Alisa vs Syaiton

317K 38.4K 9.6K
                                    

Malam hari di pesantren Daarussalaam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari di pesantren Daarussalaam.

“Zar, ada apa sih? Berisik banget,” tanya Alisa.

Alisa baru saja mau tidur, tapi di luar seperti ada keributan, otomatis kantuknya hilang.

“Ada yang kesurupan, Al.”

“Kesurupan? Memangnya di sini suka ada yang begituan?” tanya Alisa penasaran.

“Sering Al. Itu kayaknya dari kamar ujung, deh,” jawab Fahira.

Alisa langsung bangkit dari posisi tidurannya, berlari keluar dengan wajah antusias.

“Mau ke mana, Al?” tanya Zara.

“Gue mau liat, penasaran nih.”

Lah, kenapa Si Alis semangat sekali? Mau lihat yang kesurupan kok seperti yang mau dapat hadiah saja?

Wah, ada tontonan gratis, nih. Batin Alisa.

Alisa mengejar santriah lainnya yang tengah menuju musholla, katanya sih santriah yang kesurupan itu dibawa ke sana. Alisa memecah kerumunan, ia berdiri paling depan menyaksikan santriah yang kesurupan itu tengah dipegangi oleh tiga santriah lainnya.

Ketika yang lain ketakutan, Si Alis malah bersorak kegirangan. Lihatlah! Si Alis  malah ikut tertawa saat santriah itu cekikikan layaknya Mbak Kunti.

“Woy, jangan dipegangin! Gue mau nonton The Conjuring versi real life,” teriak Alisa yang mengundang tatapan cengo santriah lainnya.

Sepertinya Ayah Adam salah memasukkan anaknya, Alisa itu memang tidak cocok tinggal di pesantren, mungkin akan lebih cocok tinggal di RSJ.

“Hihihihihiii lepaskeun!!” teriak santriah yang kesurupan.

Tanpa diduga, santriah itu terlepas, dia berlari menghampiri kerumunan, orang-orang langsung menghindar ketakutan, tapi Alisa malah menikmatinya seakan tidak terjadi apa-apa. Santriah itu tiba-tiba memegang tangan Alisa, dia tertawa dengan suara khasnya.

“Heh, lepasin tangan gue, Setan!!” panik Alisa.

Tangan santriah itu begitu dingin, dan hal itu membuat Alisa sedikit merinding, kenapa malah dia yang kena?

“Hihihiiii, Geulis hayu ngiring sareng teteh, hihihiiiii.”

Alisa berusaha melepaskan cengkeraman di tangannya.

“Anjir, lo mau bawa gue ke mana?! Lepasin tangan gue!!” Alisa semakin panik karena santriah itu membawanya keluar musholla.

“Woy, bantuin gue napa!! Akhhh, Setan sialan!!” teriak Alisa karena santriah itu menjambak rambutnya.

“Hayu ngiring ka teteh, Geulis, hihihihiii.”

Alisa kesakitan, tapi tidak ada yang berani mendekati mereka.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang