Saling Memahami

352K 35.8K 2.6K
                                    

Pesantren Miftahul Huda tengah di sibukan untuk resepsi pernikahan Gus Ali dan Alisa, acara itu akan di langsungkan besok pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesantren Miftahul Huda tengah di sibukan untuk resepsi pernikahan Gus Ali dan Alisa, acara itu akan di langsungkan besok pagi.

Disaat yang lainnya sibuk, Alisa malah merengek meminta ikut bersama Gus Ali.

"Ayolah Gus, alis ikut yah...yah...yah," pinta Alisa dengan manjanya.

Padahal sebelumnya anak ini tidak pernah manja sekali pun, bukannya menggemaskan, Alisa justru terlihat menggelikan.

Tidak pantas saja rasanya.

"Saya mau ke tempat santri putra, Alisa."

"Ya memangnya kenapa? Kan sama saja Gus."

"Saya tidak mau kamu di lihat laki-laki lain Alisa!" balas Gus Ali penuh penekanan.

Alisa seketika berbinar, rasanya ia seperti dibawa terbang.

"Uhhh, meleleh Alis Mas," ucap Alisa dengan tingkah pecicilannya.

Gus Ali tidak merespon apapun, sudah terlalu paham dirinya dengan sifat Alisa.

"Lebih baik kamu lihat persiapan di asrama sutri saja."

"Males Gus. Mendingan ikut sama Gus, sekalian cuci mata," sahut Alisa cengengesan.

"Istighfar kamu Alis!" ujar Gus Ali sambil mengusap wajah Alisa, punya istri macam Alisa memang membutuhkan stok sabar yang banyak.

Alisa tertawa puas melihat respon Gus Ali, dan berlari menyusul langkah suaminya.

Melarang Alisa adalah sebuah kesalahan, Alisa itu hidupnya bebas, jadi tidak akan mempan dengan sebuah aturan, kecuali aturan khusus dari suaminya.

"Jangan pegang tangan Alis doang dong Gus! Peluk pinggang Alis juga lah, biar kayak di film-film."

Anak ini memang banyak modusnya.

Tanpa berkata, Gus Ali memeluk pinggang Alisa posessif, takut Si Alis kabur, mungkin?

Alisa tersenyum girang, dengan berani ia mengecup pipi Gus Ali, sudah di bilang Si Alis ini tidak punya malu, padahal ini di tempat umum.

"Kamu masih waras kan?" tanya Gus Ali, seketika membuat Alisa mencebik kesal.

Kenapa suaminya tidak bisa di ajak romantis sih?

"Gus."

"Ya?"

"Gus disini ngajar juga?"

"Iya."

"Tiap hari gak?"

"Tidak."

Alisa melirik Gus Ali, kenapa jawaban suaminya ini irit sekali?

"Jawabnya yang panjang dong Gus!"

"Saya tidak sedang pidato."

Ingin Rasanya Alisa menggigit bibir Gus Ali, siapa tahu saja bicaranya akan lebih panjang x lebar x tinggi.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang