Hai!
Seperti biasa aku mau ingetin jangan lupa buat vote dan komen yaa 😉
Enjoy!
***
"Menjadi diri sendiri yang selalu ditindas adalah hal yang aku benci."— Eileen Shura Brawijaya.
"Gue gak tau sih, Jakcson sama Brady bisa ketangkap. Gue pikir mereka gak pake,"
"Mereka yang bodoh! Gue gak mau ikut campur, mereka bukan urusan gue lagi."
Eileen menghela nafasnya berusaha sabar mendengarkan kekasihnya tengah berbincang bersama dengan teman-temannya. Setiap mereka pergi, pasti ada saja dari teman-teman Athalla yang ikut.
Bukan. Tetapi memang Athalla yang selalu mengajaknya keluar untuk pergi ke tempat tongkrong bersama gengnya. Mereka seperti tidak punya waktu untuk bisa jalan berdua, hanya berdua. Menikmati hari dengan mengobrol, bercanda, atau melakukan hal romantis layaknya pasangan. Bukan berdiam diri mendengarkan perbincangan yang bahkan tidak ia mengerti.
"Tha, liat deh! Kemarin gue baru beli baju baru di toko langganan lo, ini keluaran terbaru. Bagus gak?"
Mata elang Eileen langsung menoleh saat salah satu teman wanita Athalla datang di belakang lelaki itu menunjukkan foto di ponselnya dengan posisi membungkuk dari punggung Athalla.
"Kapan keluar? Gue belum ke sana lagi," ujar Athalla.
"Baru kemarin katanya, pas banget gue ke sana. Mereka nunggu lo sih katanya, tapi gue beli duluan dan sebenarnya gue ada satu lagi sih, lo mau?"
"Boleh, bawa aja besok di sekolah."
"Oke, besok gue ke kelas lo aja yah?"
"Ganjen!" celetuk Eileen tiba-tiba.
Gadis yang tadi masih fokus pada Athalla tanpa memperhatikan ada kekasih lelaki itu langsung menoleh. "Sorry? Tadi lo ngomong apa yah? Gue kurang denger soalnya," tanyanya.
"Emang gue ngomong sama lo?" balik tanya Eileen sinis.
"Lo nyindir gue kan tadi?"
"Gue gak nyindir siapapun, tapi kalau ada yang tersindir sama kata-kata gue ya bukan salah gue dong. Itu salah mereka sendiri, kenapa harus merasa tersindir. Silahkan introspeksi diri."
Skak mat!
Gadis itu mendengus kesal, "pacar lo tuh, Tha! Ajarin biar mulutnya tuh sopan!"
"Dih, ada masalah lo sama mulut gue? Lagian jadi cewek ganjen banget, udah tau pacarnya di sampingnya, masih aja dipepet!" ujar Eileen ikut kesal.
Beberapa orang yang memperhatikan pertengkaran mereka tersenyum seakan mendapatkan tontonan yang menarik.
"Heh, gue sama Athalla itu cuma temenan yah! Lo aja yang cemburuan!"
"Iya, gue emang cemburuan, makanya mending lo jauh-jauh dari pacar gue sebelum gue bikin muka lo acak-acakan!" ancam Eileen.
"Tha, liat tuh pa—"
"Mending lo pergi deh," kata Athalla. "Pacar gue kalo lagi cemburu, galaknya lebih serem dari macan kelaparan." lanjutnya dengan senyum yang sangat jarang ditampilkan lelaki ini didepan umum.
Tidak ada lagi bantahan, wanita itu hanya pergi begitu saja dengan wajah kesal. Teman-teman Athalla yang ada di sana tertawa saat melihat drama tadi berakhir. Sayangnya, itu justru membuat Eileen merasa marah.
"Apa itu lucu?" tanya Eileen kesal.
"Kenapa?" tanya balik Athalla.
"Kamu tanya kenapa? Kamu tau gak tadi cewek itu godain kamu? Kenapa kamu malah diem aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Achilles
Fiksi RemajaPendragon Geng terkenal dari salah satu sekolah elite swasta yakni SMA Garuda yang sangat ditakuti oleh sekolah lain. Berani menantang mereka, maka bersiaplah bertemu dengan sang malaikat pencabut nyawa dari geng itu. Achilles Julian Mahendra, siswa...