Twenty

615 64 2
                                    

Please respect and appreciate it by pressing the star or vote button. Thank you.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ini sakit. Melihatnya dan Harry saling tertawa, canda. Harry sampai tidak lama setelah aku menelponnya. Dan selama Harry diperjalanan, Luna hanya membicarakan Harry, Harry, dan Harry.

"Kenapa kau tidak ada disaat aku bangun?" Luna merajuk. Mukanya ditekuk dan kuakui itu sangat lucu. Dan akan lebih lucu kalau ia begitu kepadaku.

Harry melirikku. "Aku... aku di perjalanan. Maaf. Tapikan ada Niall,"

Tolong jangan bawa aku.

"Kan yang aku mau itu, kau, Harry. Tapi ia memang cukup baik, bahkan sangat baik. Mom dan Dad bilang ia selalu datang dan ada saat aku tertidur. Memangnya aku tidur lama sekali ya?"

"Sangat lama, Sayang," Kattie mencium kening Luna.

"Tapi kau sudah bangun sekarang. Itu yang bagus," Jo menambahkan.

"Luna, aku ada perlu dengan Niall... dan Jo. Some man things. Aku pergi dulu ya,"

Luna menarik tangan Harry. "Berapa lama?"

"Secepatnya aku akan kembali," ia tersenyum pada Luna.

"Ada apa?" Aku dan Jo berbarengan bertanya.

"Aku tidak bisa menjalani ini semua. Tidak. Tidak bisa," Harry menunduk.

"Harry? Apa maksudmu?" Jo sekarang yang berbicara.

"Niall menyuruhku untuk menggantikan posisinya dalam menjaga Luna. Yang mana maksudnya adalah, menjadi kekasih Luna. Dan aku tidak bisa. Aku tidak bisa melihat Luna menatapku seperti itu dimana tatapannya seharusnya untuk Niall. Dan aku juga tidak bisa melihat Niall memperhatikan kami dengan tatapannya yang seperti itu. Aku, aku sakit Niall melihatmu tersakiti seperti itu. Aku adalah sahabatmu, saudaramu," Harry mencoba menahan tangisnya. Tapi ia meneteskan air mata.

"Apa?!" Muka Jo memerah. "Kau, kau serius? Niall! Kau sendiri yang bilang kalau kau tidak akan menyerah untuknya! Untuk Luna!"

"Ya. Aku memang tidak akan menyerah untuknya. Dan ini caraku. Aku ingin Luna bahagia. Dan ini cara ia mendapatkan kebahagiaan. Dari Harry. Ia ingat Harry, bukan aku. Dan ia menginginkan Harry, bukan aku. Apa kau pikir aku tidak memikirkan ini matang-matang? You don't think that I'm hurt by doing this? Seeing my bestfriend with my girlfriend. It hurts so much, Jo! It's fucking hurt!" Aku tidak bisa mengendalikan emosiku. "Maaf, Jo. Aku tidak bermaksud,"

"Ya, aku mengerti. Maaf aku memarahimu karena aku tidak tahu kalau ternyata ini itu alasanmu," Jo menunduk.

"Aku tidak bisa melihat ini semua terjadi dan aku pikir aku butuh waktu untuk mencerna ini semua. Mungkin aku akan kembali dalam 2 atau 3 hari. Maaf," ya. Aku harus pergi dari sini.

"Permisi, tuan Anderson, Niall dan... kau Harry kan?" Dr.Andy datang. "Ada hal yang perlu kita bicarakan mengenai apa yang Jo tanyakan kemarin kepadaku. Mari kita bicarakan di ruangku,"

----

"Jadi, Luna....."

Tidak, tidak mungkin.

"Ya, ia lupa ingatan atau amnesia. Ini biasa terjadi pada orang yang sehabis menjalani koma dalam waktu cukup lama,"

"Tapi ia mengingatku," muka Harry memerah.

"Ya, Harry. Amnesia tidak berarti ia lupa 100% akan ingatannya. Ia pasti mengingat orang yang selalu ada untuknya dari ia kecil, seperti orang tuanya. Dan mungkin teman mainnya sedari kecil. Dan beberapa orang yang sangat ia cintai, atau yang pernah berbuat sesuatu padanya,"

Jadi, Luna mencintai Harry? Jadi selama ini.. semua ini.. palsu?

"Jadi Luna mencintai.... Harry?" Suaraku bergetar. Tidak. Tidak mungkin.

"Mungkin seperti itu. Atau mungkin Harry pernah melakukan hal sesuatu untuknya yang tidak pernah ia lupa," Dr.Andy mengangguk.

"Tapi Niall kekasihnya!" Harry kembali memanas.

"Ya, saya tahu itu. Maaf Niall akan ini semua. Sayapun tidak pernah memprediksikannya,"

"Apa ini bertahan lama, Dokter?" Jo sekarang angkat bicara. Ia tadi menangis saat Dr.Andy bilang kalau Luna amnesia.

"Ada beberapa kemungkinan. Karena ini hari pertama ia bangun, mungkin hanya sehari,"

"Apa mungkin ia akan terus lupa akan aku?" Semoga tidak.

"Maaf, Niall. Tapi kemungkinan itu ada. Sangat ada. Maaf tapi inilah kejujuran yang harus aku katakan terhadapmu. Ia mungkin akan terus mengingatmu sebagai teman atau sahabatnya. Ia mungkin akan terus lupa akan kenangan kalian berdua. Tapi itu semua masih mungkin. Tapi mungkin saja ia akan mengingatmu besok dan kembali padamu?"

"Dan mungkin saja ini akan bertahan lama. Mungkin," aku segera berdiri dan memutuskan untuk pergi.

"Kau mau kemana, Niall?" Suara Jo bergetar.

"Pergi. Permisi Dr.Andy, Harry, Jo,"

"Kemana?"

Harry, tolong.

"Bukan urusanmu," aku keluar dari ruang Dr.Andy dan.... oh god. Aku harus pergi dari sini. Tapi kemana?

Bodoh. Aku malah duduk di depan ruangan Dr.Andy dan menangis di kursi pengunjung. Aku tidak kuat menahan ini semua. Aku memang lelaki. Tapi lelaki pun boleh menangis kan?

"Niall,"

"Harry? Apa yang kau- damn. Kau melihatku menangis?"

"Aku sudah sering melihatmu menangis," aku dan ia tertawa. "Maaf,"

"Tidak, tidak. Ini bukan salahmu. Aku yang salah. Membiarkannya tertabrak oleh keparat yang mabuk itu. Seharusnya aku...."

"Tidak, Niall. Bukan kau yang salah,"

"Apalagi? Siapalagi? Aku... aku tidak cukup kuat Harry. Aku merasa seperti bodoh karena membiarkan kekasihku-maksudku Luna. Aku tidak kuat menghadapi ini semua, Harry,"

"Lalu kenapa kau menyuruhku untuk menggantikanmu?"

"Aku akan berdosa jika membiarkannya terpuruk! Ia mencintaimu, Harry! Well, untuk sekarang ini. Tapi ia mencintaimu! Ia mencintaimu," Harry memelukku. "Kalau saja aku cukup kuat untuk memaksanya mengingatku dan mencintaiku, aku mungkin akan melakukannya,"

"Maka lakukan,"

"Kau gila. Ini berhubungan dengan perasaan. Dan ia memilikinya untukmu. Untuk kau, Harry. Kau seharusnya bangga,"

"Bangga? Melihat sahabatku sendiri terluka dan aku harus bangga? Melihat sahabatku menangis karena merelakan kekasihnya untukku dan aku harus bangga? Kau yang gila!"

"Ya. Aku memang sudah gila,"

Apa aku?

"Niall, ada sesuatu yang harus kubicarakan padamu,"

"Tentang apa?"

"Kecelakaan itu. Yang membawa Luna menjadi seperti ini,"

~~~~~~~~~~~~
Maaf ya sedih2 gini uu(:(:( VOMMENTSNYA JGN LUPA!
Dan saran juga ya maunya ceritanya kyk gimana nnt gue bikin dedicated to lo yg kasih best saran. Tapi tetep kirim aja meskipun gue udah bikin chapter 21 krn bagus untuk ide selanjutnya.

I love harry btw and i won't let harry take Luna from Niall lol x

And pic in mulmed AAAAAAA NIALL IS SO CUTE I WANT TO CUDDLE WITH HIM BUT I WON'T CHEAT ON HARRY BUT HE'S TO CUTE TO BE TRUE lol x

Somebody to Love {Niall Horan}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang