***
"Minggir!"
Achilles menatap tajam ke arah lawan balap motor yang baru saja ia kalahkan. Lelaki ini, sudah marah-marah padanya, mengatakannya curang dan pengecut, lalu ingin pergi begitu saja. Tidak akan ia lepaskan semudah itu!
"Gue baru sadar, dari tadi kita ngomong, suara lo bukan kayak cowok."
Bodoh. Seseorang yang masih mengenakan helm dengan kaca hitam pekat menutupi keseluruhan wajahnya membuat Achilles tidak tahu siapa yang ada dibaliknya. Dan lagi, sejak tadi mereka berdebat, kenapa ia baru menyadari jika suara yang keluar dari sosok di depannya lebih mirip seperti seorang gadis.
"Are you girl?"
Tidak ada jawaban.
Jangan berpikir lari darinya akan semudah itu. Achilles menangkup helm dari sosok yang beberapa saat kemudian hendak melewati dirinya. Secepat itu, helm tadi terbuka. Hal pertama yang Achilles lihat adalah rambut panjang yang berkibar di punggung pemilik helm tadi.
"Woah! A baby girl, Les!"
Salah satu anggota geng-nya mengeluarkan ujaran penuh keterkejutan.
"Nggak usah sok-sokan mau kayak Massimo deh!" celetuk salah satu lagi.
"Kenapa lo? Iri?"
"Dih, lo mah bukan Massimo."
"Tapi?" sahut yang lain.
"Massisuka berharap padahal udah ditingalin. Ciaaaa!!!!"
"Sad boy, anying! Hahahaha ...."
Mereka semua tertawa kencang mendengar guyonan itu, tetapi tidak dengan Achilles. Ia masih terdiam menatap punggung lelaki– lebih tepatnya gadis yang tertahan karena cekalan tangannya. Tatapannya semakin membara, ia kecolongan.
Kenapa bisa ia ditantang oleh seorang gadis?
Anggota geng-nya saja tidak cukup berani untuk menantangnya, tetapi gadis ini--- benar-benar memalukan.
"Beraninya lo menantang gue di depan anak-anak Pendragon, huh?!"
"Kenapa? Lo takut anggota geng lo liat ketua mereka kalah sama cewek?"
Achilles mendengus, "tapi nyatanya lo yang kalah."
"Yah, kalau lo nggak curang mengecoh motor gue biar gue nggak fokus tadi, mungkin sekarang mereka semua udah ngetawain lo! Dasar pengecut!"
"DIEM LO, CEWEK SIALAN! LO BELUM TAU BERURUSAN SAMA SIAPA HAH?!""
Cekalan tangan Achilles mengerat, penuh emosi. Sampai kemudian, gadis itu bergerak lincah tanpa Achilles duga sama sekali. Ia melihat cekalan tangannya terlepas dan gadis itu berhasil melarikan diri menunggangi motornya.
Sebelum benar-benar pergi, gadis itu masih sempat memberikan jari tengahnya ke arah Achilles.
Gadis itu tidak menoleh sama sekali, dan bodohnya, Achilles juga tidak sempat memperhatikan wajahnya dengan jelas tadi. Namun, ia masih mengingat suara gadis itu, dan juga postur tubuh, serta rambut panjang kecokelatan.
Achilles tersenyum sinis.
"Lo nggak akan bisa lolos dari gue."
***
TBC
Ini bukan anggota Jupiter series. Cerita ini benar-benar baru.
JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT, TANGGAL LAHIR, DAN SALAH SATU KEJADIAN DI CERITA, ITU SAMA SEKALI TIDAK DISENGAJA.
BUKAN PLAGIAT, KARENA TIDAM MENCONTEK BAHKAN MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN. MURNI CERITA SENDIRI.
Jangan lupa follow akun wattpadku lebih dulu.
More Information,
Instagram :
wattpadpus
puspaw22
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Achilles
Teen FictionPendragon Geng terkenal dari salah satu sekolah elite swasta yakni SMA Garuda yang sangat ditakuti oleh sekolah lain. Berani menantang mereka, maka bersiaplah bertemu dengan sang malaikat pencabut nyawa dari geng itu. Achilles Julian Mahendra, siswa...