"kak berhenti" ucap Carina membuat Eros bingung, namun ia tetap menghentikan mobilnya.
"Ngapa?" Tanya Eros.
"Carin turun disini ya" ucap Carin membuat Eros semakin bingung.
"Kenapa turun?" Tanya Eros lagi.
"Kak Eros yang ganteng, Carin nggak mau kalau nanti Carin dilabrak sama fans kakak, belum lagi Carin masih anak baru, Jadi Carin sudah memutuskan untuk turun disini" jelas Carina.
"Lo malu berangkat bareng gue?" Tanya Eros, yang membuat Carina menatap Eros gemas.
"Enggak Kakak, Carin nggak malu, tapi ini sebagai antisipasi aja, seharusnya yang malu itu Kakak, bukan Carin" ujar Carina seraya menatap Eros.
"Kenapa gue malu?" Tanya Eros.
"Karena Kakak berangkat sekolah bareng anak Panti, Kakak kaya, ganteng, banyak yang suka, masa berangkat sekolah bareng anak Panti yang jelek ini" jawab Carina.
"Gue nggak malu" ucap Eros.
"Udah lah, Carin mau turun" ucap Carina lalu membuka pintu mobil, namun sayangnya malah dikunci otomatis oleh Eros.
"Kak, kenapa dikunci" ucap Carina membuat Eros tersenyum tipis.
"Lima menit lagi bell, gue anter sampe depan gerbang" usul Eros, namun Carin menggelengkan kepalanya.
"Enggak, Carin mau turun disini" tegas Carina, karena keputusan nya sudah bulat.
"Nanti lo malah telat" ucap Eros.
"Biarin" celetuk Carina.
"Gue males hukum lo" lanjut Eros.
"Kalau males hukum Carin, yaudah nggak usah dihukum, sekarang buka pintunya" Desak Carina membuat Eros membuka Pintu tersebut, lalu Carina segera turun.
"Makasi Kakak, bay" pamit Carina lalu berlari cepat, sedangkan Eros ia juga melajukan mobilnya menuju sekolah.
Dan tepat, saat mobil Eros masuk, bell langsung berbunyi, membuat Carina yang baru sampai didepan gerbang, menggedor-gedor gerbang, agar Pak satpam mau membukakan gerbang tersebut.
"Pak...buka pak.." teriak Carina namun tak didengar oleh satpam tersebut.
"Pak bukain gerbangnyanya, biar dia saya hukum" ucap Eros membuat Pak Satpam membuka gerbang tersebut.
"Lo ikut gue" perintah Eros dengan tegas, membuat Carina mau tak mau mengikuti Eros.
"Katanya nggak mau hukum Carin?" Ledek Carina seraya tertawa.
"Tapi nyuruh Carin ngikutin Kakak" lanjut Carina.
"Kak, kita mau kemana?" Tanya Carina lagi.
"Berisik" ucap Eros membuat Carina menjadi diam.
Ternyata Eros membawanya menuju toilet, membuat Carina mengerutkan keningnya bingung.
"Ngapain ngajak Carin ketoilet?" Tanya Carin bingung.
"Lo bersihin toilet sekarang" ucap Eros tak terbantahkan membuat Carina membelalakkan kedua matanya.
"Ihh Kak Eros tega, masa nyuruh Carin bersihin toilet, kita kan temen, jadi Carin nggak usah bersihin toilet ya kak" mohon Carina.
"Nggak" tolak Eros.
"Jahat" cibir Carina.
"Lo bego, udah gue ajakin sampe gerbang lo malah nggak mau, sekarang giliran gue hukum lo nolak" ucap Eros membuat Carina malah cengengesan.
"Hehe, Carin kan sekarang capek Kak" ucap Carina."jadi jangan hukum Carin ya"mohon Carina lagi.
"Nggak,lo tetap gue hukum, kalau udah selesai temui gue diruang osis", setelah mengatakan hal tersebut, Eros segera meninggalkan Carina yang sudah menyumpah nyerapahi Eros.
"Gila!! Cowok gilaa!!" Teriak Carina yang masih didengar Eros, namun Eros hanya tersenyum tipis mendengar umpatan Carina yang ditunjukkan kepadanya.
....
"Dasar cowok aneh" gerutu Carina kesal, sudah kurang lebih dua jam ia membersihkan toilet tersebut, dan sekarang pekerjaannya sudah hampir selesai.
"Huh akhirnya selesai" ujar Carina, ia senang akhirnya selesai membersihkan toilet.
"Oh iya, Carin disuruh nemuin Kak Eros, untung Kak Eros calon Pacar Carin, kalau bukan, udah Carin bunuh pakai linggis" gerutu Carina, saat ini ia akan berjalan menuju ruang Osis.
Bruk
Tubuh Carina terjatuh, karena menabrak seseorang, membuat Carina menjadi kesal.
"Aw, pantat Carin" ringis Carina seraya mengusap-usap pantatnya.
"Maaf ya" ucap orang tersebut, seraya mengulurkan tangannya, dan membantu Carina untuk berdiri.
"Ia nggak papa" ucap Carina.
"Kenalin gue Dewa" Ucap Dewa seraya tersenyum menatap Carina, membuat Carina juga tersenyum, lalu membalas uluran tangan Dewa.
"Kenalin, Carina Lyra Selina, panggil aja Carin" ucap Carina memperkenalkan dirinya.
"Panggil sayang boleh nggak?" Goda Dewa seraya mengedipkan sebelah matanya.
"Nggak boleh" ucap Carina.
"Kenapa?" Tanya Dewa bingung.
"Carin udah punya Pacar" ucap Carina.
"Masa?" Goda Dewa.
"Didapur" ucap Carina lalu meninggalkan Dewa yang tersenyum menatap punggung Carina.
"Dia beda" gumam Dewa seraya tersenyum.
....
"Dasar cowok gila" gerutu Carina ketika mengingat pertemuan dengan Dewa.
Tok..tok...tok...
Carina mengetuk pintu ruang Osis, membuat Pintu langsung terbuka, dan terlihatlah siluet Eros yang menatapnya.
"Masuk" ucap Eros mempersilahkan Carina masuk, membuat Carina masuk kedalam ruangan tersebut.
"Lo belum makan kan?" Tanya Eros membuat Carina menganggukan kepalanya.
"Nih, tadi gue kekantin beliin lo nasgor" ucap Eros seraya memberikan plastik hitam, yang didalamnya terdapat sebungkus Nasi Goreng dan sebotol air mineral.
"Carin udah bawa bekal Kak" ucap Carina.
"Mana bekal lo?" Tanya Eros membuat Carina segera mengeluarkan kotak nasinya dari dalam tas, lalu memberikannya kepada Eros.
"Buat gue" ujar Eros seraya membuka kotak nasi Carina, yang isinya juga sama yaitu Nasi goreng.
"Kita tukeran" lanjut Eros, lalu memakan masi goreng yang dibawa Carina, membuat Carina mau tak mau juga memakan nasi goreng yang dibeli oleh Eros.
"Kak" panggil Carina.
"Hm" deham Eros.
"Kakak kenapa hukum Carin bersihin toilet? Kenapa bukan hormat kebendera aja?" Tanya Carina heran.
"Lo belum makan, nanti lo malah pingsan" jawab Eros singkat.
"Berarti Kak Eros perhatian dong sama Carin" ujar Carina senang.
"Enggak, gue males kalau gendong lo ke Uks" jawab Eros, namun mampu membuat hati Carina yang sudah terbang tinggi menjadi jatuh sejatuh jatuhnya.
"Ngeselin" ucap Carina membuat Eros tertawa melihat ekspresi wajah Carina.
"Lo gemesin" goda Eros lalu kembali tertawa melihat pipi Carina yang memerah.
"Kak Eros!!" Teriak Carina.
...
Yuhu Up lagi🥳🥳
Gimana partnya?
Jangan lupa vote dan komen ya
Salam manis dari author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Teen FictionSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...
