Ten

836 84 1
                                    

Enjoy this chapter! I wish this chapter is better than before :p and dont forget to VOTE and COMMENTS! Thankss
-whatevs

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Luna?"

Aku sedikit kaget melihat ia ada disini. Padahal tadi ia bilang ia ada acara. Well, mungkin acaranya ya ini. "Hailee?"

Niall membuka matanya dan sedikit kaget melihat kami saling mengenal. "Kalian saling kenal?" Niall merangkulku. Aku masih sedikit merasa cemburu karena Hailee mencium pipi Niall dengan sangat bergairah.

"Ya, ia teman satu sekolahku," aku mencoba tersenyum padanya sambil menahan emosi cemburuku. Hailee juga sedikit canggung. Mungkin karena pipiku memerah melihat mereka seperti itu. Niall juga menjadi seperti tidak enak.

"Kau disini sebagai apa, Lee?" Well, Niall punya panggilan sayang padanya, 'Lee'. Aku memutar bola mataku dan menjadi terlihat sinis.

"Aku diundang sebagai designer Taylor Swift. Kalian masuk nominasi?"

"Yaa, begitu," Niall melirikku sebentar. Aku melepas rangkulannya. "Hailee, kami duluan kesana ya," Niall memberi pelukan pada Hailee. Aku menahan untuk tidak terbakar emosi cemburu pada Niall. Hailee juga memelukku dan aku memeluknya kembali.

Selesai semua pelukan-pelukan itu, aku melepas rangkulan Niall dan berjalan mendahului semua personil One Direction. Liam menengokku dengan tatapan heran. Zayn mengangkat alisnya dan seperti bertanya 'ada apa' pada Niall. Niall juga sepertinya heran dengan perbuatanku. Yeah, cemburu itu wajar kan? Apalagi kepada sesuatu, seseorang yang aku miliki. Yaitu Niall Horan.

"Sayang?" Aku mendengar suara Niall dibelakang. Aku berpura-pura tidak mendengarnya. Honestly, aku ingin menghentikan drama kecemburuanku ini tapi yaa, aku terlalu gengsi untuk kembali padanya.

Ada yang menarik tanganku. Aku berhenti dan menengok. "Kau kenapa?" Niall menggenggam tanganku erat.

"I'm fine," aku menarik tanganku kembali. Tapi genggaman Niall terlalu kuat untuk aku lepaskan.

"Jujur," ia menatap mataku dalam. Aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak menatap mata birunya yang bercahaya itu. Yang jika semakin diperhatikan akan menjadi semakin gelap. "Tatap aku,"

Aku terus menatap ke arah yang lain. Itu ada Miley Cyrus dengan gaunnya yang mempesona dan gayanya yang berubah dari saat ia baru putus dengan... siapa namanya, ohya, Liam Hemsworth. Eh benar tidak ya, ah sudahlah.

"Lune, kau mendengarkanku?" Niall membuyarkan pikiranku. Aku tak sengaja menatap matanya dan itu terkunci dengan mataku. Sedetik, lima detik, sepuluh detik. "Sudah selesai menatapku?" Niall tersenyum padaku dan aku menahan senyumku. Aku merasa pipiku memerah terlebih Niall mengusap pipiku dengan tangannya.

"Aku tidak apa-apa, Niall. Percaya padaku," aku menggenggam tangannya. Entah kenapa susah sekali aku untuk mencoba marah padanya. Walau hanya berpura-pura.

Niall menghela napasnya. "Aku tahu kau bohong padaku. Tapi kali ini aku mencoba mempercayaimu, Luna. Dan kuharap aku tidak menyesalinya," Niall meraba pipiku dan mencium pipiku pelan.

Harry mengajak kami duduk di kursi yang sudah bertuliskan "One Direction and friends" Well, we aren't their friends right?

Aku duduk di tengah, sebelah kiriku Eleanor dengan Louis, dan sebelah kananku Niall. Niall terus menggenggam tanganku dan tidak melepasnya sedikitpun. Ariana Grande sedang tampil dipanggung, menyanyi lagu Just A Little Bit Of Your Heart. Harry tersenyum mendengar Ari menyanyi lagu itu. Wajar saja, lagu itu diciptakan olehnya. Louis, Liam, Zayn dan Niall juga tersenyum-senyum dan menggoda Harry. Entah lagu itu dibuat untuk menyindir, atau bagaimana. I don't know.

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang