A/N: if you dont mind, please check my new fanfiction. One Direction? And vomments too! Thanks.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Luna Anderson's POV
Niall mengantarku pulang ke apartemenku. Kami selesai makan malam sekitar jam 10 malam.
Niall menyetir sambil sesekali memainkan rambut pirangnya. Ia sangat... baik padaku.
Seketika aku mengingat percakapan Mom dan Dad di NJ.
Flashback On.
"Kattie?"
"Ya, Sayang?"
"Ada yang harus ku bicarakan denganmu,"
"Bicaralah,"
"Tentang apa kata Dr.Andy, dan kecelakaan setahun lalu yang menimpa Luna,"
Kecelakaan setahun lalu yang menimpaku? Aku? Kecelakaan? Mana bisa? Kenapa aku tidak mengingatnya? Ini semua tidak masuk akal.
"K,kenapa? Ada apa dengan Luna? Apa ia..." suara Mom bergetar
"Ia amnesia,"
"Oh tidak,"
"Makanya ia lupa bahwa Niall adalah kekasihnya,"
Aku amnesia? Niall? Kekasihku?
"Tapi kenapa yang ia ingat Harry?"
"Banyak kemungkinan. Mungkin ia dulu mencintai Harry, mungkin Harry pernah melakukan sesuatu padanya yang ia selalu ingat,"
"Apa itu bertahan lama?"
"Mungkin. Mungkin juga tidak,"
"Oh, tidak, Jo. Tidak mungkin," mom bergetar kembali suaranya.
"Dan tentang kecelakaan itu," dad menghela napas. Ayolah, Dad. Jelaskan pada Mom agar aku bisa mendengar seluruhnya.
"Ada apa? Kau tahu pelakunya?"
"Aku tahu,"
Oh. My. God.
"Siapa? Siapa Jo, Siapa!" Mom berteriak.
"Tenanglah sedikit. Luna mungkin bangun mendengar suaramu,"
"Siapa, Jo?"
"Jangan kaget, jangan berteriak,"
Oh, Dad. C'mon.
"Iya, Jo! Siapa cepat katakan padaku!"
"Harry. Anak keparat itulah pengemudinya,"
Flashback Off.
"Kau baik-baik saja?" Niall membuyarkan pikiranku. Aku mengangguk. "Kau terlihat sedang memikirkan sesuatu yang... rumit,"
"Aku baik-baik saja. Ku harap,"
"Well, kau memiliki Harry sebagai kekasihmu yang mungkin kau bisa menceritakan segalanya padanya," suaranya merendah saat mengucap kata kekasihmu. "Dan Zayn yang sudah seperti kakakmu. Dan aku, Liam, Louis yang akan selalu ada untukmu,"
"Don't forget the girls," aku tertawa.
"Ya. Perrie, Ele, Sophia,"
"Aku hanya.. entahlah. Kau ingat tentang yang ku katakan tadi? Bahwa aku mengalami de javu? Itu sedikit membuat kepalaku pusing,"
Niall mengangguk. "Aku mau ke Mullingar bersama the boys. Kau mau ikut?"
———
Niall Horan's POVBagaimana bisa Luna ingat akan aku, Mom, Chris? Kalau ia ingat itu karena ia kembali lagi pergi ke tempat yang menyerupainya, berarti...
Berarti kemungkinan Luna akan mengingatku besar.
Ah ya. Mungkin kalau aku membawanya ke Mullingar, ia akan mengingatku lagi? Untung One Direction akan konser di Irlandia, jadi aku bisa mengajaknya ke sana. Menemui Mom dan Chris, serta Greg.
Dan menaati janjiku membelikannya boneka.Boneka yang tidak sempat Luna beli karena tertabrak oleh..
Ah. Aku menjadi kembali membenci Harry kalau mengingatnya.
"Niall?" Suara lembutnya mengagetkanku sedikit.
"Ya?"
"Kenapa tadi kau menangis di ruang ganti?"
Oh tidak. Jawaban apa yang harus ku berikan?
"A..aku tidak apa," aku tersenyum padanya.
"Entah bagaimana tapi aku tahu kau membohongiku," ia menyeruput minumannya.
Aku terdiam. Aku memang berbohong padanya. Lalu jawaban apa yang harus kukatakan? Aku merindukannya? Aku mencintainya? Tidak, tidak. Ini terlalu dini untuk ia ketahui.
"Aku... aku merindukan seseorang,"
Luna mengangkat alisnya. Matanya terbuka. "Siapa?"
"Kau. Tapi kau yang dulu,"
~~~~~~~~~
HALLOOOO
What do you guys think about the chapter?Dan menurut kalian bukunya bagus gasih:( kalo gabagus mending gausah gue lanjutin deeh terus gue lanjutin yang lain atau bikin buku baru aja..
TAPI GUE SNEENG BGT KARENA YG BACA KMRN BARU 800an SEKARANG UDAH 900an YAY!!! SEMOGA BISA 1k YAAA!
Terimakasih buat yang terus ngebaca, dan ngevote juga. walaupun perbandingannya jauh banget. But it's fine. Terima kasih juga buat para silent readers. Seenggaknya gue seneng liat kalian udah baca.
Doakan gue USnya ya.
With more chapters to come,
Nams
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to Love {Niall Horan}
Fanfiction"I always love you. And i will always do" WRITTEN IN BAHASA INDONESIA cover by: MirabelleM Copyright ©2015 by ohyeahstyles