"carina cepet!!" Teriak Dewi ketika ia lama menunggu Carina untuk berganti pakaian.
"Astaga Dewi... berisik" ucap Carina ketika sudah keluar dari toilet.
"Makanya jangan lama" ucap Dewi menatap Carina kesal.
"Iyaaa, tadi Carin lama mikirin Kak Eros" jawab Carina jujur.
"Kak Eros terusss" ejek Dewi membuat Carina tertawa.
"Hehe, biarin" ucap Carina lalu mengajak Dewi untuk menuju lapangan.
"Kita duduk disini dulu, lagi pula belum semuanya ngumpul" ajak Dewi dan duduk dibawah pohon dipinggir lapangan.
Setelah berbincang sekitar sepuluh menit, akhirnya seluruh murid sudah berkumpul, membuat Carina dan Dewi dengan cepat berjalan menuju lapangan untuk berbaris.
"Selamat pagi anak-anak" Ucap Pak Toni yang badannya agak pendek, kumisnya tebal, lalu kepalanya botak.
"Selamat pagi Pak" ucap seluruh murid dikelas Carina.
"Baik, hari ini kita akan mempelajari materi basket" ucap Pak Toni menjelaskan materi apa yang akan mereka pelajari. "Karena bapak ada kepentingan, jadi kalian akan belajar dengan ketua basketnya" lanjut Pak Toni, setelah itu munculah seseorang yang sudah mengenakan pakaian Basket lalu berjalan menuju lapangan.
"Hallo adik-adik" sapa orang tersebut seraya tersenyum.
"Perkenalkan nama saya-" ucapan orang tersebut terhenti karena teriakan seluruh siswi dikelas Carina, kecuali Carina yang menatap malas orang tersebut.
"Kak Dewa!!" Teriak mereka bersamaan membuat Dewa tersenyum bangga.
"Kak Dewa ganteng banget" ucap salah satu siswi.
"Kak Dewa boleh minta nomor ponselnya nggak?" Tanya salah satu siswi.
"Kak jadi pacar aku yok" ajak siswi yang lainnya.
"Udah-udah, kalian niat belajar apa godain Dewa?" Tanya Pak Toni membuat semua siswi yang tadi berisik menjadi diam.
"Dewa bapak nitip mereka ya" ucap Pak Toni membuat Dewa mengangguk.
"Kalau gitu Bapak pergi, jangan ribut, kasian Dewa nya" ucap Pak Toni lalu segera meninggalkan lapangan.
"Disini siapa yang bisa main basket? Kalau bisa kalian maju" ucap Dewa membuat semua orang yang dikelas Carina maju kecuali Carina.
"Kalian semua main aja, gue akan ngajarin dia" tunjuk Dewa kepada Carina, membuat semua siswi menjadi malas.
"Cepat main perkelompok, terserah kelompok nya siapa" ucap Dewa dan sekarang Dewa menghampiri Carina seraya tersenyum, namun Carina, ia malah menatap Dewa dengan tajam.
"Hay sayang" sapa Dewa membuat Carina mendelikan matanya menatap Dewa.
"Udah Carin bilang jangan panggil Sayang" geram Carina yang malah membuat Dewa terkekeh.
"Yaudah aku panggil kamu honey aja ya" ucap Dewa seraya mengedipkan sebelah matanya, dan
Bugh
Carina tersenyum, karena ia memukul Dewa, namun bukannya kesakitan, Dewa malah tersenyum lagi.
"Kamu galak banget sih sayang" ucap Dewa membuat Carina menatap Dewa malas.
"Jangan panggil Carin sayang atau honey, karena Carin udah punya pacar, Carin nggak mau pacar Carin marah" ucap Carina lalu pergi, namun tangannya malah ditahan oleh Dewa.
"Mau kemana lo?" Tanya Dewa yang sekarang sudah berubah menjadi seram, tatapannya tajam, lalu ia tersenyum miring menatap Carina.
"Sebelumnya, nggak ada cewek yang bisa nolak gue, tapi kenapa lo malah nolak gue?" Tanya Dewa berbisik ditelinga Carina, membuat Carina merasa ketakutan.
"Gue tau lo nggak punya pacar, lo hanya nggak mau deket-deket sama gue, iya kan?" Tanya Dewa lagi.
"Carin udah punya Pacar" ucap Carina, kali ini ia berani menatap mata Dewa.
"Siapa pacar lo? Tunjukin ke gue" ucap Dewa menantang Carina.
"Dewa nggak perlu tau" ucap Carina, membuat Dewa terkekeh sinis.
"Udah kebukti kan? Kalau lo itu nggak punya Pacar, buktinya lo nggak mau nunjukin pacar lo ke gue" ucap Dewa tersenyum bangga.
"Dewa nggak usah ngurusin hidup Carin, mau Carin punya Pacar atau enggak, itu bukan urusan Dewa" ucap Carina lalu ingin pergi lagi, namun tangannya ditarik lagi oleh Dewa.
"Dewa lepas" ucap Carina meringis, karena tangannya dipegang dengan kuat, membuat Carina merasa kesakitan.
"Jelas hidup lo urusan gue, karena gue suka sama lo Carina" ucap Dewa lantang membuat semua orang yang berada di lapangan tersebut menghentikan permainan basket mereka. Lalu mereka segera berlari untuk mendekati Dewa dan Carina yang sedang berpegangan. ralat, Dewa yang memegang tangan Carina, dan Carina yang berusaha melepaskan pegangan tangan Dewa.
"Carin udah bilang, kalau Carin udah punya Pacar" ucap Carina seraya meringis karena tangannya yang bertambah sakit.
"Gue nggak peduli, intinya gue suka sama lo, dan gue mau lo jadi pacar gue, gue nggak suka penolakan" ucap Dewa membuat Carina merasa marah.
Plak
"Dewa pikir Carin cewek apaan, yang mau aja di klaim oleh orang yang nggak Carin kenal dan suka, Kayaknya Dewa gila" ucap Carina membuat Dewa tersenyum, namun senyumnya menyeramkan.
"Iya gue gila, Gila karna lo Carina, sejak pertama gue ketemu sama lo, gue langsung jatuh cinta sama lo, gue udah tau semua kehidupan lo, lo tinggal dipanti dan lo itu cuma anak beasiswa, jadi kalau lo jadi pacar gue, gue jamin hidup lo akan tercukupi, bahkan kalau lo mau beli rumah, gue akan belikan, dari pada lo tinggal dipanti yang jelek itu" ucap Dewa membuat amarah Carina malah memuncak, Carina paling tidak suka ada orang yang mengejek Panti milik Bunda, Karena Panti itu Carina punya keluarga yang menyanginya, lalu adik-adik yang membuatnya tidak pernah kesepian.
"Dewa jangan bawa-bawa Panti Bunda, panti Bunda adalah rumah bagi Carin dan anak-anak lainnya, Carin nggak suka kalau ada yang membahas soal Panti disini" ucap Carina yang sudah akan mengeluarkan air matanya.
"Makanya, lo jadi pacar gue, gue jamin hidup lo akan mewah kalau jadi pacar gue" ucap Dewa percaya diri.
"Sayangnya Carin malah nambah nggak sudi pacaran sama cowok kayak Dewa" ucap Carina. "Lagi pula, Carin udah punya Pacar, dan Carin nggak mau pacar Carin kecewa" lanjut Carina, membuat Dewa malah terkekeh sinis
"Dari tadi lo bilang kalau lo udah punya pacar, tapi mana pacar lo? Jangan bilang pacar lo anak jalanan yang suka ngemis dan minta-minta" ejek Dewa membuat semuanya tertawa kecuali Carina dan Dewi.
"Carina" Dewi menghampiri Carina lalu berdiri disebelah Carina.
"Dewi" ucap Carina ketika melihat Dewi.
"Heh lo mau-mau aja temenan sama anak Panti" ucap Dewa seraya menunjuk Dewi.
"Suka suka gue, mau temenan sama siapa, bukan urusan lo" ucap Dewi menatap Dewa datar.
"Lo seharusnya mau jadi pacar gue Carina, kalau lo jadi pacar gue, gue nggak akan mempermalukan lo didepan teman sekelas lo" ejek Dewa. "Lagi pula lo nggak punya Pacar kan? Jadi ayo lah kita pacaran aja" ajak Dewa membuat Carina menggeleng.
"Carina udah punya pacar!!" Teriak Carina, ia menatap Dewa dengan penuh amarah.
"Mana pacar lo?!! Buktinya nggak ada" ejek Dewa.
"Gue pacar Carina" ucap seseorang membuat semua orang menyingkirkan tubuh mereka dan betapa terkejutnya Carina ketika melihat orang tersebut.
...
Yuhu Up lagi🥳🥳
Gimana part kali ini?
Menurut kalian siapa orang yang dateng kelapangan terus bilang kalau dia pacar Carina.
Kalian penasaran nggak?
Jangan lupa vote dan komen.
Oh iya karena kemarin Author nggak Up, hari ini akan Author usahakan untuk double UpSalam manis dari Author 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CaRos (Carina & Eros)
Ficção AdolescenteSequel Rea's Story ..... "kak Eros...mau nggak jadi pacar Carin?" "nggak" "satu Minggu aja" "nggak" "tiga hari?" "nggak" "satu hari?" "nggak" "dua belas jam?" "nggak" "lima jam?" "nggak" "satu jam?" "nggak" "tiga puluh menit?" "nggak" "sepuluh menit...