Cahaya pagi sang surya menyilaukan mata Alisa yang terpejam, sosok tegap Gus Ali telah menunggu di depan wajahnya, sungguh nikmat tuhan mana lagi yang engkau dustakan?
"Kok ada pangeran? Gue masih hidup kan?" ucap Alisa.
"Bangun, jangan biasakan tidur setelah subuh!" titah Gus Ali dengan nada tegas.
Alisa seketika terlonjak, ia baru sadar jika yang di depan'nya kini adalah Gus Ali suaminya, lebih tepatnya suami yang awalnya di rahasiakan.
Alisa mencebik kesal, kenapa sifat Gus Ali masih sama saja, padahal kan dia istrinya? Tidak bisa kah membangunkannya dengan lebih manis?
Padahal gue kan pengen pas bangun di suguhin senyuman suami, ini kok malah kayak di bangunin keamanan pesantren_batin Alisa.
"Alis masih ngantuk Gus, udah ah sana!" usir Alisa dengan tidak sopan nya.
"Alisa, bangun!"
Alisa malah semakin menyembunyikan tubuh nya di balik selimut, bodo amat pikirnya.
Gus Ali bukan tipe orang yang banyak bicara, menurutnya tindakan nyata lebih mencerminkan pribadi seorang pria sesungguhnya.
Tanpa aba-aba Gus Ali mengangkat tubuh Alisa dengan mudah, Alisa kaget tapi setelahnya ia tersenyum dan dengan lancang malah memeluk leher Gus Ali, dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.
So sweet juga suami gue_batin Alisa tersenyum bahagia.
Gus Ali melangkah menuju kamar mandi, tanpa perasaan ia menurunkan Alisa begitu saja di bathtub.
"Akhhhhh!" teriak Alisa kaget.
Alisa melotot tidak percaya, ia pikir Gus Ali akab melakukan hal yang romantis, tapi kenapak kenyataan'nya malah seperti ini?
Masih mending jika air nya hangat, ini mah boro-boro.
"Gus!!" kesal Alisa.
Ingin rasanya Alisa menghajar suaminya itu, lihatlah Gus Ali pergi begitu saja setelah membuat dirinya tersiksa, memang beda.
Saat sarapan Alisa tidak banyak bicara, ia masih kesal dengan Gus Ali, mimpi apa coba punya suami sifatnya datar seperti tembok?
"Alis, ambilkan buat Ali!" titah Om Irfan.
"Ambil saja sendiri, punya tangan kan?"
Semua terkejut mendengan jawaban cuek dan tidak sopan yang Alisa lontarkan.
"Alisa!" peringat Gus Haikal.
Sementara Gus Ali hanya acuh, walau tatapan'nya tidak pernah lepas memperhatikan setiap gerak-gerik Alisa.
Alisa melenguh kesal, ia lalu mengambil piring Gus Ali dan mengisi nya. Alisa kembali duduk dan memicingkan matanya menunggu respon Gus Ali, tapi lagi-lagi pria di sebelahnya tetap saja datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Rahasia✓
RomanceBagaimana ceritanya jika sang ayah menikahkan Alisa tanpa sepengetahuannya? Shock? Jelas! Masa tiba-tiba saja punya suami? > Ali & Alisa namanya, dua orang dengan karakter yang berbeda. Yang satu dingin, yang satu pecicilan. Yang satu berwibawa, ya...