"Rin, berita yang gue denger itu bener?" Tanya Dewi.
"Berita apa?" Tanya Carina balik.
"Tentang lo, Kak Eros sama Starla" ucap Dewi membuat Carina teringat dengan kejadian tadi, padahal Carina berusaha untuk tak mengingat kejadian tersebut.
Melihat wajah Carina yang tiba-tiba berubah menjadi murung membuat Dewi merasa tak enak dengan Carina.
"Lo nggak papa?" Tanya Dewi memastikan.
"I'm Fine" jawab Carina seraya tersenyum tipis.
"Tapi hati lo yang nggak fine" ucap Dewi. "Gue tau lo sebenernya nggak bisa jauhin Kak Eros, secara lo cinta banget sama dia, dulu lo selalu bilang kalau cinta itu harus dikejar sampai dapat, tapi kenapa saat Kak Eros udah suka sama lo, lo malah pengen jauhin dia? Lo nggak kasian sama dia, kalian sama-sama saling suka, tapi dengan cara lo jauhin Kak Eros, lo sama aja nyakitin perasaan lo dan Kak Eros juga" lanjut Dewi, ucapan Dewi ada benarnya juga, tapi Carina bingung harus bagaimana, disatu sisi ia mencintai Eros, tapi disisi lain ada Starla, sahabat Carina sekaligus mantan pacar Eros.
"Carin bingung sama perasaan Carin" gumam Carina.
"Wajar aja lo bingung, lo harus bia milih antara perasaan atau persahabatan lo" ucap Dewi.
"Carin pengen milih Kak Eros, tapi ada Starla sahabat Carin, Carin nggak mau buat Starla kecewa sama Carin, lebih baik Carin mundur aja, lebih baik Carin jauhin Kak Eros, lebih baik Carin lupain Kak Eros" lirih Carina, wajahnya terlihat sedih, Dewi yang melihatnya menjadi tak tega, Carina yang biasanya terlihat bahagia dengan senyum manisnya kini malah menjadi Carina yang pemurung.
"Lo kira dengan lo jauhin bahkan lupain Kak Eros semuanya akan jadi lebih baik? Lo mikir sedikit lah Rin, cara lo itu salah, lo bisa nyakitin perasaan lo dan Kak Eros, kalian sama-sama terluka kalu kayak gini" ucap Dewi menjelaskan, namun bukannya mendengarkan Dewi, Carina malah mengambil tasnya dan berdiri dari duduknya.
Keadaan sekolah sudah mulai sepi, karena semuanya siswa-siswi sudah mulai pulang kerumah mereka masing-masing.
"Carin pulang" pamit Carina dan meninggalkan Dewi yang masih duduk seraya memperhatikan Carina.
"Cara lo salah Rin" gumam Dewi.
...
Carina berjalan di koridor sekolah sendirian, terasa sepi seperti keadaan hati Carina, namun tiba-tiba seseorang menabrak bahunya kencang membuat Carina hampir saja terjatuh, untung saja ia bisa menyeimbangkan dirinya.
Tak hanya satu orang, banyak orang yang berlari menuju gerbang sekolah, membuat Carina yang merasa penasaran dengan cepat bertanya pada salah satu siswa yang melewatinya.
"Ada apa ya?" Tanya Carina.
"Eros berantem" jawab siswa tersebut.
"Sama siapa?" Tanya Carina, ia tiba-tiba merasa khawatir dengan Eros.
"Gue nggak tau, mending lo liat sendiri" ucap siswa tersebut dan langsung meninggalkan Carina.
Perasaan Carina menjadi campur aduk ketika mendengar Eros yang sedang berkelahi, namun dengan siapa? Carina harap Eros baik-baik saja, setelah sampai didepan gerbang, benar saja sudah banyak siswa-siswi yang berkumpul membuat Carina kesusahan untuk menerobos kerumunan tersebut.
Setelah berhasil, betapa terkejutnya Carina melihat Eros yang memukul Putra dengan bengis, ia bahkan sampai tak mengenali Eros karena Eros sangat berbeda, belum lagi keadaan Putra yang sudah sangat parah karena Eros terus memukulinya tanpa henti.
"Berhenti!!" Teriak Carina kencang membuat Eros yang ingin melayangkan tinjunya langsung terhenti karena mendengar suara Carina.
"Carina" gumam Eros saat ia menatap Carina, Carina malah mengalihkan pandangannya, lalu dengan cepat Carina menghampiri Putra yang sudah sangat lemah.
"Putra" panggil Carina.
"Putra baik-baik aja kan?" Tanya Carina khawatir, Eros yang melihat hal tersebut menjadi kesal.
"Maksud Kak Eros mukulin Putra apa?!" Bentak Carina didepan semua siswa-siswi SMA Nusantara.
"Kak Eros berubah, Ini bukan Kak Eros yang Carin kenal" lirih Carina.
"Rin..gue bisa jelasin" ucap Eros seraya menggenggam tangan Carina, namun Carina langsung melepaskannya dengan kasar.
"Jangan pegang Carin Kak, Carin nggak mau nanti ada salah paham, kayaknya keputusan Carin buat jauhin Kak Eros emang bener" ucap Carina.
"Gue nggak akan ngebiarin lo jauhin gue" ucap Eros tajam seraya menatap Carina, Carina yang tak mau ditatap oleh Eros dengan cepat ia menuju kearah Putra, lalu ia mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang.
"Halo..Kibo bisa kesekolah Carin? Putra habis berantem, Carin nggak bisa bawa Putra sendiri, oh iya Carin tunggu disekolah" ucap Carina lalu langsung mematikan sambungan telponnya.
"Kenapa Rin?" Tanya Eros seraya menatap Carina kecewa.
"Kenapa lo lebih milih Putra? Bahkan lo nggak nanya keadaan gue" lirih Eros membuat hati Carina terasa sakit, sejujurnya Carina tak tega melihat wajah Eros yang babak belur, rasanya Carina ingin mengobati Eros, namun sayangnya ia tau diri, ia tak ingin Starla salah paham.
"Emang Kakak siapanya Carin, sampai Carin harus sepeduli itu ke Kakak?" Tanya Carina dan Eros mslah tersebut miring.
"Gue calon pacar lo" ucap Eros.
"Itu dulu, bukan sekarang" ucap Carina.
"Tapi sekarang gue cinta sama lo Rin!!" ucap Eros didepan Siswa-siswi SMA Nusantara.
"Tapi Carin udah nggak Cinta sama Kakak!!" Balas Carina seraya memejamkan kedua matanya, hatinya terasa sakit ketika mengatakan hal tersebut.
"Lo bohong, gue tau lo masih Cinta sama gue" ucap Eros seraya tersenyum frustasi.
"Jangan Cintai Carin Kak,masih ada Starla yang benar-benar Cinta sama Kakak" ucap Carina.
"Gue nggak cinta lagi sama Starla, gue cintanya sama lo" ucap Eros frustasi.
"Cinta Kakak Salah" ucap Carina.
"Bukan Cinta gue yang salah, tapi penempatan Cintanya yang salah" lirih Eros seraya menatap Carina, membuat Carina tak bisa membalas ucapan Eros, untung saja Kibo dan Riki datang membuat Carina langsung mendekati mereka berdua dan meninggalkan Eros yang menatapnya dengan Frustasi.
"Putra lemes banget, Carin nggak bisa bawa Putra sendiri, tolong kalian bawa kemarkas, nanti Carin obatin Putra" ucap Carina membuat Kibo tersenyum.
"Siap Ibu Bos" ucap Kibo dan Riki bersamaan.
"Bos Putra lemah amat lo" ejek Kibo seraya menendang kaki Putra membuat Putra meringis.
"Bego!" Umpat Putra, dan Kibo langsung tertawa.
"Makanya Bos, jangan berantem" ucap Riki dan memapah Putra, meninggalkan SMA Nusantara dengan Carina yang mengikuti dari belakang, bahkan Carina tak pamit terlebih dahulu dengan Eros, jangankan pamit, melihat saja tidak, Eros hanya bisa menundukkan kepalanya seraya tersenyum tipis, ia tersenyum untuk menutupi rasa kecemburuan, kalau tahu begini lebih baik Eros saj yang terluka parah agar Carina bisa mengobati dirinya.
"Eros kamu nggak Papa?" Tanya Starla yang tiba-tiba menghampiri Eros dengan wajah khawatirnya, tanpa rasa takut bahkan Starla menyentuh pipi Eros, membuat Eros menatap Starla tajam.
"Jangan sentuh gue" peringatan Eros tajam.
"Aku cuma khawatir Eros" jelas Starla, namun Eros malah pergi menuju motornya dan meninggalkan Starla sendirian dengan beberapa siswa-siswi yang masih berkumpul di SMA Nusantara.
...
Yuhuu Author Up🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komenSalam manis dari Author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Ficção AdolescenteSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...