Sudah tiga hari berturut-turut Alisa selalu mendapatkan teror yang sama, hanya dalam bentuk berbeda, jika pertama bangkai tikus, dihari kedua ia mendapatkan bangkai ayam, dan dihari ketiga bangkai kelinci, dan selama itu pula Gus Ali tidak mengetahui nya sama sekali.
Alisa selalu menganggap dirinya manpu mengatasi semua masalah sendiri, ia terlalu gengsi untuk sekedar meminta bantuan, teror yang didapatkan nya bukanlah hal yang menakutkan bagi Alisa, terlebih ia sudah sangat yakin siapa dibalik teror yang ia terima.
Sifat Alisa yang selalu menganggap remeh semua hal, justru adalah senjata untuk menyerang balik dirinya sendiri.
"Kira-kira hari ini dapet paket spesial apa lagi yah? Tikus udah, ayam udah, kelinci juga udah, jangan-jangan sekarang bakalan dapet sapi, wah lumayan tuh kalau dijadikan sapi guling," ucap Alisa bar-bar.
Ada yah orang dapet terror malah antusias? Sepertinya hanya Alisa seorang.
Ting nong.
Alisa melihat jam tangan nya, bibirnya seketika melengkung ke atas, wajah sumringah terlihat jelas, benar-benar aneh.
"Nah kan, jam 09.00 tepat. Mari kita saksikan, paket spesial apalagi kah sekarang?"
Mamang paket yang sudah pasti berbeda kembali menyapa Alisa, tanpa ketakutan sedikitpun ia mengambil paketan itu dan membawanya ke ruang tengah, Alisa kini duduk lesehan, macam mau buka kado ulang tahun saja.
"Yah, gue kira bakal dapet sapi, eh ini mah udah mah kecil ringan lagi."
Jika kalian mendapatkan terror seperti itu, apakah kalian akan setenang Alisa?
Alisa membuka paket itu, isinya hanyalah sebuah kotak sebesar 15 x 15 cm, perlahan Alisa membuka kotak itu, tangan nya seketika mencengkram erat lembaran kertas yang ada di dalam nya, nafasnya memburu, baru sekarang Alisa semarah ini, biasanya ia terlihat santai walaupun teror yang ia dapatkan selalu beserta pesan ancaman.
Sepertinya orang dibalik teror yang ia terima mulai melangkah lebih jauh, Alisa tidak akan terima jika hal pribadi nya diusik, total ada lima belas lembar foto-foto dirinya dan Gus Ali, ada yang ketika resepsi, jalan-jalan, bahkan ketika mereka di pesantren orang tuanya Gus Ali, bukahkah itu menunjukan jika selama ini mereka selalu diawasi?
Yang lebih parahnya lagi, gambar Alisa di foto itu sengaja dicoret-coret dengan tinta dan darah, bahkan ada beberapa yang sengaja digunting seolah-olah mereka akan berpisah. Bukan hanya itu, terdapat pula sebuah pisau lipat serta tanah yang Alisa yakini itu adalah tanah kuburan.
Apa orang ini mau bunuh gue?_batin Alisa mulai merasa cemas.
Ustadzah Syifa.
Alisa sedikit ragu jika Ustadzah Syifa lah di balik semua teror yang ia terima, tapi siapa lagi kalau bukan dia? Bulahkan sudah sangat jelas jika Ustadzah Syifa lah yang begitu menginginkan Gus Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
RomanceBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...