Pagi harinya, Pesantren Miftahul Huda sudah ramai dengan santri juga tamu undangan. Lantunan Sholawat terus terdengar dari panggung utama, tabuhan dari group marawis pesantren menjadi hiburan sebelum acara utama dimulai.
Antara tamu laki-laki dan perempuan di pisah, resepsi benar-benar dibuat secara syar'i, tamu undangan'nya sendiri banyak di hadiri oleh kiai atau pun alim ulama dari berbagai pesantren, terutama pesantren yang berlokasi di bandung, benar-benar meriah dan sangat islami.
Seluruh keluarga Alisa sendiri sudah sampai sejak semalam.
Di kamar Gus Ali, Alisa tidak diam saat hendak dirias, ada saja tingkahnya membuat si perias kewalahan.
"Aduh Ning, jangan gerak-gerak atuh Ning."
"Astaga Mbak, Muka Alis geli nih."
Alisa terus menyingkirkan brush yang menyapu pipinya, seumur-umur ia tidak pernah memakai make up, hanya pakai bedak saja sangat jarang.
"Udah ah Mbak gak usah pake yang gituan, lagian muka Alis udah cantik dari lahir kok," ujar Alisa dengan percaya dirinya.
Bunda Naya menggeleng-geleng kan kepala melihat tingkah putrinya, punya anak perempuan satu-satunya kok otaknya malah gesrek? Semoga menantunya bisa bertahan, bahaya kalau Si Alis sampai ditalak.
"Alis diem! Nurut sekali saja Lis!"
"Bunda ihhh, jangan panggil Lis! Alis bukan Lilis!"
Tuh kan, selalu saja kalau dibilangin itu ngejawab mulu.
"Mbak, itu make up nya yang tebal saja sekalian, biar mirip ondek-ondel," sahut Bunda Naya, frustasi.
Alisa membelalakan matanya, punya bunda kok kejam banget.
"Bunda kok gitu, sih! Gimana kalo nanti Gus Ali malu? Nanti Gus Ali gak cinta lagi deh sama Alis."
"Ali sudah pasti malu punya istri kayak kamu, Lis!" sarkas Bunda Naya.
"Astaghfirullah, ampuni bunda hamba, Tuhan, tenangkan dia di sisi-Mu," ucap Alisa mendrama.
Bunda Naya seketika menjitak kening Alisa cukup keras, salah apa dia sampai memiliki anak seperti ini?
"Kamu sumpahin Bunda mati?!" sahut Bunda Naya melotot.
Alisa malah cengengesan, seakan tidak memiliki dosa sedikitpun.
Walau hanya make up natural, Alisa menghabiskan waktu sampai tiga jam hanya untuk make up saja, jika Si Alis menurut, mungkin satu jam saja sudah selesai.
Gus Ali tidak mengijinkan Alisa dirias full make up, entahlah mengapa, mungkin Gus Ali tidak ingin lelaki selain dirinya mengagumi kecantikan Alisa.
Alisa berdiri di depan cermin, memandang kagum dirinya sendiri, balutan gaun pengantin syar'i di tubuhnya membuat Alisa semakin terlihat anggun dan mempesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
Storie d'amoreBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...