Bagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami?
>
Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda.
Yang satu dingin, yang satu pecicilan.
Yang satu berwibawa, ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah Sakit Jiwa Permata Kasih.
“Kita mau apa ke sini, Mas?” tanya Alisa, ia heran kenapa suaminya membawa dirinya ke rumah sakit jiwa.
“Mas mau masukin Alis ke RSJ? Mas udah gak tahan sama tingkah Alis, yah? Mas, kok tega sih sama Alis?!” tanya Alisa, beruntun.
Gus Ali menepuk keningnya, kenapa pikiran Alisa sedangkal itu? Untuk apa ia memasukkan Alisa dan calon buah hatinya ke RSJ?
“Jangan salah sangka dulu Alisa, Mas—”
“Mas jahat ihh sama Alis hiks hiks, Alis kan masih waras, Alis mending diruqiah aja hiks hiks dari pada Mas masukin Alis ke sini, hiks hiks.”
Gus Ali ternganga, siapa yang mau memasukkan Alisa ke RSJ? Kenapa istrinya selalu berprasangka lebih dulu?
“Dengarkan Mas dulu, Alisa!” tegas Gus Ali. “Sekarang, kamu tatap mata mas!”
Alisa mengerjapkan matanya, ia menatap mata tajam Gus Ali dengan wajah polosnya.
“Sekarang Mas tanya, apa permintaan kamu tadi pagi?”
“Alis mau tahu nasib Mia sama Rizal.”
“Itu kamu masih ingat, kenapa malah menduga hal yang tidak-tidak?”
“Tapi ini kan rumah sakit jiwa Mas, siapa yang ada di sini? Dua manusia brengsek itu kan harusnya di penjara?” bingung Alisa.
Gus Ali menatap ke depan, pandangannya sangat sulit diartikan, tangannya merangkul pinggang Alisa posesif.
“Mia ada di sini.”
Alisa terbelalak kaget, ia sungguh tidak bisa percaya.
Kenapa Mia ada di RSJ? Kenapa tidak di penjara saja? Sungguh Alisa mengharapkan Mia tersiksa di balik jeruji besi.
“Kenapa Mas? Apa karena dia psikopat makanya bebas dari hukum? Itu gak adil! Alis gak ridho kalau—”
Gus Ali menyimpan telunjuknya di bibir Alisa, seketika hal itu membuat Alisa terdiam. Bukan mengapa, hanya saja Gus Ali tidak ingin hati istrinya diselimuti dendam.
“Tenangkan dirimu Alisa, Mas tidak pernah suka kamu menyimpan dendam.”
“Tapi, Mas, dia itu—”
“Mental Mia terguncang hebat, awalnya dia juga di jebloskan ke penjara bersama Rizal. Setelah Broto di penjara, keluarga Mia jadi hancur, semua aset mereka disita KPK, dan ibunya Mia ditemukan bunuh diri di kamarnya.”
