Epilog

302K 25.8K 1K
                                    

Dinikahkan secara rahasia.

Dalam mimpi pun Alisa tidak pernah membayangkannya, Alisa sungguh merasa jika jalan hidupnya sangat istimewa.

Alisa masih sangat ingat awal pertemuan mereka, Alisa masih sangat ingat bagaimana suami rahasianya selalu membuat ia terdiam, membuat ia berangan-angan, dan membuat ia menemukan jalan kebenaran.

Suaminya adalah anugerah terindah yang Allah berikan, suaminya adalah bukti nyata dari sucinya sebuah pernikahan, dan suaminya adalah bukti dari janji kebahagiaan yang Allah berikan.

Awal yang dirahasiakan, berubah menjadi sebuah kebahagiaan. Tidak semua kepahitan berujung kesedihan, tidak semua kegelapan adalah hal yang menyeramkan.

Alisa bukanlah wanita yang sempurna, ia hanya wanita keras kepala yang jauh dari agama. Tapi, suaminya datang dan menjadikan ia wanita yang berharga, suaminya memperlakukan ia layaknya permata yang harus dijaga, dan mengajarkan dirinya tentang pentingnya pemahaman agama.

“Mas, Alis tidak tahu harus bilang apa, rasanya kata terima kasih tidak akan cukup untuk semua yang Mas, berikan untuk Alis. Bukan hanya tentang cinta dan pengorbanan, bukan hanya tentang nafkah dan hadiah, tapi juga tentang pelajaran hidup dan hidayah yang tidak akan Alis dapatkan jika tidak ada Mas.”

Alisa menatap Gus Ali intens, matanya berkaca-kaca mengingat semua kebaikan dan pengorbanan yang Gus Ali lakukan.

“Sini peluk Mas, Sayang,” ucap Gus Ali merentangkan tangannya.

Alisa segera memeluk suaminya, pelukan ternyaman selain pelukan ayahnya, dan akan menjadi pelukan ternyaman untuk seumur hidupnya.

“Istriku, bidadari surgaku, ibu dari anak-anakku. Semua yang Mas lakukan adalah kewajiban, kamu tanggung jawab Mas, bukan hanya untuk membahagiakanmu, tapi juga untuk memastikan membawamu ke surga Allah. Mas ingin kita sama-sama meraih ridho Allah, mas ingin kita sama-sama masuk ke surga-Nya. Mas hanya ingin kamu, Alisa, bukan yang lain.”

Alisa menangis terharu, hampir empat tahun berumah tangga dengan Gus Ali, tidak pernah Alisa melihat Gus Ali terbebani menghadapi sifatnya, Gus Ali justru akan tersenyum menyaksikan setiap tingkah absurdnya.

“Mas, terima kasih untuk semua kisah cinta yang telah Mas, tuliskan dalam hidup Alis. Kisah cinta kita memang tidak seindah kisah cinta Rasulullah dengan Sayyidah Khadijah, tapi Alis yakin jika kisah cinta kita adalah kisah cinta paling berkesan bagi siapa pun yang mengetahuinya nanti.”

“Tidak perlu menjadi Sayyidah Khadijah, cukup menjadi Alisanya Ali saja,” sahut Gus Ali.

Semua mempunyai kisah cinta masing-masing, namun sebaik-baiknya cinta adalah cinta karena Allah, cinta yang dilandasi hanya untuk mencari keridhoan Allah, menjadikan Allah sebagai saksi bersatunya dua insan, dan menjadikan hanya Allah lah yang akan memisahkan dan menyatukannya kembali.

Ali dan Alisa, dua orang yang berbeda, dua orang yang tidak saling mengenal, dan dua orang yang disatukan tanpa pertemuan, dan dua orang yang di pertemukan dalam ikatan yang halal.

Ali dan Alisa, kisah cinta yang tidak akan pernah terpisahkan, kisah cinta yang berawal dari hal yang dirahasiakan.

Pernikahan adalah ikatan yang suci, dan cinta adalah takdir sang Illahi.

End

Alhamdulillah selesai juga 😊

Terima kasih untuk semua pembaca, support yang kalian berikan benar-benar berarti bagi ovi.

Maaf karena jarang balas komentar kalian, tapi percayalah semua komentar kalian selalu ovi baca, bahkan berulang-ulang.

Cerita Gus Ali dan Alisa sudah berakhir, dan kini waktunya membuka lembaran baru.

Arshaka!

Yuk kita selami bagaimana kisah dari seorang Shaka 🥰

Stay safe and healthy, oke!

Salam sayang dari ovi 💙

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang