyeramkan namun kita tak boleh menilai seseorang hanya dari tampangnya saja.
"Gila perut gue kenyang banget" ucap Kibo seraya memukul-mukul perutnya.
"Udah nambah berapa kali lo?" Tanya Joko membuat Kibo langsung cengengesan.
"Lima kali kayaknya, atau enam, lupa gue" jawab Kibo membuat Joko membelalakkan matanya.
"Wah gila lo, badan kurus tapi makannya banyak" kini Riki ikutan nimbrung pembicaraan mereka.
"Menurut gue lo makannya berlebihan" Tino juga ikut berkomentar.
"Lumayan makan gratis, jadi harus dimanfaatkan dengan baik" ucap Kibo membuat Putra yang mendengarnya memutar bola matanya malas.
"Gue yakin yang bayar langsung jatuh miskin" ujar Putra seraya menatap Kibo, Joko dan Riki.
"Emang yang bayar siapa?" Tanya Kibo menatap Riki dan Joko.
"Bukan gue" ucap Joko seraya mengangkat kedua tangannya.
"Bukan...gue..." Ujar Riki seraya memainkan gitarnya.
"Nah kan nggak ada yang bayar, terus Kibo bayarnya gimana?" Kini Carina yang bertanya, membuat Kibo jadi kebingungan.
"Bos bayarin lah, kan kita syukuran atas nama Bos Putra" mohon Kibo membuat Putra sudah menduganya, pasti ini yang akan terjadi.
"Iya" balas Putra, membuat Kibo, Riki, dan Joko bersorak senang, sedangkan Tino ia biasa saja. Kalau Carina ia tertawa melihat tingkah teman Putra yang sangat kocak menurutnya.
"Yok kita makan lagi!!" Ucap Kibo dan akan memesan makanan kembali.
"Lo nggak makan?" Tanya Putra menatap Carina.
"Enggak laper" jawab Carina.
"Kalau mau makan pesen aja, nanti gue yang bayarin" ucap Putra membuat Carina mengangguk.
Drrttt...drrrtttttt
Ponsel Carina bergetar, ternyata ada yang menelpon dirinya, setelah melihat nama orang menelponnya, dengan cepat Carina mengangkatnya.
"Halo Kak" sapa Carina pelan.
"Balik ke sekolah atau gue jemput ketempat lo sekarang" ucap Eros membuat Carina terkejut.
"Kakak tau dari mana kalau Carin bolos?" Tanya Carina.
"Dewi nanyain lo ke gue" jawab Eros dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Putra" panggil Carina.
"Kenapa Rin?" Tanya Putra menatap Carina.
"Kak Eros tau kalau Carin bolos, sekarang Carin harus gimana?" Tanya Carina panik, ia takut kalau Eros akan menjemputnya saat ini.
Dan benar saja, apa yang ada dipikiran Carina menjadi nyata, saat ini ada motor yang mendatangi markas Putra, atau Warung yang dijadikan markas oleh mereka, dengan cepat Kibo, Joko, Riki, dan Tino langsung berdiri dari duduknya lalu langsung memasang wajah sangar mereka, keadaan pun langsung menjadi hening, saat orang tersebut membuka helm nya, ternyata memang benar kalau itu Eros.
"Gue mau jemput Carina" ucap Eros dingin.
"Cari mati lo kemarkas kita?" Tanya Kibo songong.
"Bos mumpung musuh ada di wilayah kita, mending langsung kita habisin aja" Riki berbicara seraya menatap Eros tajam, namun Eros dengan santainya melewati mereka semua, dan mendekati Carina yang masih duduk di samping Putra.
"Ikut gue" ucap Eros tegas seraya memegang tangan Carina, membuat Carina meringis.
"Woi jangan kasar sama cewek anj*ng" maki Putra, ia kasihan melihat Carina yang meringis kesakitan.
"Kak sakit..lepasin" ringis Carina membuat Eros dengan cepat melepaskan tangan Carina.
"Udah mending lo pergi aja, Carina mau disini sama kita" Joko mengusir Eros namun Eros tak mendengarkan perkataan Joko.
"Lo mau disini atau ikut gue?" Tanya Eros tajam.
"Carin mau.." Carina bingung harus memilih apa, ia ingin disini namun kalau ia disini pasti Eros akan marah kepadanya, dan Carina tak ingin hal ini sampai terjadi.
"Lo ikut Eros aja" ucap Putra seraya menatap wajah Carina, membuat Carina langsung menoleh kearah Putra.
"Nggak papa?" Tanya Carina dan Putra langsung mengangguk.
"Yaudah kalau gitu Carin ikut Kak Eros, Carin pamit ya" ucap Carina dan mengikuti Eros menuju motornya.
"Pakek helm nya" ucap Eros seraya memberikan helm kepada Carina, dan Carina dengan cepat langsung memakainya.
"Naik" perintah Eros. Carina sangat kesusahan untuk naik ke motor Eros, karena motor Eros yang besar, Eros yang sudah kehabisan kesabarannya langsung menyuruh Carina untuk memegang pundaknya, agar bisa naik, setelah Carina naik, Eros langsung melajukan motornya meninggalkan markas Putra.
"Bos, lo kenapa biarin Carina pergi sih? Masak lo mau kalah sama Eros" protes Kibo dan diangguki oleh Joko dan Riki.
"Iya bos, seharusnya kita juga nyerbu Eros, gara-gara dia kemarkas kita" kini Riki ikutan berbicara.
"Carina suka sama Eros, dan Eros kesini cuma mau jemput Carina, bukan ngajak perang" jawaban Putra membuat Kibo tak terima.
"Lo cemen, nggak berani hajar Eros yang main kemarkas kita, padahal ini kesempatan emas" ucap Kibo dan Putra langsung menatap Kibo tajam.
"Itu namanya pengecut" ucap Putra dan langsung meninggalkan msrkas mereka.
...
"Kak Eros marah!!" Teriak Carina karena dari tadi Eros hanya diam saja, tak mau membalas ucapannya.
"Kak jawab dong!!" Teriak Carina seraya mengguncang-guncangkan bahu Eros.
"Diem nanti kita jatuh" ucap Eros tajam membuat Carina langsung diam, ia takut kalau Eros bertambah marah kepadanya.
"Kita mau kemana Kak?!" Tanya Carina namun Eros tetap tak menjawabnya.
"Bukannya dijawab malah diem aja" gumam Carina namun Eros mendengarnya, tanpa Carina berteriak pun Eros dapat mendengar ucapan Carina, namun Eros terlalu malas untuk menjawab ucapan Carina yang menurutnya sangat tidak penting.
"Turun, kita makan dulu" ucap Eros datar membuat Carina langsung turun dari motor, ternyata Eros membawa nya kesebuah warung bakso.
"Pak baksonya dua" ucap Eros membuat Mamang bakso dengan cepat membuatkan pesanan Eros.
"Sama es tehnya dua" ucap Eros kembali.
"Siap" ucap Mamang tersebut.
Karena menunggu, Eros memilih memainkan ponselnya, sedangkan Carina ia hanya diam saja, bingung mau ngapain, kalau main ponsel, ia sudah bosan.
"Ini pesanannya" ucap Mamang tersebut membuat Eros menghentikan memainkan ponselnya lalu segera menaruh kecap, saus dan sambal kedalam bakso miliknya.
"Ayo makan" ajak Eros membuat Cari a dengan cepat memakan bakso, namun Carina lupa kalau baksonya masih panas, alhasil mulut Carina langsung kepanasan seperti terbakar.
"Makanya kalau makan ditiup dulu" ucap Eros dan langsung memberikan Es teh kepada Carina.
"Makasi kak" ucap Carina sambil tersenyum.
"Hm" deham Eros dan langsung melanjutkan makannya.
"Dingin banget" gumam Carina kesal dan kembali memakan bakso miliknya dengan hati-hati.
...
Author comeback 🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komenSalam manis dari author 🤗🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Roman pour AdolescentsSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...