Last Part

332K 31.1K 4.7K
                                    

Tujuh bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuh bulan kemudian.

“Berdasarkan keputusan pengadilan negeri Bandung, nomor 15, tahun 2021. Menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa, nama Rizal Prasetya, umur 23 tahun, dinyatakan bersalah dan dijatuhkan hukuman 20 tahun penjara, dengan denda sebanyak seratus juga rupiah.”

Tok tok tok.

Alisa dan Gus Ali yang menyaksikan langsung sidang putusan Rizal akhirnya bisa bernapas lega, mereka cukup puas dengan hasil keputusan pengadilan, walaupun Alisa merasa hukuman itu terlalu ringan untuknya.

Kabar ini tentu saja menjadi pelengkap kabar baik lainnya, seminggu yang lalu Broto divonis 15 tahun penjara.

“Alhamdulillah,” ucap Gus Ali mengusap wajahnya.

Sementara Alisa, ia menekuk wajahnya dengan sorot mata tajam, Gus Ali dengan lembut mengusap wajah Alisa seakan istrinya ditempeli setan.

“Mas ihh, main usap-usap aja!”

“Mas takut kamu kerasukan jin pengadilan.”

Alisa membelalakkan matanya, semakin hari Gus Ali semakin menyebalkan, jujur saja ia lebih baik berdekatan dengan Gus Ali yang sifatnya datar seperti dulu, apakah Gus Ali memiliki kepribadian ganda?

“Jangan mengada-ngada deh, Mas! Anakmu dengar loh ini!”

Gus Ali terkekeh, salah sendiri istrinya hanya diam dan tidak berucap syukur sama sekali sepanjang sidang.

“Kamu tidak senang dengan putusan hakim?”

“Ya iyalah, Alis kan pengennya Si Rizal dihukum gantung aja, ngapain di penjara lama-lama, ngabisin duit negara saja!” sarkas Alisa.

Gus Ali menepuk-nepuk kepala istrinya, ia cukup sadar dengan karakter Alisa, dan ia paham jika Alisa belum bisa berdamai dengan dendam.

“Jangan seperti itu, hanya Allah yang berhak atas nyawa seseorang,” nasihat Gus Ali.

Ketika Rizal hendak dibawa keluar ruang pengadilan, Alisa segera menghampirinya dan menghentikan petugas kepolisian yang mengawal, rasanya belum puas jika ia tidak menyerukan sumpah serapahnya.

“Hay, Rizal,” sapa Alisa dengan wajah angkuhnya.

Rizal tidak menjawab, tapi sorot mata tajamnya menyiratkan kemarahan, entah marah kepada Alisa atau marah dengan putusan yang ia terima.

“Ck ck ck, lo dulu mau bunuh gue sama suami, tapi nyatanya Allah melindungi kami, dan sekarang malah lo yang akan mendekam dalam penjara, ya walaupun gue kurang setuju, sih. Gue sudah bahagia, bentar lagi anak gue malahan bakal lahir, sementara lo ... lo masih terperangkap dalam kegelapan, dalam dendam, dan keegoisan.”

Gus Ali mengawasi Alisa dan pergerakan Rizal juga, ia takut ada hal yang tidak diinginkan terjadi, apalagi Alisa tengah hamil tua, entah apakah anak mereka mendengar kelakuan emaknya atau tidak, Gus Ali hanya berdoa agar sifat anaknya tidak mewarisi ke ‘bar-baran Alisa.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang