CaRos 34

3.5K 218 15
                                    

"Rin, kantin kuy" ajak Dewi dengan semangat seraya menarik tangan Carina, namun Carina hanya diam saja, membuat Dewi menjadi bertanya-tanya.

"Lo kenapa? Nggak mau kekantin?" Tanya Dewi, namun Carina tetap diam.

"Rin" panggil Dewi.

"Carin nggak mau kekantin" jawab Carina lalu duduk kembali dibangkunya.

"Why?" Tanya Dewi.

"Nanti ada Kak Eros, Carin nggak mau ketemu sama dia" jawab Carina, dan Dewi akhirnya mengerti permasalahan nya ada dimana.

"Yaudah kalau gitu gue nggak kekantin juga" ucap Dewi dan duduk di samping Carina.

"Dewi harus kekantin, pasti Dewi laper" ucap Carina, namun Dewi malah tersenyum.

"Masa sahabat gue kelaperan, gue enak-enakan makan dikantin" ucap Dewi.

"Yaudah, ayo kekantin" ajak Carina.

"Beneran mau kekantin?" Tanya Dewi dan Carina langsung mengangguk.

"Ayoo!!" Ajak Dewi semangat.

"Tapi kalau ada Kak Eros gimana?" Tanya Dewi saat ini mereka berdua sedang berjalan di koridor untuk menuju kantin.

"Yaudah pura-pura nggak kenal" jawab Carina.

"Gue nggak yakin sama jawaban lo, secara kalau lo ketemu sama Kak Eros, bawaannya pengen deket terus" ejek Dewi seraya tertawa.

"Itu dulu, bukan sekarang" ucap Carina dan tepat saat mereka memasuki kantin, langkah Carina langsung terhenti ketika melihat Eros yang juga menatapnya.

"Dewi, kayaknya Carin nggak jadi kekantin, Dewi sendiri aja ya" ucap Carina seraya melangkah mundur, ia tak mau berada didekat Eros, ia harus bisa menjaga perasaan Starla.

Bruk

Tubuh Carina tak sengaja menabrak seseorang karena ia melangkah mundur.

"Kalau jalan pakek mata woi, lo nggak liat di belakang lo ada orang!!" Gertak Starla ketika Carina menabrak tubuhnya.

"Starla.. maaf Carin nggak tau, tadi Carin-" ucapan Carina malah dipotong oleh Starla.

"Gue nggak butuh penjelasan lo!! Lo ngapain kesini?! Mau deketin Eros lagi?! Iya!!" Tanya Starla seraya membentak Carina, membuat semua orang yang berada didalam kantin langsung keluar untuk melihat keributan yang terjadi.

"Maaf Starla" ucap Carina seraya menundukkan kepalanya.

"Maaf lo nggak gue terima" ucap Starla.

"Heh Starla!!" Gertak Dewi dan mendekati Starla.

"Carina udah minta maaf, lagi pula dia nggak sengaja nabrak lo, dia tadi jalannya mundur, seharusnya lo yang bisa liat Carina ada didepan lo!!" Ucap Dewi seraya berteriak.

"Lo nggak usah ikut campur, ini urusan gue sama penghianat ini!!" Teriak Starla seraya menunjuk Carina, Carina merasa sangat ketakutan ia meremas ujung Roknya untuk menetralkan rasa takutnya.

"Penghianat kata lo? Ini sebenernya masalah Carina nabrak lo, atau masalah Carina, lo sama Kak Eros?" Tanya Dewi seraya tersenyum miring.

"Gue udah bilang jangan ikut campur" ucap Starla seraya menunjuk Dewi.

"Nggak bisa jawab kan lo? Gue tau lo marah gara-gara Kak Eros milih Carina, tapi Carina udah coba untuk menghindari Kak Eros, bahkan mau lupain Kak Eros demi lo, tapi apa balasan lo kedia? Cuma kebencian, apa itu pantas disebut sebagai balasan?" Tanya Dewi, dan Starla hanya diam saja, ia tak bisa menjawab perkataan Dewi, karena tak tau harus menjawab apa, Starla lebih memilih pergi meninggalkan kerumunan tersebut.

"Rin lo nggak papa kan?" Tanya Dewi.

"Nggak papa Dewi, Carin baik-baik aja" ucap Carina, namun ia masih menundukkan kepalanya.

"Jangan nunduk, lo nggak salah" ucap seseorang seraya meraih dagu Carina dan mengangkatnya, membuat tatapan mereka berdua langsung bertemu, jantung Carina berdetak sangat kencang kala ia menatap mata itu, namun dengan cepat ia mengalihkan pandangannya dari Eros.

"Kak Eros harus jauhin Carin" ucap Carina

"Gue nggak mau" ucap Eros yang masih menatap Carina.

"Kakak harus jauhin Carin, Carin nggak mau Starla makin benci sama Carin" lirih Carina.

"Rin.." ucap Eros seraya menggenggam kedua tangan Carina.

"Gue nggak bisa jauh dari lo, hidup gue udah terbiasa dengan kehadiran lo, dan sekarang dengan mudahnya lo nyuruh gue buat jauhin lo, maaf Rin.. gue nggak bisa" ucap Eros seraya menatap kedua mata Carina.

"Tatap gue Rin" suruh Eros, namun Carina menggelengkan kepalanya.

"Carin nggak bisa, kalau Carin tatap-tatapan sama Kakak, nanti Carin nggak jadi lupain Kakak" ucap Carina seraya melepaskan kedua tangan Eros yang tadi menggenggam tangannya.

"Carin pergi" pamit Carina dan meninggalkan Eros yang menatap punggung Carina dengan hampa.

Carina hanya berjalan sendirian di koridor, ia bingung mau kemana, akhirnya ia lebih memilih menuju taman.

"Tuhan.." gumam Carina ketika ia duduk dibangku taman.

"Carin nggak kuat" lirih Carina, seraya memejamkan matanya.

"Carin nggak bisa jauh-jauh dari Kak Eros" lanjutnya, air matanya menetes.

"Tapi kalau Carin deket sama Kak Eros, kasian Starla" lirih Carina untungnya keadaan taman sepi, jadi ia bisa menangis sepuasnya ditaman ini.

"Dor!!" Seseorang mengagetkan Carina, membuat Carina buru-buru menghapus air matanya.

"Nangis lo?" Tanya orang tersebut.

"Nggak" jawab Carina.

"Bohong" ucap orang tersebut.

"Ihh Putra ngeselin, ngapain juga Putra disini? Carin mau sendiri" ucap Carina lalu memukul Putra.

"Gue disini mau hibur lo" ucap Putra.

"Kalau Putra mau hibur Carin, Putra pergi biar Carin bisa nangis disini" ucap Carina.

"Yaelah Rin, nangis tinggal nangis kali, nggak usah malu-malu" ucap Putra santai.

"Kalau lo mau curhat, curhat aja sama abang" ucap Putra seraya menaik turunkan alisnya.

"Males curhat sama Putra" ucap Carina.

"Kenawhy? Gue ini pendengar baik loh" ucap Putra bangga.

"Tu kan gara-gara Putra Carin nggak nangis lagi, padahal tadi Carin pengen nagis, Putra merusak suasana aja" gerutu Carina kesal, mood nya sudah tidak sedih lagi, gara-gara kehadiran Putra, moodnya malah menjadi kesal.

"Yaelah kan gue udah bilang, nangis tinggal nangis, jangan ditahan" ucap Putra.

"Rin" panggil Putra.

"Apa?" Tanya Carina.

"Gelang yang gue kasih masih lo pakek?" Tanya Putra.

"Iya" jawab Carina seraya menunjukkan pergelangan tangannya.

"Gue kira udah lo buang" ucap Putra, ia terkejut karena Carina masih memakai gelang pemberian nya.

"Kan Putra sendiri yang bilang kalau gelang ini limited edition dan stok terbatas, jadi Carin pakek aja" ucap Carina Serius seraya menatap gelang yang ada dipergelangan tangannya.

"Itu gue bercanda Carina" ucap Putra seraya tertawa.

"Carin juga bercanda putra" ucap Carina seraya tertawa. "Carin masih pakek gelang ini karena ini hadiah dari Putra, mungkin nanti Carin simpan sebagai kenang-kenangan" lanjut Carina seraya tersenyum.

"Lo beda Rin" ucap Putra tiba-tiba.

"Maksudnya?" Tanya Carina tak paham.

"Nggak usah dipikirin" ucap Putra.

...

Yuhuu Author comeback 🥳🥳
Gimana part kali ini?
Jangan lupa vote dan komen

Salam manis dari Author 🤗

CaRos (Carina & Eros)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang