Takdir

283K 29.9K 5.7K
                                    

Takdir.

Ya, tidak ada yang bisa menolak atau mencegah takdir. Menerima dan tabah adalah satu-satunya pilihan, seberat apa pun takdir yang kita dapatkan, mau tidak mau harus kita terima.

Ikhlas, maka semua akan terlalui dengan mudah.

Alisa tersenyum sendu, ada gurat kesedihan dari sorot matanya, kini tangannya memegang setangkai bunga mawar. Alisa berjongkok di depan sebuah pusara, diletakannya tangkai mawar yang ia bawa, tidak lupa Alisa mengusap nisan dari pusara di depannya.

Kehilangan adalah hal yang paling sulit untuk diterima, berharganya keberadaan seseorang akan terasa saat dia sudah tiada, dan akhirnya hanya penyesalan yang membekas dalam jiwa.

"Alis tidak tahu harus bilang apa, jujur hati Alis sangat hancur, Alis masih belum bisa percaya dengan apa yang sudah terjadi, tapi bukan berarti Alis gak ikhlas. Alis ikhlas kok, Alis yakin ada hikmah yang bisa diambil."

Alisa mengusap air matanya, lagi-lagi ia menangis.

Semua memang sudah berlalu, kisah itu sudah berakhir saat dia pergi, tapi bukan berarti kehadirannya tidak akan dirindukan lagi.

Banyak cerita yang sudah mereka lalui, banyak masa yang sudah terlewati, banyak kenangan yang sudah pasti sangat berarti.

Lalu, apakah dia harus mengubur semua catatan sejarah yang tidak akan pernah terhenti? Memang bukan sebagai pasangan kekasih, namun sebagai sahabat sejati.

"Ternyata Rizal jahat, Van, Rizal yang sekarang bukan Rizal yang kita kenal, padahal kita sudah anggap Rizal sebagai saudara sendiri. Revan, maaf yah Alis jadi curhat, maaf juga karena Alis baru datang lagi, tapi Alis gak pernah melupakan Revan kok, walaupun hati Alis bukan milik Revan lagi."

Revan, dia memang bukan siapa-siapa lagi bagi Alisa, dia hanya sekedar mantan kekasih Alisa, namun bukan berarti Alisa melupakannya begitu saja.

Revan memiliki arti penting dalam hidupnya, setidaknya sebelum Gus Ali datang dengan membawa sebuah harapan yang besar, sebelum Gus datang dengan membawa warna baru dalam kehidupannya.

Alisa tidak mungkin melupakan kebaikan yang pernah Revan lakukan, namun bukan berarti ia masih mencintainya, kini cinta Alisa sepenuhnya hanya untuk Gus Ali.

"Kamu harus tahu Van, Mas Ali adalah suami terbaik di dunia, Mas Ali bahkan rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungi Alis dan calon anak Alis. Alis sudah bahagia Van, sama seperti keinginan terakhir kamu, Alis juga selalu berdoa agar kamu bahagia di sana. Terima kasih Revan, terima kasih karena pernah mengisi hari-hari Alis dengan penuh makna."


Alisa kemudian tersenyum, ia mengusap nisan bertuliskan Revan Aditya dengan lembut, seakan Revan benar-benar ada di sampingnya.

"Semoga kamu menemukan kebahagiaanmu Revan, terima kasih untuk semua kisah yang telah kamu berikan, semua kisah itu akan tetap tersimpan."

Alisa yakin jika setiap orang itu mempunyai pasangan masing-masing, Alisa yakin jika Allah pasti sudah menyiapkan kebahagiaan untuk mantan kekasihnya, semoga saja.

"Alis pulang yah Van, ada seseorang yang sudah menunggu Alis, dia pasti bakalan marah soalnya Alis pulang telat," ujar Alisa terkekeh kecil.

💍💍💍

Wijaya Medical Center.

Alisa menatap takjub bangunan megah di depannya, besan dari mertuanya memang bukan orang biasa, pantas saja suaminya meminta bantuan pada adik iparnya.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang