"Gue pikir dia temen, ternyata musuh."— Achilles Julian Mahendra.
***
Motor hitam Achilles berhenti depan minimarket tepat di sebelah motor hitam yang pernah menantangnya balap motor terakhir kali. Tentu saja milik Eileen, bahkan Achilles masih ingat bagaimana gadis itu memberikan jari tengah padanya dulu di atas motor ini. Kenangan yang sangat konyol, karena sekarang justru mereka menjadi begitu dekat.
Achilles menoleh ke kanan dan kirinya, namun tidak menangkap sosok Eileen sama sekali. Baru saja ia ingin menghubungi gadis itu, tapi matanya melihat ke seberang jalan. Sekarang, Achilles justru seperti sedang mengalami serangan jantung.
Dia terluka? Pemandangan yang sangat tidak Achilles sukai sepanjang hidupnya.
"Damn, who hurt you!?" Achilles meraih wajah Eileen cepat setelah gadis itu ada di depannya.
"Huh? Ini ... it's okay, Les! I'm okay!" jawab Eileen tersenyum kaku.
"Kenapa bisa sampai kaya gini?! Siapa yang ngelakuin semua ini?!" geram Achilles.
"Les, gak apa-apa! Aku udah gak apa-apa."
"Tell. Me."
Rasanya seperti dirinya berubah menjadi gunung berapi yang siap meledak kapan saja. Achilles merasakan amarah memuncak dan dalam keadaan seperti ini ia bisa saja membunuh orang yang melukai Eileen.
"Cuma ... cuma preman kampung biasa. Aku tadi liat mereka gangguin anak-anak gitu di seberang jalan sana, terus aku bantu." jawab Eileen.
"Preman kampung?"
"Iya, tapi mereka udah pergi! Lagian siapa sih yang bisa mengalahkan seorang Eileen!" ujarnya terkekeh.
"Is that really ... cuma sekedar preman kampung?" tanya Achilles. "Aku liat ada salah satu anak Pendragon keluar dari jalan itu, tepat saat aku ada di dekat minimarket. Apa preman kampung itu anggota Pendragon?"
Mata gadis itu terlihat goyah, dan Achilles menangkapnya. Seketika rasa bersalah muncul dalam dadanya. Bagaimana masalahnya bisa sampai pada gadis ini?
"Kamu ... liat anak Pendragon? Aku gak tau malah, soalnya tadi aku lagi ngelawan preman itu."
Liar. Achilles menarik Eileen pelan ke dalam pelukannya. Ia sudah berusaha diam dan menutup mata pada lelaki itu. Selama ini, seberapa keras dia ingin menyakitinya, Achilles tidak ingin bertindak apapun. Ia berusaha menjadi seseorang yang buta dan tuli. Seakan tidak tahu tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh lelaki itu.
Tidak peduli dia temannya atau bukan sekarang, Achilles tidak ingin membutakan dan menulikan dirinya lagi. I'll kill you soon!
***
PELENGSERAN JABATAN KETUA PENDRAGON.
Judul di mading terlalu besar dan membuat semua orang bisa membacanya jelas. Hari ini, seharusnya seluruh anak kelas dua belas ada di gedung rapat untuk penjelasan mengenai ujian kelulusan. Tetapi, Achilles bersama dengan ketiga sahabatnya berada di lapangan basket.
Ada beberapa anggota Pendragon juga di sana dari kelas sebelas dan juga sepuluh. Tidak semua, hanya perwakilan dari mereka semua. Lapangan basket sekarang tertutup dan tidak bisa dimasuki oleh siapapun. Berita tentang Achilles mengkhianati Pendragon dan lebih memilih Jaguar sudah tersebar. Begitu juga rumor jika dia anak haram dari Ibunya.
"KALIAN GILA?! SIAPA SIH YANG SEBARIN BERITA KAYA GITU, ANJING!" bentak Martin pada juniornya bernama Calvin.
"Kami dengar berita itu udah valid, bahkan anggota Jaguar juga udah konfirmasi kalo Achilles emang beneran gabung sama mereka!" ujar Calvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Achilles
Teen FictionPendragon Geng terkenal dari salah satu sekolah elite swasta yakni SMA Garuda yang sangat ditakuti oleh sekolah lain. Berani menantang mereka, maka bersiaplah bertemu dengan sang malaikat pencabut nyawa dari geng itu. Achilles Julian Mahendra, siswa...