Part 2 - Badass Girls Squad

25.1K 2.4K 365
                                    

Hai!

Udah pencet tombol bintang yang di pojok kiri bawah belum?

Yang belum, bisa pencet dulu dan baru mulai membaca deh.

Enjoy 🥰

***

Kumpulan cewek-cewek anti patah hati. What's gone, let it go.

"Satu. Dua. Tiga."

Lompatan demi lompatan terus dilakukan oleh kelima cewek di dalam ruangan lapangan basket sekolah. Mereka dengan lincah bergerak ke sana kemari. Tubuh mereka lentur bak karet yang bisa melakukan bebagai macam gerakan.

Musik yang terdengar semakin menambah semarak gerakan mereka masing-masing. Lagu korea dari salah satu girl group yang sedang terkenal.

How you like that—

Ruangan yang sangat sepi membebaskan mereka berlatih. Kelima cewek cantik dengan penampilan yang terlihat sangat badass dengan pakaian kekiniannya. Kelincahan mereka, gerakan dari tubuh mereka, tidak melunturkan kegarangan dari wajah ayu bak bidadari itu.

"Wait! Wait! Gue lupa gerakannya."

"AYODHYA CLASTERINA!!"

Buset! Itu mulut atau sirine mobil polisi? Kenceng amat.

Kalau namanya sudah dipanggil dengan nada tinggi seperti emak-emak memanggil tukang sayur seperti itu, artinya Claudia Romania Evangeline, benar-benar sudah marah.

"Kita udah ngulang gerakan ini lebih dari lima kali! Kenapa sih salah mulu!?"

Namanya juga orang lupa, manusiawi keles.

"Dhy!!"

"Maaf, gue kan lupa, Cla."

"Masih lama juga kok lombanya, nggak perlu stress begitu lah, Cla."

Untung ada sahabat yang pengertian seperti Paris Alianka Deborah. Cewek berkucir kuda dengan pakaian sebatas pinggang dan celana pendek jeans itu berdiri di pinggir lapangan, meminum minumannya.

"Nggak! Nggak! Nanti kalau kita terlalu santai, Alda bakal mendahului gue!"

"Come on, Cla! Lo tuh sebenarnya kenapa sih? Lagian ngapain pake ngeladenin si Alda sama teman-temannya sih?"

"Ameera Candra Nevara! Alda itu udah ngejek geng kita! Masa dia bilang kalau Badass Girls Squad itu kumpulan bitch?! Gak terima gue!" Claudia jika sedang marah pasti selalu memanggil temannya dengan nama lengkap.

Ameera mengerang kesal, ia merebahkan tubuhnya di lantai cokelat lapangan. Claudia benar-benar menguras tenaga mereka untuk berlatih menjadi akrobatik.

Sebenarnya cheerleader, tapi kalau gerakannya lompat-lompat, dilempar, dibanting— tidak sampai dibanting juga sih. Tetapi kalau hampir setiap hari latihan dengan gerakan begitu, badan otomatis encok semua dong.

"Lo terlalu ngeladenin si Alda, Cla. Dia itu emang sengaja bikin lo panas. Orang yang suka sirik kaya mereka harusnya didiemin. Semakin diladeni malah makin jadi."

Eileen Shura Brawijaya. Cewek dengan kaos oblong berwarna hitam kebesaran yang hampir menutupi celana pendek hitamnya, mengambil bola basket yang ada di satu sisi ruangan. Rambutnya berkucir kuda, lengkap dengan bandana hitam menahan anak rambut yang keluar.

Achilles Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang