Twenty One

550 64 0
                                    

Please respect and appreciate it by pressing the star or vote button. Thank you.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
-Harry Styles' POV-

Aku belum siap sebenarnya untuk mengatakan ini pada Niall. Tapi ia harus tahu itu. Cepat atau lambat.

"Apa?!" Ia mulai tidak sabar. Kau harus kuat, Harry.

"Maaf karena aku tidak mengatakannya padamu dari setahun kemarin, tapi....."

"Apa, Harry, apa?! Apa kau tahu siapa yang menjadi pelakunya? Katakan padaku!" Ia mengguncang tubuhku.

"Memang mau kau apakan ia?" Maksudku aku.

"Akan aku balaskan kekesalanku ini padanya. Ia sudah membuat Luna lupa ingatan dan..."

"Maka lakukan padaku,"

"Ma, maksudmu?"

"A... aku lah si pengemudinya,"

Mata Niall membelalak, kaget. Ia kaget. Aku yakin ia tidak akan pernah menyangka kalau aku, akulah pelakunya.

"Maaf, Niall. Andai aku semalamnya tidak ke club dan tidak mabuk, aku pasti akan..."

Bhug.

"Kau pantas mendapatkannya, bajingan!"

Bhug.

Aku merasa darah mengalir dari hidung dan mulutku. Kepalaku mulai pusing. Tapi aku pantas mendapatkan ini semua. Aku pantas.

"Maaf, Niall. Aku tahu aku pantas, tapi...."

Bhug.

"Jangan banyak bicara, keparat! Kau harus minta maaf pada Jo dan Kattie, kalau kaulah pengemudinya! Dan minta maaf juga pada Luna. Karenamu, ia lupa ingatan! Dasar bajingan!" Ia membalikkan badan ingin menonjokku lagi tapi ia membalikkan badannya lagi dan pergi.

"Harry?" Itu suara Jo. Apa ia mendengar semua? Apa ia mendengarnya?

"Maaf, Jo. Aku.. aku tidak sadar saat itu. Aku tahu aku hampir membunuhnya tapi...."

Bhug. 1 pukulan dari Jo. Mukaku tidak terasa sakit. Tapi hatiku. Melihat Jo tersakiti karena aku. Aku pantas mendapatkan ini semua. Mendapatkan ratusan pukulan. Dan aku pantas mati.

"Kau.... keparat!" Ia berteriak. "Kalau kau tidak menabraknya, anakku, anakku akan bahagia dengan Niall! Keparat, kau! Dan kini aku harus merelakan anakku denganmu! Dasar keparat!" Ia terus mengumpat.

"Aku tidak sadar waktu itu, Jo. Aku tahu ini salahku tapi tolong maafkan aku. Aku depresi saat itu. Maafkan aku,"

"Tapi kedepresianmu itu membuat anakku lupa ingatan!" Ia mengepalkan tangannya.

"Tonjok aku, Jo. Pukul aku. Aku pantas mendapatkannya,"

"Aku tidak mau kau mati saat ini karena sudah dipukuli Niall terlebih dulu. Tapi ingat, saat kau sudah sembuh nanti, tanganku ini akan siap menantinya!" Ia mengancamku dan meninggalkan ruangan. "Kita rahasiakan ini dari Luna. Tapi aku akan memberitahukannya pada Kattie,"

---

Aku merasa bodoh karena aku kembali masuk ke kamar Luna. Aku ingin langsung pergi tapi karena mengetahui kalau ia menginginkanku.

"Harry?! Apa yang terjadi padamu?" Tangan lembutnya menyentuh mulutku. "Tissue! Tissue!" Ia mengambil tissue dan membersihkan darah di bibirku.

"Aku tidak apa," aku melirik Jo dan ia sedang melotot ke arahku.

"Ini? Tidak apa? Apa yang terjadi padamu? Katakan padaku!"

"Aku.. tadi aku kebawah dan ada maling lalu aku dan dia sempat bertengkar dan ya...." maaf Luna aku berbohong padamu.

"Apa kau menang darinya?"

"Aku kalah. Ia kabur," aku kembali berbohong.

"Janji padaku kau tidak akan mengulanginya lagi,"

"Iya,"

"Sini kemari," ia menarikku lebih dekat lagi dengannya. Tidak boleh. Aku tidak boleh begini.

"Maaf, Luna. Aku harus pulang. Gemma menungguku,"

"Pulang?! Dengan kondisi seperti ini?! Apa yang akan orang-orang katakan, Harry?"

"Aku baik-baik saja,"

"Apa perlu aku meminta Dad mengantarmu?"

Tidak.

"Tidak usah. Jo pasti sedang capek. Aku duluan ya,"

"Yasudah. Besok datang lagi ya,"

"Kalau aku sempat. Bye, Luna!"

"Kau harus! Bye!" Ia mencium keningku dan melambaikan tangan ke arahku.

Sebentar.

Aku tidak mungkin keluar dalam keadaan seperti ini. Benar kata Luna. Apa kata orang-orang? Apa kata fans?

"Kau butuh bantuan, Tuan?"

"Ya,"

~~~~~~~~~~~~~~~~
AAAA MY HUNNY BUNNY HARRY HARUS DIGEBUKIN KYK GITU YAALLAH GAMAUUU:(:(

VOMMENTSNYA YA GUYS!

Dan gimana nih menurut kalian chapter ini??? Bagus ga bagus ga? Jelek ya?:(

VOMMENTS TP YAAAA MWA

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang