Karena lelah menangis, Carina sampai ketiduran di kasurnya, Dewi yang tak tega melihat Carina hanya bisa tersenyum kecil, ia merasa bangga bisa jadi sahabat Carina, ia merasa bangga bisa jadi teman curhat Carina.
"Gue harap setelah ini lo bahagia," gumam Dewi seraya mengelus rambut sahabatnya.
"Dewi, Carina udah nggak nangis lagi?" Tanya Putra dan masuk kedalam kamar.
"Iya, sekarang dia malah ketiduran," jawab Dewi.
"Udah mau mulai?" tanya Dewi dan Putra menganggukan kepalanya.
"Biar gue aja yang bangunin Carina," ujar Putra dan Dewi langsung menganggukan kepala nya setelah itu ia berjalan kearah pintu meninggalkan Putra dan Carina berdua.
"Rin, bangun," ucap Putra seraya menepuk-nepuk pipi Carina pelan.
"Akhirnya bangun juga lo," ucap Putra ketika melihat Carina membuka matanya.
"Ayo jalan-jalan," ajak Putra namun Carina malah menggelengkan kepalanya.
"Gue nggak terima penolakan," ucap Putra dan langsung menarik tangan Carina membuat Carina langsung terduduk dengan wajah bantalnya.
"Putra... Carin lagi nggak mood, besok aja jalan-jalannya," ucap Carina namun Putra malah memaksa Carina sampai akhirnya mereka berdua keluar dari Villa.
"Kita mau kemana? Carin masih ngantuk Putra," gumam Carina seraya mengucek kedua matanya.
"Jalan-jalan aja, cuaca malam ini bagus ya," ucap Putra seraya tersenyum menatap Carina.
Ketika Carina menatap kearah langit yang ia lihat hanya gelap saja, sama sekali tidak ada bintang malam ini.
"Kayaknya cuaca malam ini mendung, kayak hati Carin," lirih Carina ia masih ingat dengan perkataan Eros yang mengajak Kirana menikah.
"Putra mau ngapain ngajak Carin kesini?" tanya Carina waspada, belum lagi Putra memasang penutup mata di wajah Carina sehingga semuanya menjadi gelap.
"Lo tenang aja, gue nggak akan apa-apain lo," ucap Putra. "Sekarang lo ikutin gue," ujar Putra seraya memegang tangan Carina dan menuntunnya kesuatu tempat.
"Jangan buka penutup matanya, sebelum ada orang yang buka," bisik Putra, setelah itu terjadi keheningan, jujur Carina merasa takut, ia takut Putra malah meninggalkan dirinya disini.
"Putra!" panggil Carina namun tak ada jawaban.
"Putra jangan bercanda, nggak lucu tau!" teriak Carina, saat ia ingin membuka penutup matanya, ada tangan yang menahan tangannya untuk tidak membuka penutup mata tersebut.
Sampai akhirnya penutup mata itu dibuka oleh orang itu, Carina yang awalnya tidak dapat melihat seketika matanya langsung terbelalak melihat ada Eros didepannya, Carina merasa ini mimpi karena melihat keadaan disekitarnya yang sangat bagus, tempat ini seperti sudah dihias sedemikian rupa, lalu didepannya juga ada danau dan ada sebuah perahu disana.
"Will you marry me?" tanya Eros seraya menatap Carina hangat jangan lupakan senyum Eros yang mampu membuat jantung Carina berdangdutan hanya karena tatapan Eros.
Carina hanya diam, ia tak mau terpukau dengan pesona Eros, cukup selama ini Carina sabar, setelah kejadian ditaman tadi, dan sekarang Eros malah mengajaknya menikah?
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Teen FictionSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...