Sebelum acara mulai, Alisa sudah tidak bisa duduk diam, mungkin ini akan menjadi momen terburuk dalam hidupnya. Bayangkan saja, seorang Alisa harus berpidato di depan umum? Seumur-umur Alisa belum pernah melakukan nya, kalau ikut demo ke gedung wakil rakyat memang sudah beberapa, tetapi kan euforianya berbeda.
"Sumpah, gue deg-deg'an," ucap Alisa berbicara sendiri, ia masih terus menghafal materi yang akan disampaikan nanti.
"Kenapa temanya pake tentang pacaran, sih?! Kan jadi nyindir diri sendiri," dumel Alisa.
Zara dan dua teman lain nya hanya tertawa melihat keriwehan Alisa.
Kini giliran Alisa menyampaikan pidatonya, Alisa menetralkan detak jantungnya dan berusaha berjalan sesantai mungkin.
Semua pandangan mata terarah padanya, jujur saja ia sangat malu, apalagi banyak pasang mata yang melihat ke arahnya
Bukan mengapa, tapi saat ini Alisa memang terlihat sangat anggun dan cantik, Gus Ali yang juga ada dibarisan santri putra terlihat sangat terkejut, ia tidak menyangka Alisa akan menjadi pengisi acara pada malam ini, sorot mata tajamnya tidak henti mengamati setiap gerak gerik Alisa, ada senyum tipis tersungging dari bibir nya tatkala Alisa berdiri di depan sana.
Rasa bangga seorang suami pada istrinya.
Antara santri putra dan santri putri memang terpisah oleh hijab, jadi mereka tidak bisa mencuri-curi pandang, walaupun terkadang yang duduk di sisi hijab biasanya mereka surat-suratan, sekedar untuk bertanya siapa dan orang mana, hal lumrah yang sudah menjadi rahasia umum, bahkan menjadi jembatan terjadinya cinta lokasi antara para Santri.
Waduh, Gus Ali napa liatin terus, sih? Kan makin deg-degan_batin Alisa.
"Khemm."
Alisa berusaha menetralkan detak jantung nya.
Semua diam dan bersiap mendengan pidato dari seorang Alisa, seorang Santriah yang sudah terkenal sebagai si biang onar.
"Hallo, guys, selamat malam." Alisa terdiam sebelum akhirnya tersadar. "Eh, maksudnya Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh."
Dasar Alisa!
Alisa kemudian memulai nya dengan muqadimah berbahasa arab walaupun cukup banyak tersedat, semua cukup lancar hingga sampai di pertengahan pidato nya.
"Pacaran itu jelas dilarang agama, berdua:an antara laki-laki dan perempuan yang bukan makhrom sangat tidak diperboleh kan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh makhromnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh makhrom nya, H.R. Muslim.
"Sejatinya budaya pacaran adalah budaya asing yang masuk ke Indonesia akibat pengaruh globalisasi, sayangnya banyak dari kita yang mengikuti budaya tersebut hanya demi sebuah trend, bahkan banyak yang menganggap pacaran sebagai salah satu ciri pendewasaan diri. Nyatanya, pacaran adalah perbuatan dosa yang ujungnya akan membawa kita kepada zina, dan tentunya pacaran hanya akan merugikan diri sendiri bahkan orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
Lãng mạnBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...