Three

1K 105 0
                                    

-Luna Anderson POV-

Aku terbangun dari tidurku dan aku menemukan bahwa aku berada di mobil. Niall yang menyetir.

"Sudah bangun, Miss Sleepy Head?" Niall tertawa.

"Sudah berapa lama aku tidur?" Aku menguap.

"Hmm sejam? Jalanan tadi macet dan aku tidak memperhatikan jam. Tapi kau tidur lama sekali," Niall tertawa lagi.

"Sejam?! Yaampun kenapa kamu tidak bangunkan aku? Dimana kita sekarang?"

"Sepertinya kita di..... dekat MSG. Bagaimana aku bisa membangunkan princess cantik yang sedang tidur nyenyak?"

"Kamu berbicara mengesankan bahwa aku ini tukang tidur. And i don't like that," Aku menunjukkan muka bete-ku. Yaa, aku bukan tipikal orang yang tidur lama atau sejenisnya.

"Hahaha, i really love your angry face," Niall mengusap pipiku pelan. "Pipimu merah saat kamu marah. And it's cute,"

Aku terdiam dan menahan senyum. Aku melihat Niall dari layar HPku. Ia sedang tersenyum sambil terus mengusap-usap pipiku. Aku pun tetap diam karena tidak ingin terlihat bodoh jika aku tersenyum.

"Senyum aja. Tidak usah ditahan,"

Shit. Ia tahu saja. Aku terus menahan senyumku dan akhirnya... aku tak tahan. Aku tersenyum tapi tetap tidak mau menoleh kepadanya.

"Marahnya jangan lama-lama, dong. Aku kan pegal menengok ke kamu terus,"

"Siapa suruh menengok ke aku,"

"Oh gitu ya kamu. Oke," Niall langsung menoleh ke depan dan mulai tidak mengacuhkanku lagi. Aku menjadi tidak enak. Eh sebentar. Apa? Aku merasa tidak enak?

Niall terus menyetir dan aku tidak tahu kita mau kemana. Karena pegal menoleh ke kiri akhirnya aku menengok ke depan seperti semula. Sesekali aku melirik Niall dari ujung mataku. He's such a really really handsome man.

"Apa lihat lihat," Niall ketus terhadapku. Aku tersentak.

"Maaf, Niall. Aku tidak tahu kamu bisa semarah ini. Padahal kan sebenarnya kamu yang salah karena mengataiku tukang tidur,"

"Aku tidak marah, Sayang," Niall menggenggam tanganku yang aku letakkan di atas pahaku. "Ada yang mau aku omongi,"

-Niall Horan POV-

Cantik sekali ya, Luna. Aku yang hanya berakting marah saja tidak tahan lama-lama berakting. Andai tadi aku tidak berlebihan sok marah kepadanya. Pasti sekarang aku masih bisa mengusap pipinya yang lembut itu. I'm so lucky to can have her. Uhm, i mean have her as friend. As boyfriend but soon.

Aku melihatnya memperhatikanku dari ujung matanya. Hahaha, ia pasti tidak tahan dengan sikapku yang seperti ini. Akhirnya.

"Apa lihat lihat," akuketus terhadapnya. Luna tersentak.

"Maaf, Niall. Aku tidak tahu kamu bisa semarah ini. Padahal kan sebenarnya kamu yang salah karena mengataiku tukang tidur,"

"Aku tidak marah, Sayang," aku menggenggam tangannya yang ia letakkan di atas pahanya. "Ada yang mau aku omongi,"

Luna terdiam. "Ada apa?" tangannya terasa mulai dingin.

"I just want to say thank you for being my sunshine that always light up my day. You're as pretty as rose, and as cool as ice. But you always can warm me again like sun. You're more than anything that i have ever wanted. You're the best, Luna. And i think I'm such a fool for asking you this question but I'm not kidding that.... i love you. I love you more than anything. I have liked you since i saw your instagram's account. And i have loved you since our first met when we were doing photoshoot. And i really love your way when you're playing with your hair and any of that. I can't stand if i must stay away from you. I love you. So much. I have waited for long time to saying this to you. And i don't expect too much from you but, will you please be my girlfriend?" Aku menahan nafasku. Aku terdiam dan memperhatikan raut wajah Luna dari kaca. Pipinya memerah. Ia tersenyum dan menggenggam tanganku erat.

"Yes i will,"

Jantungku seperti berhenti berdetak. Ia baru saja mengatakan... "yes i will, Niall. I love you too," Jantungku berhenti kembali.

"Aku tidak sedang bermimpi atau...."

"Tidak."

"Jadi...."

"Ya, Niall, ya. Kenapa kamu jadi linglung seperti ini?" Luna tertawa sembari menyandarkan kepalanya di bahuku.

"I love you, Ms.Sleepy Head," aku mencium keningnya. Ia tertawa dan mencium pipiku.

Sebenarnya aku berniat membawanya dinner di restauran favoritku. Tapi, aku berniat mengajaknya jalan... ke Irlandia.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Wdyt guys? Vote ya vote dan comments! Hargain dong ya dengan ngevote haha dan semoga kalian suka!!

-whatevs❤❤

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang