"Kita pernah bermimpi menjadi satu. Namun ternyata, hanya menjadi salah satu yang hadir."—Eileen Shura Brawijaya.
***
"Hei, pegawai bank!"
Eileen tersenyum lebar melihat gadis yang tengah berada di bar cafe. Hari ini adalah pembukaan cafe ketiga Eileen. Teman dan juga abangnya bergotong-royong untuk membantunya merapikan tempat. Waktu berjalan cepat daripada yang ia duga sebelumnya.
"Ibu bosnya baru dateng nih! Lihat dong, gue yang mau bantu aja pagi banget datangnya!"
"Lagian lo ngapain ke sini pagi banget? Dasar aneh lo, Dhy! Giliran waktu sekolah aja sering telat, ini suruh bantu² doang malah pagi banget!" gerutu Eileen.
"Demi sahabat gue, apa yang gak sih?!" jawab Ayodhya.
"Yang lain belum datang?"
"Belum."
"Hai guys! Oh my God, i miss you so much!" Seseorang datang dari belakang dengan langkah cepat lalu memeluk Ayodhya dan Eileen.
"Astaga, Claudia! Sesak nafas nih gue lo peluk begini!" ujar Eileen.
"Dasar sahabat gak ada akhlak! Lo mau bunuh kami pake ngelilit tangan di leher?!" protes Ayodhya.
"Sorry, guys," jawab Claudia lalu tertawa.
"Suami bule lo mana? Mentang-mentang dapet bule sekarang ngomongnya pake bahasa Inggris mulu! Inget lo orang indonesia!" ujar Eileen.
"Suami gue ada kerjaan, gak mungkin lah lupa negara sendiri. Masa gue lupa, ngidam aja gue minta nasi padang. Indonesia banget gak tuh?" ujar Claudia mengelus perutnya yang masih rata.
"Astaga, baru dua bulan aja udah ngidam. Apalagi udah gede dikit yah?" ujar Ameera yang muncul dari belakang Claudia. "Hai, udah lama di sini?"
"AMEERA!" ujar Claudia dan Ayodhya bersamaan. Mereka berdua langsung memeluk sahabatnya itu erat.
"Kangen banget!" ujar Ayodhya.
"Apaan sih? Gue 'kan gak jauh-jauh banget! Cuma di kota sebelah doang paling beberapa jam ke sini. Lebah deh!" ujar Ameera melepaskan pelukan Ayodhya dan Claudia.
"Tapi lo jarang pulang ke sini tau!" protes Claudia.
"Masa sih? Tiap dua bulan gue balik kok, tanya aja sama Eileen," ujar Ameera.
"Gak tanya! Dia adik ipar lo, pasti kalo pulang tau! Lah lo tiap balik gak pernah kabar-kabar kita! Kesel!" ujar Claudia.
"Ya udah nanti lain kali gue kabarin biar kita kumpul bareng!" ujar Ameera.
"Abang gue mana, Mer?" tanya Eileen.
"Ada tuh lagi parkir mobil tadi gue tinggal, udah mulai panas soalnya di luar," jawab Ameera.
"Mana sama Papa kemana lo, El?" tanya Claudia.
"Mereka gak ikut, lagi honeymoon di Bogor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Achilles
Fiksi RemajaPendragon Geng terkenal dari salah satu sekolah elite swasta yakni SMA Garuda yang sangat ditakuti oleh sekolah lain. Berani menantang mereka, maka bersiaplah bertemu dengan sang malaikat pencabut nyawa dari geng itu. Achilles Julian Mahendra, siswa...