Forty One

612 69 3
                                    

Sorry for not updating omg baru selesai UCUN and abis ini otw nonton Avengers yeyey. Enjoy the chapter 41!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Luna kenapa memanggil Harry sayang?!?!

Ya ya memang aku tidak berhak cemburu, tapi ia kan kemarin menampar Harry. Apa jangan-jangan ia lupa?! Oh my god. Tidak lagi.

"H,hai," Harry kaku menjawab Luna.

"Kau tahu tidak? Aku semalam bermimpi kau bertemu dengan Kendall Jenner dan menciumnya. Lalu kau mengatai aku jalang dan bilang kau tidak membutuhkanku. Kau juga bilang aku amnesia, lalu aku menamparmu. Tapi aku bersyukur itu hanya mimpi," ia tertawa. "Tapi itu semua terlihat seperti asli. Tapi tidak mungkin kan?"

Dheg.

Luna pasti kemarin sangat letih jadi ia mengingatnya sebagai mimpi. Padahal aku berharap ia akan putus dari Harry mungkin? Tidak, tidak. Hapus pikiran jahatmu, Niall.

Zayn dan Harry melirik ke arahku. Perrie baru keluar dari kamar mandi dan kaget melihat kami semua diam tidak berbicara.

"Atau jangan-jangan itu benar terjadi?!" Luna berteriak lalu langsung duduk di kasurnya.

Harry menunduk. "Maaf, Luna. Aku mabuk saat itu," Rahang Luna terbuka, alisnya terangkat, dan menunjukkan mata birunya yang indah itu. Ia menutup mulutnya dengan tangannya.

"Jadi itu bukan mimpi?!"

Perrie duduk di sebelahnya lalu mengusap punggung Luna yang mulai menangis.

"How dare you, Harry!" Ia berteriak. Lalu kembali menangis.

"Aku mabuk, Luna,"

"Tapi apa itu benar?"

"Apa yang benar?"

"Aku.. amnesia? Lalu kau tidak membutuhkanku? Lalu kau mencintai Kendall?"

Harry diam, menunduk ke bawah. Zayn berdiri di sebelahku, diam. Kami semua terdiam menunggu jawaban Harry. Semoga itu jawaban yang tepat untuk kami semua.

"Ya. Kau amnesia. Tapi aku membutuhkanmu. Aku mencintaimu, Luna! Aku mencintaimu!" Harry berteriak lalu mendekatkan dirinya ke Luna, lalu Luna langsung mendorong Harry dan menjauhkan wajah Harry dari wajahnya.

"Aku amnesia? Apa yang aku lewatkan? Apa yang harusnya terjadi?"

Kau menjadi kekasihku. Itu yang terpenting.

"Guys?!" Tiba-tiba Paul masuk ke dalam kamar hotel kami yang ternyata tidak tertutup sedari tadi. "Kenapa terbuka? Luna?! Kau baik-baik saja?" Paul langsung memeluk Luna dan Luna membalas pelukannya.

"I'm fine," Luna tersenyum.

"Kita harus berangkat ke Irlandia. Konsernya hari Jumat besok, 3 hari lagi. Tapi lebih baik jika kita kesana dulu. Niall, kau bisa bertemu orang tuamu disana. Yang lain, sudah kusiapkan hotel. Luna, kau ikut?"

Tolong katakan ya, Luna, ku mohon..

"Ya," ia mengangguk mantap.

"Hellooooo!" Louis mengagetkan kami semua.

"Apa kami melewatkan suatu hal?" Kini suara Liam yang terdengar.

"Kita akan ke Irlandia, yuhuuu!" Teriakku.

"Yah, berarti aku harus berpisah dengan Sophia?" Liam mengeluh.

"Eleanor, kau ikut kan?" Tanya Louis.

"Boleh," jawab Ele santai.

"Sarapannya?" Tanyaku. Ya. Semenjak percakapan Harry dan Luna itu kami semua tidak jadi makan karena Paul datang.

"Bandara," jawab Paul.

