Revan

133K 13.6K 1.2K
                                    

Satu jam sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu jam sebelumnya.

Revan menutup pintu mobil, senyuman belum juga hilang dari wajahnya, melihat penampilan Alisa yang sekarang membuat hatinya tenang, hatinya memang tidak pernah salah memilih, ia tidak pernah menyesal menjadikan Alisa cinta pertamanya.

Namun di sisi lain hatinya juga gelisah, apakah ia mampu mengimbangi Alisa? Apakah ia pria yang layak di mata keluarganya Alisa? Dan yang terpenting, apakah Alisa memang tercipta untuknya?

Entah mengapa hatinya ragu, semakin hari dirinya merasa semakin jauh untuk meraih Alisa, seakan Tuhan mengatakan jika cintanya tak akan pernah bersatu.

"Sebenarnya dia siapa?"

Ingatan Revan terhadap pria saat itu selalu mengganggunya, sebuah keyakinan kuat tergambar jelas dimata pria itu, Revan melihat cinta yang tulus di matanya.

"Apapun rencana semesta untuk kita, kamu akan selalu jadi pemilik hati ini Al."

Revan melihat kursi di sebelahnya, beberapa buku islami tergeletak di sana, ini bukan lagi waktunya bersenang-senang, ini saatnya dia memperbaiki diri, sudah terlalu lama dia jauh dari sang pencipta, Revan tidak mau jika pada akhirnya Allah membiarkan ‘nya.

Mobilnya melaju pelan meninggalkan kedai yang baru saja dikunjunginya, namun tak jauh dari sana seseorang menghentikan mobilnya, Revan mengernyit bingung, tetapi jika tidak salah bukannya orang itu sepupunya Alisa?

Revan menurunkan kaca mobilnya.

"Ada apa yah ... Mas?"

"Apa benar kamu Revan?" tanya Gus Haikal.

Revan mengangguk, Gus Haikal kemudian menyampaikan maksudnya, katanya ada hal yang harus mereka bicarakan, Revan kemudian menyuruh Gus Haikal masuk ke mobilnya, tidak enak jika mengobrol di tempat terbuka.

Revan masih menunggu Gus Haikal membuka suara, tetapi pria itu justru malah terpaku pada buku-buku islami yang tidak sengaja terlihat.

"Saya ingin membicarakan tentang Alisa."

Revan mengangguk menunggu Gus Haikal melanjutkan ucapannya.

"Seberapa jauh kamu mengenal Alisa?" tanya Gus Haikal menatap Revan lekat.

Revan tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu, terlalu dini menyimpulkan alasan kenapa kakak sepupu kekasihnya ini mengajak dia berbicara empat mata, hanya saja ia berharap hal baik yang menjadi jawaban.

"Tentu tidak sejauh kalian mengenal Alisa, tapi setidaknya kami bisa saling memahami."

Gus Haikal mengernyitkan keningnya, ia masih belum puas mendengar jawaban Revan, pria yang katanya adalah kekasih Alisa.

"Saya tidak bisa bilang jika saya mengetahui semua hal tentang Alisa, terlebih Alisa juga bukan pribadi yang terbuka, saya juga belum terlalu lama mengenal Alisa. Tetapi, selama kami bersama kami mencoba untuk saling memahami, saling mengerti apa yang sebenarnya kami inginkan, berusaha untuk selalu ada jika dibutuhkan.

Suami Rahasia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang