A/N: kayaknya ini bakal jd last update sampe minggu depan bcs besok gue US. Dan gue harap saat gue mau update yang vote banyak ya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Niall Horan's POV
Aku mengantarnya sampai apartemennya. Sebenarnya aku ingin bisa mengantarnya sampai atas mengingat aku masih menyimpan kartu akses yang diberikan pamanku. Tapi karena dijalan ia ditelepon Harry, berarti Harry sudah disana.
Harry lagi, Harry lagi.
Aku terbangun jam 10 pagi. Aku melihat kamarku–berantakan dan sudah kosong. Dimana yang lain?
Aku membuka handphoneku dan melihat banyak SMS dari Zayn, Louis, Liam, dan... Luna.
From: Zayn
Aku menginap bersama Perrie. Aku akan kembali besok.From: Louis
Aku pergi dengan Ele. Akan kembali besok.From: Liam
Hello Niall. Aku sedang bersama Sophia dan mungkin tidak akan kembali sampai besok. Besok kita juga akan ada konser, habis itu libur, lalu Irlandia! Yay.Aku akan mengajak Luna ke Irlandia. Dan saatnya aku membuka sms dari Luna.
From: Luna x
Haii Niall;)
Terimakasih sudah mengajakku jalan-jalan dan mengantarku pulang. Harry ternyata sudah ada disini dan ia sedang tertidur :D Terima kasih banyak ya Niall! Lainkali kita jalan lagi. Luv you, bestieLuv you, bestie? Andai saja tidak ada kata bestie disana. Oh Luna, aku sangat merindukanmu. Dan akhiran L yang kau ikuti dariku. Damn, i miss you so fucking much.
Aku membuka kulkas dan mencari makanan yang ada. Hanya ada sereal saja. Aku membukanya saat aku mendengar ada yang membuka pintu.
Harry dan Luna.
"Heiii Niall!!!" Luna melambaikan tanganku lalu memelukku. Harry melihatnya dengan kaget lalu melambaikan tangannya padaku.
"Hai Luna! Dan Harry,"
"Mana yang lain?" Harry duduk di kasurnya.
"Liam dengan Sophia, Lou dengan Ele, Zayn dengan Perrie, kau dengan Luna," aku tidak berani menatap Luna saat menyebut namanya. Entah kenapa rasa sakit itu selalu ada. Dan semakin aku menolak rasa itu, semakin sakit yang kurasa.
"Jadi... kau satu-satunya yang... jomblo?" Luna mengejekku sambil tertawa. Persetan dengan ejekannya. Tawanya cukup menenangkan pagiku.
"Aku memiliki kekasih bernama bantal," aku memeluk bantalku. Luna tertawa lalu menyalakan televisi.
"Niall Horan dikabarkan jalan berdua dengan kekasih Harry Styles, Luna Anderson. Niall juga mengupload foto mereka di Instagram. Apa artinya? Apa mereka sudah kembali bersama? Terus tonton....." Harry langsung mematikan televisinya. Mukanya merah padam karena marah.
"Kembali bersama?" Luna melihat ke arahku, lalu Harry, lalu kembali lagi padaku.
"Gosip," Harry menjawab cuek.
"Kenapa kau matikan?" Luna merebut remotenya.
"Aku tidak suka mendengarnya,"
Luna langsung tertawa dan memukul tangan Harry. "Hahahahaha kau Harry. Cemburu ya?" Dalam hati aku menertawakan Harry. Hahahaha.
"Aku tidak cemburu. Hanya.. hanya... entahlah," Harry bangun dari tempat tidur lalu membuka kulkas. "Kau mau roti?" Ia menawarkan Luna, lalu melihat ke arahku.
"Ada rasa coklat?" Aku dan Luna berbicara berbarengan. Lalu kami melihat ke arah masing-masing dan tertawa.
Harry melihat kami berdua dengan sebal. "Hanya satu,"
"Untukmu saja," lagi-lagi kami berbicara bersamaan. Lalu kembali tertawa.
"Untukmu," aku tersenyum padanya.
"Kau terlihat lebih lapar," Luna tertawa.
"Kau perempuan,"
"Kau butuh makanan,"
"Kau juga,"
"Aku tidak lapar,"
"Aku juga,"
"Hentikan," Harry menatapku tajam. "Kalau tidak mau, untukku saja,"
"Yasudah," kembali aku dan Luna berbicara bersamaan lagi yang membuat muka Harry kembali memerah marah.
Harry menutup pintu kulkas dengan sedikit membanting lalu keluar kamar hotel dan meninggalkan Luna dan aku berdua didalam.
"Harry marah padaku ya?" Luna menatapku cemas.
"Tidak," aku tersenyum padanya.
"Lalu ia kenapa?"
"Entah," aku menaikkan bahuku.
"Niall. Boleh aku bertanya sesuatu?"
Aku mengangguk. "Tentu. Ada apa?"
"Tentang semalam,"
Shit.
Harus bicara apa aku padanya?
Flashback On.
"Kau. Aku merindukan kau yang dulu,"
Mata Luna membesar. Kaget lalu menatap jalanan luar yang ramai dan macet.
"Ma,maksudmu?" Suaranya bergetar.
"Aku merindukan kau yang... entahlah Luna. Aku sedang tidak enak badan sepertinya," aku berbohong padanya. Pada satu-satunya orang yang sangat kucintai dan yang membuatku tersakiti karena melihatnya bahagia dengan Harry.
"A,ap,apa aku... amnesia?"
Dheg.
Bagaimana bisa ia berkata seperti itu? Apa Harry memberitahunya? Tidak. Tidak mungkin. Atau Zayn? Atau Liam? Atau... Jo dan Kattie? Lebih mustahil."Kau mendengarnya darimana?"
Ia menggelengkan kepalanya. Lalu menghapus air matanya. "Entahlah," lalu ia menggigit kukunya. Aku tahu ia cemas, dan berbohong.
"Kau menggigit kukumu. Ada apa?"
"Memangnya kenapa kalau aku menggigit kukuku?"
"Itu berarti kau mencemaskan suatu hal. Ada apa?"
"Bagaimana kau tahu?"
"K,kar,karena aku.... aku menyayangimu," aku mencoba menahan tangisku. "Sebagai sahabat," oh Niall. Kau pandai sekali berbohong.
Tiba-tiba lagu A Thousand Years terpasang di radio. Luna mendendangkan lagunya yang membuat hatiku semakin miris mengingat aku pernah menyanyikannya itu di bandara.
"Niall. Aku mau kau jujur padaku,"
Aku menahan napasku. "Apa?"
"Kau pernah menyanyikanku lagu ini. Yakan?"
Flashback Off.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Hello!
Sampe sini dulu aja ya karena gue mau belajar. Besok 3 pljrn. Dan ada yang bisa nebak kira2 apa lanjutannya?*ehm*
Karena gue jamin, bakal mengagetkan. Ha ha ha *evil laughs*
Tapi gatau jg sih.. MAKANYA VOMMENTS YA MWAH
Bakal di update pas votenya 15+++ dan commentsnya 10+++ (biar ga pada siders)
KAMU SEDANG MEMBACA
Somebody to Love {Niall Horan}
Fanfiction"I always love you. And i will always do" WRITTEN IN BAHASA INDONESIA cover by: MirabelleM Copyright ©2015 by ohyeahstyles