Aku dan Harry kembali ke kamar kami lalu mengambil koper dan merapikan barang-barang kami. Louis, Zayn, Liam, Perrie dan Eleanor juga. Luna diantar oleh Paul ke apartemennya sebentar untuk mengambil perlengkapannya, lalu mereka menunggu di van di bawah. Aku, Harry, dan Zayn masih saling diam, tidak tahu harus berbuat apa.

Zayn jalan duluan ke kamar Perrie, memastikan kekasihnya itu. Aku baru ingin turun mengecek mantan kekasihku, Harry menghalangi jalanku.

"Aku tahu kau masih mencintai Luna tapi kumohon bertandinglah sportif denganku," ia berbicara tepat di telingaku.

"Kau yang mencium Kendall didepannya. Kau mengatainya jalang. Kau bilang kau tidak membutuhkannya. Kau bilang ia amnesia. You broke the promise, Harry," jawabku, mencoba berbicara dengan sedatar mungkin agar meminimalisir kemungkinan aku dan Harry bertengkar.

"Tapi itu tidak berarti kau bisa mengambil Luna dariku!" Harry mencengkeram kerahku.

"Ia bukan barang yang bisa kau ambil, Harry,"

"We'll see," Harry melepas cengkeramannya lalu berjalan menenteng tasnya.

Kami berdua lanjut jalan ke kamar yang lain, dan bersikap seakan tidak ada hal menegangkan yang baru saja terjadi padaku dan Harry. We're a good actors, aren't we?

"Sudah?" Tanya Liam.

"Sudah, Dad," goda Louis.

"Kenapa kita butuh Paul kalau sudah ada Liam?" Tambah Zayn.

"Ayo turun,"

-------

Untung tidak ada begitu banyak fans yang ada di lobby. Hanya ada beberapa yang meminta foto, tidak ada yang menjerit. Kami semua langsung ke van yang diparkir di belakang hotel. Yang duduk di kursi sebelah supir adalah Paul. Dibelakangnya ada Luna, aku, Eleanor, Perrie. Lalu dibelakangnya lagi Louis, Liam, Zayn, Harry. Harry sedikit sinis melihatku duduk disebelah Luna. Tapi seperti yang ia bilang, kita bertanding sportif. Dan semoga aku yang menang.

Paul menyalakan radio. Terdengar lagu Ed Sheeran-Don't . Luna menyanyi bersama Louis dan Paul. Lalu berlanjut ke lagu kedua. Christina Perrie- A Thousand Years.

Luna melirik ke arahku, membuat Perrie dan Eleanor saling melihat ke arah masing-masing. Luna menyanyikan bagian awalnya, dengan Zayn, Perrie, dan Eleanor ikut bernyanyi. Dan sampai di reffnya, Luna menghela napasnya.

I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid i have loved you from a thousand year
I'll love you for a thousand more

Luna menunduk lalu kembali menyanyi, terhenti saat Paul menyuruh aku turun karena sudah sampai di depan rumah Mom. Hah. Aku jadi ingat saat aku mengajak Luna pertama kali kesini.

"Ada yang mau mampir?" Tanyaku.

"Sampaikan salamku pada Maura dan Chris!" Teriak Louis.

"Aku juga," kata Zayn dan Liam berbarengan.

"Ya, salam dariku," kini Harry.

"Boleh aku ikut?"

~~~~~~~~~~~~~~~
Finally gue bisa selesai nulis setelah 3hari kepotong2 ga selesai2 wkkw...

minggu depan UN omg hellow doain gue ya doain plspls biar masuk sman8 jkt aamiin yaallah.

Vommentsnya pls? AND THANKS FOR 2.32K READERS AND 292 VOTES ILY GUYS!

Please check my other fanfics:
1. Uninvited Guest (hs)
2. One Direction?
3. [OneDirectionSeries] you can check it on my Reading List.
Vomments juga ya disana thxthxthx

Dan menurut kalian gue harus bikin cerita biasa ga? Jadi bukan fanfic? Temen gue nyuruh gitu dan gue udh ada konsepnya. tapi ya.. gue jg gayakin. Kasih saran pls.

SEE YOU AFTER UN GUYS LOVE YOU

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang