CaRos 51

2.9K 187 61
                                    

"gila gue deg-degan woi." Ganta berucap dan langsung mendapatkan tatapan aneh dari teman-temannya.

"Yaelah lebay banget sih lo." Ucap Kirana seraya santai.

"Wajar dong gue gini, hari ini kita bagi rapor, mana yang ngambil ortu lagi, bisa-bisa kalau nilai gue jelek uang jajan gue bakal dipotong." Gumam Ganta, ia memikirkan nasib uang jajannya yang diujung tanduk.

"Kak Ganta, Carin yakin pasti nilai kakak bagus." Ucap Carina seraya tersenyum, ia ingin menenangkan Ganta, padahal perasaannya juga sama seperti Ganta yang sekarang mulai gelisah memikirkan nilainya.

"Iya, bagus dari belakang." Ejek Putra seraya tertawa.

"Putra, nggak boleh gitu." Peringatan Carina dan Putra langsung menghentikan tawanya.

"Besok jadi kan?" Tanya Dewi.

"Jadi, besok kalian kerumah gue aja, kita kumpul disana." Ucap Kirana.

"Jangan lupa bawa keperluan yang penting aja, kita di puncak cuma seminggu aja." Eros ikut menimpali.

"Ros, nanti kita jadi kan beli bahan-bahan nya?" Tanya Kirana dan Eros langsung menganggukan kepalanya.

"Kalian mau kemana? Carin mau ikut boleh nggak?" Tanya Carina seraya menatap Eros dan Kirana secara bergantian.

"Maaf Rin, setelah beli bahan-bahan, kita ada urusan sebentar." Ucap Kirana ia merasa tak enak dengan kembarannya.

"Oh, oke, nggak papa kok." Ucap Carina seraya menundukkan kepalanya.

"Rin, nanti pulang sekolah ikut gue mau nggak?" Tanya Putra seraya memegang pundak Carina, Carina yang awalnya menundukkan kepalanya langsung melihat kearah Putra.

"Kemana?" Tanya Carina.

"Jalan-jalan." Ucap Putra dengan tersenyum, tapi Carina malah menggelengkan kepalanya.

"Carin nanti mau dirumah aja." Ucap Carina.

"Carin ke perpus dulu ya, mau baca buku." Pamit Carina.

"Rin, gue ikut." Ucap Dewi dan langsung berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Carina.

"Sana lo, disini khusus cowok." Usir Putra seraya menatap Kirana kesal.

"Gue mau disini." Ucap Kirana.

"Oh iya, gue lupa kalau lo itu cowok." Ucap Putra, namun nadanya terdengar serius, tak ada candaan seperti biasanya.

"Ck, yaudah gue cabut aja." Ucap Kirana dan meninggalkan mereka dimeja kantin.

"Maksud lo apa?" Tanya Putra to the point dan menatap Eros tak suka.

"Maksudnya?" Tanya Eros tak mengerti.

"Lo udah buat Carina kecewa Ros, gara-gara belakangan ini lo selalu sama Kirana aja." Ganta ikut berucap, mendengar perkataan Ganta, Eros langsung menghela nafasnya lelah, ia sudah tau ini pasti akan terjadi.

"Sini kalian berdua, gue mau ngomong." Ucap Eros membuat Putra dan Ganta langsung mendekati Eros yang akan membisikan sesuatu kepada mereka berdua.

"Hah?! Beneran?!! Parah lo!! Kenapa lo nggak ngomong sama gue?!" Tanya Putra nge gas setelah mendengar Eros yang sudah menyelesaikan bisikan nya kepada Ganta dan dirinya.

"Emang penting buat lo?" Tanya Eros seraya menatap Putra.

"Penting lah, ini mengancam masa depan gue." Ucap Putra tak suka.

"Udah lah, ikhlasin aja." Ucap Ganta seraya memegang pundak Putra.

"Ini juga demi kebaikan mereka berdua." Ucap Ganta, namun menenangkan Putra.

"Gue dukung lo Ros, apapun yang lo lakuin, gue yakin itu yang terbaik." Ucap Ganta membuat Eros tersenyum bangga.

....

"Rin, katanya mau keperpus." Dewi yang dari tadi mengikuti langkah Carina merasa lelah karena dari tadi mereka berdua hanya berjalan tanpa arah.

"Itu cuma alasan aja Dewi." Ucap Carina kesal. "Kalau nggak mau ikut Carin, jangan ikut." Lanjut Carina dan Dewi malah terkekeh.

"Santai Rin, jangan kesel gitu." Ucap Dewi dan Carina langsung memutar bola matanya malas.

"Rin, lo nggak mau curhat gitu sama gue?" Tanya Dewi, sekarang mereka berdua malah berada ditaman sekolah dan duduk dibawah pohon.

"Curhat apa?" Tanya Carina pura-pura tak tau.

"Tentang Kak Eros." Jawab Dewi, ia tau pasti sahabatnya ini sedang menyimpan sesuatu didalam hatinya.

"Carin sama Kak Eros baik-baik aja." Jawab Carina seraya mengalihkan pandangannya.

"Dewi, liat deh, bunga nya bagus ya." Ucap Carina tiba-tiba seraya menunjuk bunga Mawar yang ada di taman tersebut, Dewi tau Carin mengalihkan pembicaraannya, namun sampai kapan Carina harus menyembunyikan perasaan nya.

"Jangan ngalihin pembicaraan Rin, gue tau saat ini lo sedih gara-gara liat Kak Eros sama Kirana selalu berdua bahkan jalan berdua." Ucap Dewi dan Carina langsung menundukkan kepalanya.

"Carin harus apa? Nggak mungkin Carin musuhin Kirana, kembaran Carin sendiri cuma gara-gara percintaan." Lirih Carina ia menundukkan kepala, ia tau tak seharusnya ia seperti ini, namun ia tetap saja kepikiran tentang Eros dan juga Kirana.

"Seharusnya lo bisa tegas ke Kirana, kalau lo itu suka sama Eros, jangan diem aja kayak gini Carina." Ucap Dewi kesal, mempunyai sahabat seperti Carina yang mempunyai sifat polos, baik dan tak enak hatian membuat Dewi menjadi kesal, tak bisakah Carina menjadi orang yang tegas? Memikirkannya saja sudah membuat Dewi menjadi pusing.

"Tapi Carin nggak bisa, Carin takut ngerusak hubungan Kak Eros sama Kirana." Lirih Carina.

"Dan dengan lo diam gini yang rusak malah hubungan lo sama Kak Eros, itu yang lo mau?" Tanya Dewi dan Carina langsung menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, tegasin ke Kirana kalau dia harus jauh-jauh dari Kak Eros." Ucap Dewi dan Carina kembali menggelengkan kepalanya.

"Carin nggak bisa Dewi." Gumam Carina.

"Lo bisa Carina, gue yakin." Ucap Dewi dan Carina malah menggelengkan kepalanya.

"Dah lah gue capek, terserah lo aja, semua keputusan ada di lo." Ucap Dewi dan langsung meninggalkan Carina yang masih melamun di bawah pohon.

"Mama... Bunda...Carin kangen." Lirih Carina, biasanya jika seperti ini ia akan langsung curhat kepada Bunda, namun sekarang ia malah tak pernah kepanti lagi karena kesibukannya, lagi pula jarak Pantu dengan rumahnya lumayan jauh.

...

Author comeback 🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen ya

Salam manis dari author 🤗🤗

CaRos (Carina & Eros)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang